Instagram - [10 :: Last but not least]

4.1K 569 31
                                    

Iqbaal menoleh menatap (Namakamu) yang tengah menatap ke jalanan, tak ada yang menarik padahal hanya ada deretan kendaraan yang berlalu lalang saja. Kini, mereka tengah bersiap menuju ke Royal Safari Resort namun tak Iqbaal temui ekspresi excited seperti yang ia lihat di wajah (Namakamu) sebelumnya. Apa ada yang gadis itu pikirkan?

Lampu merah menyala, Iqbaal menarik rem tangan kemudian kembali menatap (Namakamu) yang masih menatap ke luar jendela. Dia meraih tangan (Namakamu) dengan lembut untuk ia genggam membuat gadis itu menoleh menatapnya dengan heran yang hanya dibalas senyuman kecil dari Iqbaal.

"Lo kenapa?"

"Gak apa-apa."

"Serius?"

"Emangnya gue kenapa?"

Iqbaal menyelinapkan jari-jarinya ke sela-sela jemari tangan (Namakamu) dengan lembut. "Lo gak se-excited sebelum berangkat tadi.."

"Capek.. Gue kalo capek suka badmood.."

Iqbaal mengangguk kecil, dia mulai melajukan kembali mobilnya tanpa melepaskan tangannya dari (Namakamu). Dia mengedarkan pandangannya ke sisi kanan dan kiri mobil nya sebelum akhirnya dia menepikan mobilnya di sebuah mini market terdekat membuat (Namakamu) menatapnya heran.

"Tunggu sebentar ya.." ucap Iqbaal yang diangguki oleh (Namakamu) meskipun dia heran untuk apa Iqbaal ke mini market kalau jajanan ringan bahkan minuman masih tersedia di belakang mobil.

Iqbaal keluar dari mobil, dia berjalan menuju ke minimarket untuk membeli sesuatu yang kira-kira bisa membangkitkan kembali mood gadis yang tengah menunggu di dalam mobil yang terparkir di pinggir jalan itu. Dia membuka freezer dan memilih ice cream apa yang cocok dan disukai oleh (Namakamu) karena dia tau gadis pujaan nya itu tidak suka yang berlebihan sepertinya cornetto cukup untuk gadis itu kemudian dia meraih 2 kotak pepero rasa green tea kesukaan (Namakamu).

Setelah itu dia pun membayarnya---tak lupa dia juga mengambil uang cash dari kartu ATM nya sebelum kembali ke mobil dengan plastik kecil di tangannya. Dia memasuki mobil seraya tersenyum manis disertai hembusan nafas panjangnya, lalu dia memberikan plastik tersebut kepada (Namakamu) yang membuat kening gadis itu mengerut lucu.

"Apaan?" tanya (Namakamu) heran.

Iqbaal tersenyum. "Buat lo, biar gak badmood lagi."

(Namakamu) terkejut, namun dia masih bisa mengatur ekspresi keterkejutannya itu. Sungguh, dia tidak menyangka kalau Iqbaal akan sepeka itu, demi menaikkan kembali moodnya Iqbaal sampai harus membelikannya ice cream dan 2 kotak pepero rasa green tea. (Namakamu) tersenyum manis dan langsung memeluk tubuh Iqbaal dengan gemas.

"Iihh kok lo peka sihh gak kayak abang gue.." ucap (Namakamu) terkikik.

Iqbaal membalas pelukan (Namakamu) dengan penuh perasaan, seakan-akan gadis itu memang telah menjadi miliknya dan hanya akan menjadi miliknya. Menyandarkan pipinya diatas kepala (Namakamu) yang menguarkan aroma vanila di rambut hitamnya yang terasa begitu menenangkan untuk Iqbaal, mungkin hal ini yang akan ia rindukan setelah nanti dia kembali ke Bandung.

"Jangan badmood lagi ya?"

(Namakamu) mengangguk kecil. "Makasih Baal.."

"Sama-sama.."

(Namakamu) bergerak menjauh dari Iqbaal, dia mulai membuka ice creamnya lebih dulu untuk segera ia nikmati sebelum mencair sedangkan Iqbaal kembali melajukan mobilnya melanjutkan perjalanannya menuju ke Royal Safari Resort untuk bermain-main disana. (Namakamu) mengulurkan tangannya, menawarkan Iqbaal lewat isyarat memberikan ice creamnya kepada laki-laki itu dan Iqbaal melahapnya meskipun agak sedikit berantakan.

Short Story Collection [STOPPED]Where stories live. Discover now