Instagram - [13 :: I miss you like i'm crazy]

3.1K 488 13
                                    

Iqbaal berlari kecil mendekati tasnya, duduk disamping tasnya dengan nafas yang terengah-engah, dia meraih botol air mineralnya dan meneguknya hingga tersisa setengah botol. Iqbaal menutup botol minumnya dan meraih handuk untuk mengusap peluh yang membasahi  bagian kening, pelipis bahkan ke lehernya. Setelah itu dia meraih ponselnya dan melihat notifikasi yang masuk dari instagramnya.

Dia mendapat pemberitahuan beberapa kali dari akun instagram (Namakamu), gadis itu banyak memposting video ke insta story nya yang langsung dengan cepat Iqbaal lihat. Ada kurang lebih 4 video yang (Namakamu) posting di instastorynya, Iqbaal tersenyum tatkala melihat gadis itu membuat video boomerang dengan caption yang menyatakan kalau kuisnya hari ini begitu membuatnya lelah, selanjutnya ada video ketika gadis itu berada di dalam kelas dan menampilkan seorang dosen perempuan, jarak waktunya memang cukup lama, di video selanjutnya gadis itu memposting sebuah video berdurasi singkat yang menampilkan keberadaan gadis itu di... kantin, ya sepertinya di kantin. Gadis itu tengah asik berbincang singkat sambil bercanda bersama kedua temannya, ah.. Iqbaal begitu merindukan suara gadis itu.

Di video terakhir gadis itu memperlihatkan raut wajah lelahnya, sebuah video boomerang yang berdurasi kurang lebih 3 detik saja dengan caption yang menunjukkan betapa lelahnya dia hari ini. Iqbaal melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kanannya, jam yang diberikan oleh (Namakamu), waktu sudah menunjukkan pukul setengah 4 sore dan mungkin gadis itu sudah berada di rumah. Iqbaal keluar dari aplikasi instagram kemudian memilih untuk menghubungi (Namakamu) via telepon lokal.

"Wey! Telfon siapa lo?"

Iqbaal menoleh, dia memutuskan sambungan telepon seraya terkekeh pelan. "Telfon doi lah.."

"Lo jadi ke Jakarta lagi? Minggu depan valentine kan?"

Iqbaal terdiam sejenak, dia mengangguk kecil. "Jadi, lo mau ikut?"

"Boleh, kali ini jadi nyamuk gak apa-apa deh daripada gue mati kebosenan dirumah."

Iqbaal terkekeh. "Kalo valentine minggu depan, berarti ulang tahun dia juga minggu depan."

"Siapa? (Namakamu)? Cewek lo ulang tahun pas valentine?"

Iqbaal mengangguk kecil, dia menoleh seraya tersenyum manis. "Asik ya? Ulang tahun pas hari kasih sayang.."

"Sejak lo balik dari Jakarta liburan kemarin, lo keliatan bahagia banget Baal. Gue gak ngerti apa aja yang cewek itu lakuin ke lo, tapi gue turut seneng lo bisa sebahagia ini."

Iqbaal terkekeh pelan. "Bisa aja lo!"

"Ck! Bisa lah.. Jadi, ada yang perlu gue bantu untuk bikin surprise ulang tahunnya (Namakamu)?"

Iqbaal terdiam sejenak, dia tersenyum manis dan kemudian mengangguk kecil. Tenang saja, dia akan segera kembali ke Jakarta, dia akan segera menemui (Namakamu) lagi. Iqbaal menoleh ke arah ponselnya yang bergetar mendapati pesan masuk dari (Namakamu) di aplikasi whatsapp nya.

"Van, gue telfonan dulu, lo cabut sana.." usir Iqbaal.

Revan berdecak sebal. "Gue tampol lo Baal!"

Iqbaal terkekeh pelan, tanpa menjawab pesan yang (Namakamu) kirimkan padanya dia langsung menghubungi (Namakamu) via panggilan lokal. Dia merindukan gadis itu, merindukan suara gadis itu yang selalu membuatnya ingin bertemu lagi dan lagi. Iqbaal menempelkan ponselnya di telinga sebelah kanan, menunggu gadis diseberang sana menerima panggilannya.

Iqbaal tersenyum. "Halo?"

"Haloo?? Tumben nelfon.."

Iqbaal menunduk. "Kangen.."

"Uuu kaciannn.. biasanya kalo kangen video call, kok tumben malah nelfon?"

Iqbaal terkekeh kecil. "Gue lagi acak-acakan, habis main basket.."

Short Story Collection [STOPPED]Where stories live. Discover now