Instagram - [7 :: Pacaran?]

3.5K 492 14
                                    

Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah adalah sebuah Museum yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat 12. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April, pada saat pembentukan Bataviaasch Genootschap an Kusnten en Wetenschappen. J.C.M Radermacher, ketua perkumpulan, menyumbang sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum. Pada masa pemerintahan Inggris (1811-1816), Sir Thomas Stamford Raffles yang juga merupakan direktur dari Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen memerintahkan pebangunan gedung baru yang terletak di Jalan Majapahit No. 3. Gedung ini diguanakan sebagai museum dan ruang pertemuan untuk Literary Society (dahulu bernama "Societeit de Harmonie".) Lokasi gedung ini sekarang menjadi bagian dari kompleks Sekretariat Negara.

Pada tahun 1862, setelah koleksi memenuhi museum di Jalan Mahapahit, pemerintah Hindia Belanda mendirikan gedung yang hingga kini masih ditempati. Gedung museum ini dibuka untuk umum pada tahun 1868. Setelah kemerdekaan Indonesia, Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelola menyerahkan museum tersebut kepada pemerintah Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 17 September 1962. Sejak itu pengelolaan museum dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah pengelolaan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sehubungan dengan dipindahnya Direktorat Jenderal Kebudayaan ke lingkungan kementerian tersebut.

Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena dihadiahkannya patung gajah berbahan perunggu oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871 yang kemudian dipasang di halaman depan museum. Meskipun demikian, sejak 28 Mei 1979, nama resmi lembaga ini adalah Museum Nasional Republik Indonesia.

(Namakamu) menoleh menatap Iqbaal yang beberapa kali mengambil angle di kamera ponselnya.

"Baal.."

Iqbaal berdeham, dia menoleh kearah (Namakamu) usai mengabadikan gambar di ponselnya.

"Gak apa-apa kan main ke museum gini?"

Iqbaal terkekeh geli. "Ya gak apa-apa lah.. Main ke museum gini lebih berfaedah daripada kita cuma muter-muterin mall doang.."

"Gak capek kan?"

Iqbaal tersenyum, dia menghadap kearah (Namakamu) yang kini juga tengah menatapnya serius. "Demi lo, muterin Jakarta tanpa makan minum juga gue jalanin."

"Masa?"

"Iyalah!"

(Namakamu) tersenyum geli. "Yaudah yuk lanjut lagi.."

'Eh itu yang tadi di Monas kan?'

'Iya itu tuh gue hafal banget muka ceweknya..'

'Ceweknya cantik cowoknya ganteng.. cocok ya mereka?'

'Iya cocok banget, gue jadi iri deh..'

'Iya jadi pengen punya pacar kayak gitu jugaa..'

'Eh emang mereka pacaran?'

'Kayaknya iya sih.. masa kalo cuma temenan deket banget gitu, romantis banget tauu..'

'Ah friendzone kalii..'

'Bukan ah kayaknya.. Kan jaman sekarang gitu, status pacaran tapi style nya kayak temenan gitu cara ngomongnya lo-gue gitu-gitu..'

'Nah bisa jadi tuh!'

Desas-desis itu terdengar jelas di 2 pasang telinga si objek pembicaraan beberapa gadis itu yang tak lain dan tak bukan adalah Iqbaal dan (Namakamu). Mereka berdua hanya bisa diam seraya melirik satu sama lain dengan senyum manis penuh arti dibibir mereka masing-masing. Iqbaal merangkul bahu (Namakamu) dan mengajaknya ke tempat lain juga untuk mengabaikan beberapa gadis dibelakang mereka yang sempat mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih---ya walaupun Iqbaal mengharapkan hal yang sama tetapi Iqbaal masih bisa menahan diri untuk membuat (Namakamu) nyaman dengannya lebih dulu.

Short Story Collection [STOPPED]Where stories live. Discover now