[RE-PUBLISH] Instagram - [4 :: Mendekati hari H]

3.2K 489 20
                                    

Iqbaal menyiapkan baju-baju yang telah ia siapkan selama 1 minggu di Jakarta, tetapi dia tidak sendirian, ada (Namakamu) yang menemaninya via panggilan video di instagram. Sedang dirinya menyiapkan baju, (Namakamu) malah asik menikmati ice cream cup berukuran sedang seraya memainkan laptop.

Hari ini adalah H-7 rencana Iqbaal ke Jakarta, dia akan berangkat naik kereta pada jam 5 sore, sengaja karena akan lebih asik jika dia datang malam lagi pula hanya memakan waktu 1 jam setengah saja.

"Masih H-7 udah siap-siapin baju aja.." kata (Namakamu).

"Gue gak sabarrr.. apa berangkat sekarang aja ya?" tanya Iqbaal tersenyum.

(Namakamu) yang tengah melahap ice cream itu menatap Iqbaal dengan tajam bersama kedua pipi yang menggembung. "Ngaco!"

Iqbaal tertawa kecil, dia men-sleting ranselnya setelah memastikan keperluannya selama 1 minggu di Jakarta telah berada di dalam tas tersebut. Setelah itu dia meraih ponselnya sebelum menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidur dengan posisi telungkup, dia menopangkan pipinya sambil memperhatikan (Namakamu) yang tengah asik menikmati ice cream cup berukuran sedang.

Di tengah keheningannya saat ini, Iqbaal jadi mengingat kembali perjuangannya dulu untuk bisa mengenal gadis yang berada di layar ponselnya ini. Selama 3 bulan dia mencoba mendekati (Namakamu), mengirimkan banyak pesan di akun instagramnya via direct message, berbagai cara telah ia lakukan untuk menarik perhatian gadis itu, dia mengomentari setiap postingan (Namakamu) meskipun bukan wajah gadis itu yang muncul di beranda instagramnya. Sampai akhirnya gadis itu membalas pesannya untuk yang pertama kalinya, bermula dari hari itu dimana ia akhirnya bisa mendekati (Namakamu) sampai detik ini.

"Iqbaal! Kok malah melamun sih?"

"S-sorry.. gue kepikiran sama lo sih.."

"Dih, ngapain mikirin gue?"

"Ya gak tau.. Lagian kenapa lo nanya gitu? Harusnya lo seneng karena lo selalu gue pikirin.."

"Hisss males banget!"

"Seminggu lagi.. masih mau nunggu?"

(Namakamu) tersenyum geli seraya mengangguk kecil. "Masih lah.."

"Gue beneran gak sabar.."

"Sabarin lah.."

"Oh ya hari ini kegiatan lo dikampus tadi ngapain aja? Harusnya kan udah libur.."

(Namakamu) terkekeh pelan. "Lo pikir gue anak sekolahan? Ya meskipun gak banyak sih cuma ada kelas yang diharuskan masuk hari ini dan ya gue gak mau sampe nilai gue C di mata kuliahan hari ini.."

"Terus? Habis dari kampus?"

"Main sama Becca sama Syifa.. Sorry ya gue ngilang seharian ini.."

Iqbaal tersenyum kecil. "Gak apa-apa.."

(Namakamu) mengangguk kecil seraya tersenyum dengan kepala yang tertunduk untuk menikmati kembali ice cream cup yang masih ada.

"Oh ya, sisa waktu taruhan kita seminggu lagi. Gue ngaku kalah, ternyata lo susah juga ya di baperin? Butuh perjuangan keras, tapi lo tenang aja perjuangan gue gak akan berhenti sampe disini kok.."

(Namakamu) terkekeh. "Bisa aja lo Captain Amerika.."

"Dih suka banget Marvels nih ceritanya?"

"Dikitt.. gak semua.."

"Jadi? Lo beneran menang nih? Okelah gue siap nerima kekalahan.."

(Namakamu) berdeham sejenak. "Mm.. Baal.."

"Ya?"

"Kalo misalnya gue kalah, gimana?"

Short Story Collection [STOPPED]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant