Instagram - [9 :: Last Day for 2018]

3.3K 494 18
                                    

Iqbaal membawa baju kaos untuk salinannya jika sewaktu-waktu bajunya kotor dan tak layak dipakai sampai tengah malam---terlebih jika nanti (Namakamu) berniat memeluknya tidak mungkin dia membiarkan gadis itu memeluk tubuhnya dengan kaos yang kotor. Baju itu hanya ia lipat dan ia bawa keluar kamar bersama semua perlengkapan yang sudah dipastikan tidak ada yang ketinggalan.

Hari ini adalah hari terakhir di tahun 2018, yup tanggal 31 Desember 2018! Seperti janji Iqbaal, dia akan mengajak (Namakamu) pergi ke Bogor alias Puncak. Untungnya saja dia sudah menghubungi kembali pihak tempat yang sudah ia booking dan mengkonfirmasi kalau ia akan tetap datang meskipun mungkin akan terlambat dari jam yang di tentukan yaitu 10 malam.

Waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi, niat hati bangun jam 6 dan bergegas pergi ke Bogor bersama (Namakamu) jam 7 pagi harus gagal karena dirinya bangun jam 7 pagi dan baru bisa pergi jam 8 yaaa kurang dikit lah. Sama halnya dengan (Namakamu), sewaktu Iqbaal bangun gadis itu sedang asik bersantai sambil nonton siaran kartun di televisi channel berbayar. Alhasil kini saat nya mereka untuk pergi dan tidak membuang waktu lagi karena meskipun Jakarta ke Bogor tidak sejauh Jakarta ke Bandung, jalanan tetaplah jalanan yang macetnya tidak bisa di prediksi.

Iqbaal pun melangkah ke luar hotel untuk bergegas pergi ke rumah (Namakamu) karena gadis itu sudah menunggunya. Omong-omong hari ini Iqbaal mengenakan kaos abu-abu dengan hoodie hitamnya, tak lupa topi berwarna hitam putih miliknya yang ia gunakan dengan posisi terbalik.

Dia menghubungi (Namakamu), seperti biasa dia ingin mendengar suara (Namakamu) selama perjalanannya menuju ke rumah gadis itu. Saat membuka pintu mobil, bersamaan dengan itu juga (Namakamu) menerima panggilan suara darinya.

"Halo?"

"(Namakamu)?"

"Ya?"

"Udah siap-siap?"

"Udaah dari tadi.. lo lama.."

"Iya ini otw.."

"Jangan lama-lama.."

"Iyaa sayang.."

"Halah basi lo thannos!"

Iqbaal terkekeh pelan, dia menutup pintu mobil dan bergegas menyalakan mesin mobilnya mendiamkannya lebih dulu dengan posisi mesin mobil yang sudah menyala sebelum ia lajukan menuju ke rumah (Namakamu).

"Lagi ngapain sekarang?"

"Lagiii.. duduk di teras, nungguin lo.."

"Langsung pergi aja? Orang rumah lo udah tau kan lo bakalan tahun baruan diluar?"

"Tauu.. Ini juga semua udah gue kunci, Bibi pulang sebentar tahun baruan sama keluarganya, Bang Deran belom balik dari semalem."

"Yaudah tunggu, jangan kemana-mana.."

(Namakamu) berdeham.

Iqbaal pun melajukan mobilnya menuju ke rumah (Namakamu) dengan kecepatan rata-rata. Agenda mereka hari ini hanya 2, yaitu bermain di Royal Safari Resort dan tahun baruan di Puncak. Di tengah perjalanan, tanpa sengaja Iqbaal melihat toko bunga di pinggir jalan padahal sebelumnya dia tidak pernah melihat ada toko bunga di sepanjang jalan menuju ke rumah (Namakamu), ah mungkin karena saat itu fokusnya hanya tertuju pada (Namakamu) saja jadi dia tidak bisa melihat sekitarnya.

Dia menepikan mobilnya sejenak dan meninggalkan ponselnya di dalam mobil dalam keadaan masih terhubung panggilan suara dengan (Namakamu). Dia keluar untuk membeli bunga yang sudah pasti untuk diberikan kepada (Namakamu), laki-laki itu membuka pintu dan mencari bunga yang cocok untuk ia berikan kepada (Namakamu).

Short Story Collection [STOPPED]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum