Instagram - [8 :: Sabtu Malam]

3.5K 504 18
                                    

Sebuah keuntungan karena begitu menginjakkan kaki di Kota Tua langit tampak cerah berawan---setidaknya tidak memunculkan ciri-ciri akan turun hujan. Mereka memasuki beberapa museum yang memang masih dibuka di sore ini lalu bersantai ria di lapangan dekat Museum Fatahillah. Mereka juga membeli beberapa barang seperti sun glasses, topi pantai, dan  mereka juga menyewa sepeda ontel.

(Namakamu) duduk di belakang Iqbaal, sementara laki-laki itu yang menggoes sepeda ontel yang mereka sewa. Mereka meminta salah seorang pengunjung untuk memotretnya dengan ponsel milik Iqbaal, setelah itu mereka juga menghabiskan malam di Kota Tua ini yang semakin lama semakin ramai dikunjungi dan ada banyak makanan yang ada di sini. Bahkan para pengunjung tidak keberatan jika harus duduk dibawah sambil menikmati jajanan yang mereka beli bersama sanak keluarga atau orang-orang terkasih, tak terkecuali Iqbaal.

Malam ini, mereka berada di tengah puluhan bahkan ratusan orang di Kota Tua yang duduk dibawah dengan jajanan ringan yang telah mereka beli sebelum nanti berkeliling untuk melihat-lihat di sepanjang lapangan luas ini. Karena ada beberapa yang dijadikan sederetan spot foto bersama para pantomim yang berpenampilan seperti orang-orang Belanda atau bahkan memparodikan penampilan para pahlawan Indonesia.

"Alun-alun Bandung bakalan serame ini gak pas malam minggu?"

"Selalu, sampe macet kadang-kadang."

"Oh ya? Gue kalo ke Bandung gak pernah pas malam minggu gini sih.."

"Nanti lo ke Bandung deh, biar gue ajak jalan-jalan terutama ke pedesaan nya biar lihat yang hijau-hijau gitu.."

"Enaknya kapan ya?"

"Sekarang juga boleh.."

"Yeehh maunya! Btw gue pengen banget ke Busilleran Hills, Farm House, pokoknya yang hijau-hijau gitu deh.."

"Kabarin aja kapan mau ke Bandung nya, pasti gue anterin.."

"Masa?"

"Iya lah.."

(Namakamu) tersenyum geli, dia menikmati sosis bakar yang berukuran besar itu dengan santai dan karena ukurannya yang besar itu membuat bumbu sosis mengitari bibir kecilnya. Iqbaal yang melihatnya pun terkekeh geli, dia melayangkan tangannya untuk mengusap bibir (Namakamu) dan membuat gadis itu terkekeh geli.

"Ciee.."

"Apaan sih cie-cie segala.." (Namakamu) tersenyum manis, dia memberikan sosis itu kepada Iqbaal mengisyaratkan laki-laki itu untuk mencicipinya. "Enak ya?"

"Enak lah disuapin sama lo.."

(Namakamu) tertawa kecil. "Basi lo thannos!"

Iqbaal tersenyum geli. "Gue seneng akhirnya lo bisa bilang 'basi lo thannos' secara langsung ke gue.."

"Oh ya, besok agenda kita ngapain aja? Besokan tanggal 31 Desember." ucap (Namakamu) lembut.

Iqbaal berdeham. "Jauh-jauh hari gue udah reservasi tempat yang gue bilang waktu itu, yang gazebo itu buat kita. Kayaknya kita gak usah terlalu pagi deh berangkat nya ya?"

"You sure? Besok tanggal 31 loh Baal, pasti jalanan bakalan macet banget." kata (Namakamu) santai.

Iqbaal berdecak senang. "Gampang! Gue tau jalan-jalan tersembunyi untuk ke Puncak--maksudnya ke lokasi itu. Dan gue mau siang menjelang sore nya kita udah sampe di Royal Safari Resort, kan asik tuh."

"Boleh! Gue pengen banget naik Onta! Harus jadi ya?!" pinta (Namakamu) dengan semangat.

Iqbaal tersenyum mengangguk. "Pasti jadilah!"

Short Story Collection [STOPPED]Where stories live. Discover now