Instagram - [14:: Sibuk goes to Bandung]

2.8K 508 34
                                    

Beberapa hari terakhir Iqbaal disibukkan dengan tugas-tugas kuliahnya, maklum anak semester akhir sepertinya ini sudah tidak bisa bersantai karena dia harus memikirkan masa depannya yang tinggal menghitung bulan saja. Nilainya yang kata sang dosen melonjak secara tiba-tiba dan drastis ini membuat Iqbaal harus kejar target untuk membuat skripsi, meskipun dari dulu nilai IP nya selalu tinggi berbeda dengan sekarang---lebih tepatnya nilai IP yang kemarin yang tiba-tiba langsung 4.00 dan beberapa nilai hasil ujiannya, kuisnya dan semuanya menjadi tinggi.

Hal itu membuat sang dosen mendahulukan Iqbaal untuk menuju ke wisudanya dan karena hal itulah akhir-akhir ini Iqbaal sibuk sampai-sampai dia tidak ada waktu untuk menghubungi (Namakamu) bahkan untuk bermain basket bersama Revan sekalipun. Buktinya, beberapa hari terakhir ini Iqbaal selalu berangkat sendiri dan pulang sendiri padahal biasanya dia bersama Revan, kemana-mana selalu berdua.

Kesibukannya itu tentu membuat Revan khawatir, pasalnya bukan sekali dua kali Iqbaal harus terjun ke pedesaan untuk membuat karya tulis atau berbagai macam tugas kampus apalagi saat nanti laki-laki itu harus menyusun skripsi mungkin dia akan jarang bertemu Iqbaal.

Revan menghubungi seseorang yang mungkin bisa sedikit menghibur Iqbaal, nomor teleponnya ia dapat hasil mencuri sendiri dari ponsel Iqbaal dan semoga saja orang itu mau menerima panggilannya.

"Halo?"

"Halo, ini siapa ya?"

"(Namakamu), ini gua Revan temennya Iqbaal."

"Ohh Revan, iya kenapa Van?"

"Iqbaal ada ngabarin lo gak beberapa hari ini?"

(Namakamu) berdeham sejenak. "Enggak sih, dia sibuk banget kayaknya ya? Gue telfon suka gak diangkat, kadang hp nya mati malah.."

"Iyaa.. gue harap lo gak salah paham dulu ya. Dia gak macem-macem kok, sumpah.."

"Iya Van.. gue tau kok.."

"Dia sibuk banget gitu karena udah mau skripsi. Nilainya beberapa semester terakhir ini selalu jadi yang paling tinggi di pelajaran apapun itu. Terus kemarin IP nya juga 4 jadi ya lo tau lah kalo udah gitu pasti di dahuluin gitu. Dia bakalan lulus tahun ini, duluan."

"Oh ya? Wahh gak nyangka si thannos se-pinter itu.. Gue seneng dengernya, tapi it's okay Van lo gak perlu ngejelasin itu karena gue tau, gue juga lagi sibuk nyusun skripsi.."

"HAH?!" Revan mengusap wajahnya. "Lo berdua? Astaga.."

"Iyaa Van.. terakhir gue ngehubungin Iqbaal aja minggu lalu.."

"Gila lo, baru banget tahun baru, ini juga baru bulan ke dua.."

"Ya habis gimana? Dosen nyuruhnya begitu, kan gue juga konsul ke dosen kali baru awal tahun bisa di duluin gini, tapi ya gue gak bisa nolak lah.. Itu berarti otak gue gak sia-siain waktu.."

"Tapi lo beneran gak bisa luangin waktu sedikit aja buat ketemu Iqbaal? Gue rasa dia butuh istirahat (Nam..), kasihan gue lihat dia.."

"Ya ini makanya gue mau nyelesain beberapa tugas gue dulu, soalnya kemaren kan rencana nya H-1 ulang tahun gue, gue mau ke Bandung tapi gak jadi karena itu tugas numpuk. Jadi, ya gantinya mungkin lusa.. Itu juga gak bisa lama-lama.."

"It's okay gak apa-apa. Yang penting gue bisa lihat Iqbaal refreshing.. Istilahnya supaya dia bisa napas dulu lah.."

"Iya Van tenang aja, btw kenapa lo panik banget gitu sih? Harusnya lo support dia dong.."

"Astaga lo kan ceweknya, emangnya lo belom tau? Iqbaal gak bisa kecapekan (Namakamu), dia ada kelemahan jantung, gak bisa banyak pikiran apalagi kecapekan gini.."

Short Story Collection [STOPPED]Where stories live. Discover now