2. Jiwa yang Tertukar

71K 2.4K 34
                                    

Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas)

LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa)

***

Sudah dua jam berlalu, Alexa dan Lucas duduk dalam kebingungan sampai membuat kedua tidak tahu harus berbicara apa karena tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka saat ini.

Ini bukan keajaiban, ini sesuatu yang aneh bahkan tidak mudah di jelaskan dengan kata-kata.

Alecas menangis terisak-isak di ujung sofa, dia tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi. Pikirannya terus menerus di landa pertanyaan mengenai bagaimana bisa jiwanya bertukar dengan tubuh orang asing tanpa sebab.

Alecas berkali-kali mencubit pipinya mencoba meyakinkan jika ini adalah mimpi, Alecas mengerang frustasi berharap besar bahwa dia akan terbangun di tempat tidurnya.

Harapan Alecas tampaknya ini sia-sia karena ini memang benar-benar bukan mimpi.

Suara tangisan Alecas yang tidak berhenti mulai mengganggu pandangan dan pendengaran LuXa. Jiwa Lucas sangat terganggu karena kini wajahnya dipakai menangis dan bersikap lembek seperti perempuan.

"Kemarilah" LuXa berdecak pinggang dengan angkuh.

Alecas menggeleng masih terisak menangis.

"Berhenti menangis dengan wajahku!" teriak LuXa menghardik.

Alecas langsung terdiam dengan bibir mengerucut, dia menggeser dan mendekat dengan sisa-sisa sesenggukan dan rasa takutnya.

"Kau punya ide agar tubuh kita kembali?" Tanya LuXa mulai merendahkan nada bicaranya.

Alecas menggeleng, jangankan untuk memikirkan ide bagaimana cara tubuh mereka kembali normal, untuk mempercayai keadaannya sekarang saja jiwa Alexa masih sangat frustasi.

LuXa menggebrak meja dengan emosi. "Pergi mandi, aku tunggu sekarang!"

Alecas terperangah kaget, "A-apa maksudmu?" tanya Alecas terbata-bata.

LuXa mendengus kesal, dia langsung bersedekap dan menatap tajam Alecas. "Hari ini aku memiliki pekerjaan penting, jadi pergilah mandi."

"Apa? tidak mau," tolak Alecas.

"Kau harus mau."

"Tapi itu bukan urusanku," Alecas kembali menolak.

"Tubuhku ada padamu," debat LuXa.

"Ta.. tapi," Alecas mulai terbata-bata.

"Dengarkan aku, hari ini aku akan ada pertemuan bisnis. Ikuti perintahku atau aku pergi keluar dengan tubuhmu yang telanjang!" geram Alecas mulai mengancam.

Alecas tercengang, melihat sorot matanya sendiri berubah menjadi sosok yang jahat dan menakutkan, dengan penuh keterpaksaan akhirnya dia pergi ke kamar mandi meski di dalam hatinya bersumpah serapah memaki orang asing yang di kenalnya itu.

Alecas melepaskan pakaian yang menggantung di tubuhnya,. Jiwa Alexa bergetar, napasnya terasa sesak begitu dia tertunduk melihat tubuh telanjang pria yang di kendalikan jiwanya sekarang.

Alecas mengangat wajahnya, memperhatikan tubuh pria yang di rasukinya di cermin.

Napas Alecas kembali terasa sesak karena terpesona.

Wajah pria itu terlihat tampan bak dewa dengan sepasang mata yang cerah memaancarkan ambisi dan kecerdasan, keindahan di wajahnya di sempurnakan dengan pahatan otot yang kokoh di tubuhnya.

Alecas menggeleng dengan mata terpejam untuk menjernihkan pikiran kotornya, dia bergerak ke arah shower dan segera mandi dengan cepat.

Selama menunggu Alecas mandi, di dalam kamar, LuXa tidak berhenti bergerak mundar-mandir berpikir keras mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi hingga tubuh mereka tertukar seperti ini.

HAPPY VIRUS (Proses Revisi)Where stories live. Discover now