6th - He's REALLY Gone

1.4K 203 4
                                    

"Tubuhnya tidak ada, Taehyung-ah."

Jimin lelah mencari, ditambah Taehyung terus mengeluh terus-terusan meminta Jimin untuk mencari tubuh Jungkook sambil menangis. Taehyung sendiri tidak bisa mencari karena sedang 'sangat-sangat tidak baik' setelah apa yang terjadi sehari penuh kemarin.

Kemarin malam Taehyung melihat dua sosok yang sama seperti pelaku pembunuhan anak-anak dibawah umur kemarin siang yang hampir saja ia bisa menangkapnya kalau saja tidak ada asap hitam yang mendahului dan membunuhnya.

Sekarang Taehyung sangat mengerti sikap manis Jungkook kemarin. Itulah salam perpisahannya, karena ia tahu malam itu akan terjadi.

Wajahnya menunduk saat jarinya sedang memilin dan tidak sengaja menyentuh cincin dijari manisnya. Matanya memandangi cincin perak disana, teringat kalimat Jungkook.

"Anggap lamaran jika tidak terjadi sesuatu padanya dalam seminggu, katanya?" Taehyung tertawa miris dengan pertanyaannya sendiri. Tak perlu seminggu, hanya dalam beberapa jam dari Jungkook mengatakan kalimatnya kemarin saja, sesuatu sudah terjadi padanya.

Tangis Taehyung kembali pecah. Baru kemarin siang ia menghabiskan waktu bersama. Dan malamnya, tepat pada jantung Jungkook, asap tipis terbang menembus, darah Jungkook pun mengalir deras setelahnya. Lalu sekarang, yang seharusnya Taehyung dapat mengkremasi tubuh Jungkook, sosoknya menghilang empat jam yang lalu.

Disisinya, Jimin segera menarik Taehyung kedalam pelukan, mengecup pelan kepalanya memberikan rasa tenang walau itu sangat sulit. Tapi setidaknya Jimin bisa mengambil sedikit apa yang dirasakan Taehyung saat ini. "Maafkan aku." Taehyung menggeleng pelan.

Wajah bengapnya kini terangkat "Aku yang minta maaf padamu." suaranya terdengar sangat parau dan serak. Sudah dari malam dan sekarang jam hampir siang, ia menangis bahkan tidak tidur.

Setelah hilangnya sosok yang membunuh Jungkook pergi dan meninggalkan tubuh Jungkook yang bersimpuh darah keluar dari dadanya, Taehyung menangis selama hampir satu jam, hingga akhirnya tangan Taehyung bergerak untuk menelpon Jimin.

Jimin datang lima belas menit, dan langsung membawa tubuh Jungkook tanpa banyak bertanya. Jungkook dibawa kerumah sakit, dokter pun sekuat tenaga membantu tapi tak bisa karena tepat pada dada bagian kirinya, yang terdapat luka menembus hingga belakang, tidak ada jantung disana, seakan dicabut dari tempatnya.

Taehyung belum sama sekali mendapatkan jawaban pasti dari Jungkook tentang; apakah benar Jungkook yang membunuh korban selama ini—mengingat ada sosok lain dilorong itu selain Jungkook, yaitu yang membunuh Jungkook semalam.

Tapi sekarang Jungkook pun dinyatakan sebagai korban oleh banyak orang. Bukan hanya Taehyung, semua orang dikantor dan rekan-rekannya pun merasa kehilangan detektif paling pintar digedung ini.

Dengan secara misterius pelaku palsu itu juga meninggal—entah siapa yang membunuhnya, dan meninggalnya Jungkook dilorong itu semalam, kasus yang hampir ditutup itupun dibuka kembali. Kamera disana sudah dilepas sejak tertangkapnya pelaku palsu itu, omong-omong.

Sekarang, entah apa yang harus mereka lakukan. Pelaku palsu sudah mati, pelaku pembunuhan anak-anak sudah mati, dan Jungkook pun... sudah mati.

"Tubuh pelaku mutilasi yang kita temui kemarin juga hilang, Taehyung-ah." suara Jimin kelewat datar karena ia mengatakannya sambil melamun dengan Taehyung yang juga melamun setelah tangisannya mulai reda.

Taehyung segera mengangkat kepalanya menatap Jimin tak percaya. "Hilang? Hilang begitu saja? Sama seperti tubuh Jungkook?" Jimin mengangguk lemah.

"Pekerjaan kita semakin bahaya, kita sudah tidak berurusan dengan penjahat yang setara dengan manusia biasa. Kau lebih baik pindah ke bagian pencari benda hilang saja, jangan berurusan dengan pembunuhan lagi, Tae."

Another [KookV] (On Hold Dulu Yaaa 😭😭😭)Where stories live. Discover now