16. Bunga Kekesalan Bang John

1.5K 215 4
                                    

Mei 2017

Kegiatanku setelah ujian berakhir hanya diisi dengan bermalas-malasan di rumah atau lebih seringnya menjahili bang John untuk mengusir kebosanan.

Seperti hari ini, aku sengaja mengunjungi kafe di depan kampusnya karena bosan. Aku datang di jam ia pulang agar bisa bertemu dengannya.

Aku memilih bangku di dekat pintu masuk, memesan latte favoritku lalu mengiriminya pesan.

Me
Tebak dong di mana

Bang John
Di kasur

Me
Salah

Bang John
Di kamar mandi

Me
Salah
Sekali lagi

Bang John
Di hatiku

Me
--' salah
Tapi nggak apa-apa deh
Tapi salah!

Bang John
Wkwkwk
Di mana?

Me
Di depan SM

Bang John
Nice

Me
Serius
*send a picture*

Bang John
Ngapain di situ?

Me
Ngelap meja
Ya nongkrong lah

Bang John
Sama siapa?

Me
Sendiri

Bang John
Tunggu ya

Aku tersenyum senang. Aku tak begitu suka menunggu namun menunggunya bisa jadi hal yang menyenangkan. Membayangkan tentang pakaian apa yang ia kenakan hari ini, bagaimana tatanan rambutnya, bagaimana ia akan datang menyapaku selalu membuatku berdebar.

Beberapa waktu kemudian pria tersayang yang ku tunggu ini akhirnya datang juga. Aku dengan senyum jahil memperhatikannya yang mengedarkan pandangan mencariku setelah melewati pintu masuk.

Untuk sepersekian detik aku terpana dengannya yang sangat tampan mengenakan kemeja hitam dengan kancing atasnya terbuka dan celana denim, tasnya dibiarkan menggantung di salah satu bahunya, juga rambutnya tertata rapi memamerkan jidatnya.

Untuk sepersekian detik aku terpana dengannya yang sangat tampan mengenakan kemeja hitam dengan kancing atasnya terbuka dan celana denim, tasnya dibiarkan menggantung di salah satu bahunya, juga rambutnya tertata rapi memamerkan jidatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat aku pikir duniaku berhenti sejenak untuk mengagumi ketampanannya, matanya menangkapku lalu tersenyum, membuatku sedikit terperanjat.

"Udah lama?" tanyanya lalu duduk di depanku.

"Nggak." aku merapikan anak rambutnya.

"Sejak yang kamu wa tadi?"

"Iya."

LIMITLESS | Johnny Suh [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang