#74__Meeting Pertama

501 19 0
                                    

Baby...

Pertama kali meeting bersama Daddy. Pertama kali juga Daddy naik mobil yang dia khususkan untukku.

"Wah, kakak kayak anak presiden ya!"

"Iya. Presiden Direktur Martin Santoso." Balasku Daddy tertawa.

Sampai di kantor Daddy excited minta di fotoin sama security.

"Ih, Daddy narsis!" gumamku setelahnya.

"Daddy mau kirim ke Mommy, Mama, Kakek dan Opa. Ayo sayang." Merangkul pinggulku untuk masuk.

"Selamat Pagi Pak! Selamat pagi Nona Baby!"

"Pagi." Balasku pada satpam tadi. Dia seperti masih ragu bahwa ini aku. "Daddy, nggak kerasa ya, dulu aku kesini pake seragam sekolah, nungguin Mom pulang. Sekarang Mommy di rumah, aku yang di sini."

Daddy tertawa. "Iya. Dulu juga ... Kakak paling mintanya es krim, sekarang... udah minta nikah aja!"

"Daddy... jadi malu." Memeluk lengannya.

"Selamat pagi Pak Martin. Eee... ini... Baby? Ya Ampun...!"

"Ya Baby-lah Mbak Maria...!"

"Kangen banget...!" memelukku.

"Sama es krim?"

"Mm... juga."

"Marco sudah dateng?" tanya Daddy.

"Sudah Pak, baru aja lewat tadi."

"Oke. Ehm, sayang kamu duluan ke ruang meeting, Daddy sama Mbak Maria ke ruang produksi sebentar."

"Iya, Dad."

Daddy beranjak, Mbak Maria melambai padaku lalu menyusul.

Aku menuju ruang meeting dan tentu saja membalas sapaan para karyawan yang sudah tiba. Yah, nggak jauh beda dengan ekspresi Mbak Maria cukup takjub melihatku dengan gaya kantoran meskipun sederhana.

Menekan tombol lift. Dan..., ada seseorang di dalam dengan gaya casualnya. "Pagi!" sapaku.

"Pagi..., Nona cantik. Namanya siapa?"

"Baby Santoso." Menjabat tangannya.

"Aku... Marco Santoso. Nama belakang kita sama, pasti jodoh!"

"Mungkin."

"Kok mungkin sih? Kamu nggak yakin kita jodoh? Mana tangan kamu." Dia mengambil tanganku, menyusupkan jemarinya di jemariku. "Pas, kan! Kita jodoh!" pintu lift terbuka, menuntun keluar. "Mau ke ruang meeting, kan?"

"Iya. Siapa aja yang ikut meeting?"

"Beberapa staf kita, dan Randy bersama stafnya dari pihak Developer."

"Ufh..., nervous juga!"

"Nervous? Orang-orang kita juga yang meeting, jangan nervous."

Baby I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang