prolog

4.4K 312 14
                                    

Didedikasikan kepada YAIndo

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Tidak tahu kemana ia harus berjalan, tidak ada yang bisa menuntun dirinya kemana ia harus pergi. Matanya lah yang kini menjadi satu-satunya harta berharga dalam hidupnya, selama kedua kakinya masih bisa menopang tubuhnya lebih lama dan kuat.

Ketika semua harapan hilang, ia mencoba bangkit. Sekalipun cahaya tidak berpihak kepada dirinya, kegelapan pun membukakan jalan bagi jiwanya yang tersesat. Tidak ..., ia tahu jika semua itu memiliki pengorbanan untuk di lakukan, jika ia ingin menjadi seperti burung yang terbang leluasa di udara maka ia harus berani mencari jalan sendiri dan membuatnya walaupun tanpa bantuan dari sang kegelapan.

Tetapi bagaimana ia mau melakukannya? Jika jiwa-jiwa yang tersesat malah datang kepada dirinya dan mencoba mengambil alih tubuhnya. Ia pasti akan merasakan sengsara seumur hidup, menjadi jiwa tersesat dan tidak tahu apa yang harus di lakukan walaupun sang malaikat belum menjemput.

Bagaimana jika malaikat tidak datang menjemput?

Karena darah itu? Dia bukan manusia? Lalu siapa dirinya? Tak ada tempat baginya di atas sana ataupun di bawah sana, lalu dimana ia harus berpijak? Ia tidak tahu lagi.

Lebih baik ia merasakan rasa sakit sementara dari pada rasa sakit yang abadi.

Karena baginya sudah cukup hidup seperti orang tersesat, jangan sampai ia tersiksa dan tersesat untuk selamanya.

Dan itu bukan doanya.

***

Hai semuanya!

Kembali lagi dengan Dark Luna namun kali ini versi Remake!

Kira-kira bakal lebih bagus lagi gak yah? Hmm ..., mana nih yang ngaku penggemar setia Dark Luna?

Saya yakin kalian kangen berat pada Elisabeth, tapi maaf ....

Elisabeth harus di gantikan dengan sesuatu yang pastinya lebih seru dan lebih bagus juga kok~

Sampai jumpa di next episode!

Dark LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang