3. Pertanyaan yang berbahaya

2.1K 206 5
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Faith masih penasaran, mengapa wanita paruh baya bernama Adelline itu masih tidak ingin mengatakan yang sejujurnya setelah Faith mencoba untuk kembali bertanya kepada dirinya. Wanita itu memberikan jawaban yang sama yaitu,

"Saya tidak tahu dan saya tidak ingin membahasnya."

Ada sesuatu yang di rahasiakan di desa ini, pasti salah satu dari mereka mengenal pria tua dalam foto ini ataupun dua anak kecil yang berada di dalam foto usang ini. Faith menghela napasnya lelah, ia ingin tahu sampai menemukan cerita yang sebenarnya. Mungkin ini waktunya bagi Faith untuk melakukan hal yang seharusnya tidak ia lakukan yaitu, bertanya kepada beberapa warga yang mungkin tahu mengenai hal yang satu ini. Gadis itu berjalan ke arah beberapa orang yang berada di luar rumah mereka, mungkin saja mereka ada yang tahu mengenai foto tersebut.

Faith mendekati seorang pria paruh baya yang tengah duduk sambil menyeruput kopi hitam miliknya. Gadis itu mulai bertanya,

"Maaf mengganggu waktu istirahat anda, tapi apakah anda mengenali salah seorang dari foto yang berada di tangan saya ini?" pria itu memperbaiki posisi duduknya dan menatap ke arah sebuah foto yang Faith genggam.

Kedua mata pria itu terlihat membulat. Pria itu langsung menggeleng kuat dan kembali duduk dengan posisi santainya.

"Maaf saya tidak mengenal mereka, pergilah." Faith yakin, mereka mengetahui sesuatu namun, mereka tidak ingin menceritakan hal sebenarnya yang telah terjadi.

Gadis itu kembali bertanya kepada seorang wanita tua yang sedang duduk bersama seorang kakek-kakek di sampingnya. Ketika Faith bertanya, wanita itu langsung masuk diikuti oleh kakek-kakek tersebut. Memangnya ia terlihat seperti setan? Apa ada yang salah hari ini dengan gadis itu? Setelah bertanya kepada beberapa orang yang berada di luar rumah mereka, Faith akhirnya mundur dan mencari beberapa hal lain yang mungkin bisa membantu dirinya, mungkin saja ada sebuah buku yang menuliskan riwayat hidup pria itu.

Teriakkan suara Elena membuat Faith mengalihkan perhatian nya ke gadis itu. Elena datang diikuti bersama dengan ibunya yang sedang mengejar kemana gadis itu berjalan, rupanya Elena membawa sebuah kue kering dan mencoba memberikannya kepada Faith. Faith selalu merasa tenang ketika gadis kecil itu berada di sekitarnya dan selalu bisa membuat dirinya tersenyum. Ibu Elena, nyonya Nicole Armstrong hanya menatap anaknya dengan penuh kasih sayang sambil menggeleng karena sikap anaknya yang benar-benar terlampau hyperaktif.

"Maaf membuat Elena mengganggumu Faith. Apa ada yang sedang kau cari? Wajahmu terlihat kusut ketika saya melihat dirimu dari kejauhan tadi." Faith menggeleng.

"Tidak ada apa-apa Nyonya. Saya hanya sedang mencari tahu sesuatu saja, tapi mungkin itu memang tidak penting karena tidak seorangpun ingin membuka mulut jika mengingatnya." Nicole tersenyum.

Dark LunaWhere stories live. Discover now