7. Kesalahpahaman yang menumpahkan darah (3)

1.4K 143 1
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Tidak ada hal yang membuat Faith
lebih pusing dibandingkan dengan
seluruh kisah Johannes.

Ia kini telah berada di luar dari jalur jalan cerita kehidupan milik Johannes, entah apa yang dipikirkan oleh Faith sekarang namun gadis itu benar-benar terlihat kacau. Masalah mengenai desa, Elena, nenek Adelinne, Johannes, dan tentang para manusia serigala yang memangsa warga desa sudah cukup membuat ia terlihat seperti orang gila sekarang. Ia harus membantu Elena dan warga desa lainnya lalu meminta penjelasan lebih kepada wanita paruh baya tersebut, Adelinne.

Faith sangat-sangat yakin jika seluruh cerita yang di katakan oleh ibu Elena bum tuntas secara keseluruhan, buktinya Adelinne mengelak setiap pertanyaannya ketika ketika Faith mencoba untuk membuat dirinya terpojok secara terus menerus. Sampai saat ini belum ada sedikitpun secuil informasi yang bisa Faith dapatkan dari nenek Adelinne. Sesuatu menganggu benaknya, ia merasa bahwa ia perlu mengunjungi Elena dan menengok gadis itu apakah keadaan mereka membaik atau malah semakin memburuk.

Faith keluar dari pondok di hutan, benerapa warga terlihat begitu ringkih di matanya. Beberapa orang menatap dirinya bingin karena mungkin keadaan gadis itu yang terlihat lebih baik-baik saja dari pada mereka semua, semakin lama ia berjalan semakin sesuatu yang tidak beres ia rasakan. Faith berlari ke arah rumah Elena dengan kecepatan yang tidak normal bagi manusia tapi ia tidak peduli jika itu terlihat aneh di mata orang lain, ia hanya perlu mengetahui keadaan gadis kecil baik hati tersebut.

Ketika Faith telah sampai di rumah Elena, ia melihat Elena semakin mengecil saja dan wajah gadis itu semakin pucat, Elena terlihat bersusah payah mrncoba untuk mengangkat se gayung air di tangannya. Faith berlari ke arah Elena ketika ia hampir saja jatuh dan terpeleset, Elena mengerjapkan kedua kelopak matanya beberapa kali sampai akhirnya ia tersenyum ketika Faith menggendong dirinya.

"Kakak Faith? Akhirnya kakak datang juga, Elena sangat senang." Bukan suara merdua dan manis yang keluar dari bibirnya melainkan sebuah suara serak dan mengerikan yang kuar dari mulutnya.

"Elena ibumu berada dimana?" Elena mencoba mengangkat lengan kurusnya ke arah tangga, Faith langsung mengerti.

Faith menggendong Elena sambil membawa air hangat di tangan nya sebelah yang kosong. Gadis itu membuka gagang pintu dengan bantuan Elena, kondisi sang ibu yang terlihat begitu miris membuat Faith menahan dirinya untuk tidak menangis. Hal-hal seperti itu membuat ia tidak tega dan tidak bisa menahan rasa sedih serta rasa simpatinya.

"Apa masih belum ada sedikitpun tanda-tanda membaik?" Nyonya Armstrong menggeleng lemah, Faith tidak mengerti apapun mengenai sihir bahkan ketika ia mencoba menanyakannya kepada nyonya Adelinne ia langsung menghilang.

Dark LunaWhere stories live. Discover now