10. Terculik (?)

1.3K 130 4
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Faith membuka kedua matanya, ia melihat padang rumput yang begitu luas dan hijau. Kedua bola matanya disuguhkan sebuah tempat yang bisa sibilang setara dengan surga, ia tidak bisa mendeksripsikan betapa indahnya langit biru yang terbentang di atas kepalanya.

Tak lama kemudian siluet sepasang kekasih melewati wajah Faith. Wajah sepasang kekasih itu buram membuat Faith penasaran siapa mereka berdua sebenarnya, tetapi tak lama kemudian gambaran padang rumput itu tergantikan oleh sebuah tempat yang begitu gelap. Suara teriakkan meminta tolong terdengar begitu jelas di telinga Faith, membuat gadis itu mencoba mencari dari mana suara tersebut berasal.

Ketika ia baru saja hendak mendekati cahaya merah yang muncul dari tanah, tubuhnya langsung tertarik ke dunia nyata. Kedua bola mata gadis itu mengerjap sebelum akhirnya mencoba mengontrol pernafasannya yang tidak beraturan, beberapa saat kemudian ia baru sadar jika ia tidak sedang berada di gubuk tua, tetapi kini dirinya tengah berada di sebuah kamar yang begitu luas dan di penuhi dengan cat berwarna putih.

Ketukn pintu menyadarkan dirinya. Faith mengambil posisi duduk di atas ranjang dan mencoba meluruskan kedua kakinya yang terasa kram karen tertekuk sewaktu ia tertidur.

"Maaf jika saya mengganggu anda Luna, saya hanya ingin membawakan sarapan anda." Faith merasa bingung.

"Bolehkah aku bertanya sesuatu?" Pergerakan pelaya itu terhenti.

"Sebenarnya ini dimana?" Pelayan itu menatap ke arah Faith sambil tersenyum.

"Anda berada di kediaman Alpha Dionysus, Luna. Apa ada yang ingin anda tanyakan lagi?" Faith menggeleng.

Dionysus? Seingatnya seserang yang membuatnya pingsan memiliki nama Aiden. Tak lama kemudian pintu kembali terbuka tetapi kali ini Aiden lah yang muncul dengan senyuman di wajahnya, seolah-olah ia tidak merasa bersalah sama sekali setelah melakukan tindak kejahatan dengan cara menculik seorang gadis.

"Maafkan kejadian waktu lalu, sebenarnya aku tidak ingin melakukannya hanya saja Alpha kami sangat membutuhkan anda Luna." Jujur Faith merasa risih ketika mereka menyebutkan kata 'Luna'.

"Panggil saja aku Faith, berhenti bersikap terlalu formal itu membuatku tidak nyaman." Aiden menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Kenapa? Tidak bisa melakukannya?" Aiden mengangguk.

"Itu sudah perintah dari Alpha, jadi saya harus mematuhinya." Faith mendengkus, ia terlalu alim.

"Sebenarnya buat apa membawaku jauh-jauh begini? Aku yakin Alpha kalian tidak hanya membutuhkan diriku saja tetapi juga ada yang ingin kalian katakan bukan?" Aiden tersenyum.

Dark LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang