2. Perasaan yang gundah

2.4K 229 19
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Faith yakin jika ia masih dalam keadaan sadar dan sehat, pasti tadi pendengarannya salah atau mungkin tadi memang ada orang yang lewat di sekitar gubuk tua itu? Faith keluar dari gubuk dan mengelilingi daerah itu sebentar, mencoba mencari asal suara yang menjawab pertanyaan nya tadi.
Ia merasa jika di tempat tersebut tidak hanya ada dirinya, tetapi seseorang yang mungkin sedang bersembunyi di dalam gubuk tua aneh itu. Suara itu benar-benar jelas berdengung di telinganya, tetapi entah dari mana asal suara itu karena seluruh ruangan mengeluarkan suara tersebut. Atau kah seseorang berbisik dalam kepalanya?

Setelah lelah dan cukup malas untuk mencari lagi, Faith menyentuh beberapa barang yang tadi menurutnya kotor dan dipenuhi oleh debu. Gadis itu menyentuh seluruh tempat tersebut dengan telunjuk jarinya, benar-benar bersih tanpa ada satupun debu yang melekat di jari telunjuknya. Ia pikir jika semua itu bukan keajaiban maka datang dari manakah lagi hal ajaib ini? Ia benar-benar mulai merasa nyaman dan tenang dengan lingkungan sekitarnya, Faith memasuki kamar tidur bekas yang mungkin pernah di pakai oleh seseorang pemilik gubuk disini, tanpa perlu merapikan lagi seluruh tempat itu sudah benar-benar rapih. Sungguh di luar dugaan.

Faith mencoba mencari posisi yang enak untuk tidur sambil terus memikirkan dari mana asal suara yang tadi sudah berbaik hati membaut dirinya tidak perlu repot-repot membersihkan gubuk tua itu, ia seperti merasa berada di mansion miliknya yang sudah lama tertinggal dan menjadi debu. Ia benar-benar merindukan kasur empuk, mahal, serta nyaman yang disediakan oleh para pelayannya dan selalu di rapihkan setiap saat. Benar-benar kenangan yang tidak bisa dilupakan oleh gadis itu.

*

Dirinya terbangun di sore hari ketika cahaya matahari yang perlahan akan tenggelam membuatnya terbangun. Jendela yang berada pas lurus di depan nya memantulkan cahaya-cahaya dan juga burung-burung yang mematuk jendela kacanya. Ia terbangun dan mencoba mencari kamar kecil untuk dirinya pakai. Setelah menemukan kamar kecil, Faith membersihkan dirinya dan kembali memakai pakaiannya yang sudah di pakai tujuh bulan dan selaku menemani dirinya kemana-mana selama ini. Sungguh menjijikan jika seorang bangsawan melakukan hal tersebut, tetapi ia benar-benar terpaksa jika harus melakukannya, tidak ada lagi pakaian yang tersisa dalam mansion setelah api padam.

Ia ingat sekali ketika dirinya mengais-ngais seluruh ruangan yang di penuhi oleh abu, bahkan ia tidak bisa menemukan tulang belulang kedua orang tuanya yang mungkin masih tersisa. Semuanya benar-benar ludes habis di depan matanya, ia tidak bisa berkata apa-apa ketika seorang pembantu mencoba menyelamatkan dirinya dari lidah api yang hampir mengajak dirinya untuk bergabung dengan semua orang yang berada di dalam mansion itu.

Ketika pelayan tersebut mencoba menyelamatkan kedua orangtuanya, pelayan tersebut tak kembali lagi. Ia benar-benar tidak tahu apa yang menjadi penyebab kebakaran itu, semuanya tiba-tiba saja terjadi dan membakar seluruh isi ruangan tanpa ampun. Jika ia tidak memiliki insting untuk bertahan diri dalam hutan, mungkin saja dirinya saat ini sudah menjadi santapan seekor harimau besar yang datang dalam kondisi kelaparan di luar sana. Faith keluar dari dalam gubuk tersebut dan mencoba pergi ke desa, mungkin saja Elena bisa menemani dirinya sebelum malam menjelang, gadis itu kini selalu merasa kesepian sama seperti apa yang anak-anak jalanan lainnya rasakan.

Dark LunaWhere stories live. Discover now