Dark Luna

6. Kesalahpahaman yang menumpahkan darah (2)

***

Faith terbangun dari mimpi buruk yang
ia dapatkan. Matanya berkedip beberapa kali sampai akhirnya ia bisa melihat jelas atap gubuk di kepalanya.

Nyawa nya belum terkumpul jadi ia masih setengah sadar dalam menghadapi kenyataan. Sebuah cahaya yang keluar dari buku itu membuat ia langsung mengambil buku tersebut dan menyentuh beberapa halaman yang mengeluarkan cahaya sampai akhirnya tubuhnya kembali terseret ke dalam masa lalu sang pemilik buku tua itu.

Dan ini adalah kesempatan bagi dirinya untuk mencari tahu lebih mengenai desa yang ia tinggali saat ini. Mencoba mencari kelanjutan dari cerita kemarin, ia tidak berhasil menemukannya malah garis itu mendapati sebuah halaman yang di robek sehingga ia tidak bisa mengetahui kejadian yang terjadi membuat Faith harus kembali terhempas ke dalam dunia nyatanya. Namun karena Faith adalah gadis yang sangat penasaran, ia tidak akan berhenti atau menyerah begitu saja ia tetap melanjutkan halaman demi halaman.

Ketika ia kembali masuk ke dalam isi cerita tersebut, ia melihat para warga yang datang dan mencoba untuk menangkap kedua anak kecil itu. Karena salah satu dari seorrang warga melihat mereka berdua melakukan perubahan wujud yang sangat tidak normal, tidak ada manusia yang merubah dirinya menjadi seekor serigala. Sudah jelas jika itu adalah sebuah kemustahilan.

"Keluarkan anak itu!"

"Mereka berdua adalah serigala!"

"Bunuh dan tangkap kedua anak itu!"

"Bakar saja bersama gubuknya!"

Faith menembus masuk ke dalam gubuk milik Johannes. Ia melihat kedua anak kecil it sedang berpelukkan dengan wajah ketakutan, mereka berdua terlihat begitu takut dengan teriakkan para warga yang terus menghantui pikiran mereka, entah sampai kapan warga-warga itu akan pergi dari halaman depan gubuk milik Johannes dan pria itu belum juga kembali sedari tadi pagi karena ia berniat untuk mencari makanan dari hutan dan meninggalkan dua anak kecil yang sedang ketakutan.

Namun ada satu hal yang membuat Faith semakin bingung dengan keadaan di sekitarnya. Apa yang warga incar dari kedua anak ini? Bahkan salah satu dari mereka mengatakan bahwa kedua anak kecil yang manis ini adalah serigala jadi-jadian yang menyamar sebagai manusia dan tinggal di dalam gubuk Johannes, sudah jelas kedua anak ini tidak melakukan hal-hal aneh yang nampak terlihat seperti serigala tetapi para warga sudah memvonis mereka saja.

"Keluar kalian!"

"Seret mereka keluar!"

Ketika pintu gubuk hampir saja terbuka dengan paksa, Johannes yang melihat dari kejauhan langsung datang terpogoh-pogoh sambil membawa daging rusa miliknya yang baru saja ia tangkap. Para warga yang melihat pria itu langsung mendatanginya dan mulai meminta penjelasan.