Kursi

417 47 5
                                    

Setiap Tae menghampiri Tee, Tee selalu mencari seribu satu cara untuk menghidari nya. Tae tidak mengerti apa kesalahan yang ia buat, ada yang berubah dari Tee, dan Ia merindukan Tee.

Seperti siang ini, Tee yang sedang asik berkutat dengan kertas dan pensil menghitung sesuatu buru- buru merapihkan bawaannya saat ia melihat Tae mendekat, dan pergi. Kemarin Tee juga melakukan hal yang sama, Tae sengaja menunggu Tee ditempat biasa Tee belajar, tapi Tee malah berjalan ke arah lain saat ia melihat Tae.

Tae merindukan semua gesture sederhana Tee, seperti lambaian tangannya, senyumannya, suara Tee saat memanggil namanya, Langkah kaki Tee saat menghampiri nya.

Tae tidak punya pilihan lain selain bertanya pada Top. Tae yakin Top bisa membantunya.

" Ai Top"

Top yang baru saja keluar dari ruangan dekan tidak mengindahkan sapaan Tae

Tae pun menghampirinya " Ai Top... aku ingin bertanya sesuatu padamu"

Top hanya menatap Tae cuek

" Soal Tee"

Top akhirnya memberikan Tae perhatian dan menaikkan sebelah alisnya, sebagai jawaban

" Apa kamu tahu kenapa Tee akhir- akhir ini berubah?"
" Tee tidak merubah sikapnya padaku"
" Tapi dia berubah padaku"
" Kalau dia berubah padamu, itu masalah mu, bukan masalah ku" Top kembali berjalan meninggalkan Tae

" Berhentilah mempermainkan perasaannya Tae, kau harus bisa menjaga jarak. Cukup Tee yang kamu sakiti, Tizzy jangan"

Tae mengerutkan dahinya " Kenapa kamu membawa- bawa Tizzy?" teriak Tae

Top kemudian membalikkan badannya " Bukankah dia kekasihmu? seluruh kampus membicarakan kalian berdua" Top kembali berlalu, meninggalkan Tae dengan lebih banyak pertanyaan.

*

Tae yang sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa akhirnya datang pada Kim. Kim baru saja selesai latihan dengan klub bola nya

" Kim, aku membutuhkan pertolongan mu"
" Apa?"
" Pacarmu, Cop, dia dekat dengan Tee kan?"
" Tee adik kelas kita, yang dulu tetangga mu? Yang suka padamu itu?"
Tae pundak Kim " Tee mana lagi memangnya yang kita berdua kenal selain Tee yang itu...."
" Kamu tidak terkejut karena Tee menyukai mu?" tanya Kim heran
"...... Aku sudah tahu dia menyukai ku sejak lama"
Kim melempar bola sepaknya ke arah Tae "Kenapa kamu tidak pernah bilang padaku? Aaaah Copgi akan membunuhku jika tau kamu selama ini menyadari kalau Tee menyukai mu!"
" Kenapa dia harus marah?"
" Sebetulnya sudah sangat lama Cop memintaku untuk menanyakan hal ini padamu, tapi selama ini aku selalu bilang kalau kamu tidak tertarik pada Tee....karena sikap mu yang tidak pernah sekalipun mengacuhkan Tee. Saat berbeda waktu kamu menyukai Ling, teman sekelas kita dulu..." Kim mengacak rambutnya frustasi, membayangkan apa yang akan Copgi lakukan padanya jika tahu selama ini dia telah salah sangka " dan sekarang kamu sedang dalam masalah besar...tidak bukan hanya kamu, tapi aku juga" imbuhnya
" Untuk itulah aku datang menemui mu..aku butuh bantuan mu, bantuan Cop lebih tepatnya"
" Aku ragu Cop akan membantu mu Tae..."
" Kenapa?"
Kim duduk di samping Tae " Cop cerita kalau Tee berhenti mengejar mu, karena kamu dan Tizzy sekarang berpacaran"
" Ha?!!!"
" Yeah...yeah....Selamat! karena sikap mu yang tidak enak kan dan perlakuan baik mu pada Tizzy semua orang sekarang mengira kalian berpacaran..."
" Tapi kan kamu tahu aku tidak percaran dengannya Kim"
" Aku tahu Tae, aku juga sudah mencoba menjelaskan pada Cop, tapi dia tidak mempercayaiku dan aku tidak menyalahkannya, karena kalau orang lain melihat hubungan mu dan Tizzy, pasti mereka mengira kalian berpacaran...kamu juga tidak pernah menepis kabar itu, padahal kamu tahu orang- orang membicarakan kalian"
Tae menepuk dahinya sendiri, ia tidak tahu kalau ke masa bodohannya itu akan menyebabkan masalah seperti ini
" Apa kamu menyukai Tee?" tanya Kim
" Kamu sudah tahu jawabannya bukan?"
Kim mengangguk, kemudian menghela nafasnya Panjang " Aku akan mencoba meminta tolong pada Copgi, berdoa saja dia mau membantu mu"

*

" Awas ya kalau teman kamu itu macam- macamdengan Tee!" Copter mengacungkan tangannya dihadapan wajah Kim untuk yang kesekian kalinya hari ini
" Ia sayaaang, kamu mau kan membantu aku? Yaa.....please" Kim memelas mencoba merayu Cop untuk membantu Tae
Cop hanya diam , kemudian ia meraih ponselnya dan mengirimkan kontak Tee padaKim
Kim mencium pipi Cop " Jangan cium- cium"
" Kalau pacar aku tidak mau aku cium, lalu siapa yang harus aku cium?"
Cop memutar matanya
" Tapi kamu yakin kan kalau tidak ada hubungan apa- apa antara Top dan Tee?"
" Yakin, aku bahkan pernah menanyakan soal itu pada P'Top, dan dia bilang dia hanyakasihan pada Tee, sepertinya P'Top tidak terlalu menyukai P'Tae" Cop mengelusrambut Kim yang sedang berbaring di pangkuannya.

" Dulu, Tae sama Top itu teman dekat, yang aku tahu, sepupu Top, Yin pernahmenyukai Tae, Tae seakan memberikan harapan pada Yin, hingga suatu hari saatYin menyatakan perasaannya pada Tae, Tae menolaknya dan berkata bahwa ia hanyamenganggap Yin sebagai teman saja"
" Hmmm jadi begitu.. wajar saja P'Top jadi marah padanya"
" Semenjak itu Top tidak pernah bertegur sapa lagi dengan Tae"
" Tapi kenapa selama ini P'Tae malah bersikap cuek pada Tee kalau dia menyukaiTee?" tanya Cop penasaran
" Kalau soal itu hanya Tae yang tahu, yang jelas sekarang dia butuh bantuankita. Aku juga akan bicara pada Top...bagaimana pun saat ini Top lah yang palingdekat dengan Tee"
" Aku harap Tee masih mau menerima P'Tae"

Kim bangkit dari posisinya " Kenapa kamu bicara begitu?"

Kini Cop yang berbaring di pangkuan Kim " Beberapa hari yang lalu Tee sudah bercerita padaku, soal semuanya....Dan aku rasa kali ini dia kan benar- benar menyerah. Dia bilang, selama ini dia sudah cukup merendahkan diri di hadapan P'Tae...."

" Tee bilang kenapa yang disukai nya itu bukan P'Top saja....Selama ini P'Top selalu bersikap baik pada Tee. Buku catatan pelajaran kakak kelas yang Tee miliki, adalah buku P'Top"

Kim menyandarkan kepalanya pada kursi dan menutup mata " Dan kamu masih percaya kalau Top tidak memiliki perasaan pada Tee?...Kapan kamu menanyakan soal perasaan Top pada Tee?"

" Hmmm...waktu kamu dan teman mu datang untuk pengenalan kampus"

" itu sudah lebih dari dua bulan yang lalu...dan bagaimana kalau sekarang Top juga menyukai Tee?"
Cop menggerakan bahunya malas " Aku tidak tahu, bukan salah Tee, dan salah P'Top. Itu salah teman mu"

Tiba- tiba kepala Kim terasa sakit







In The BackyardWhere stories live. Discover now