P r o b l e m

303 44 65
                                    

A/n: Sebelum masuk ke cerita, saya ingin memperingatkan.. Kalau sudut pandangnya akan selalu berubah.. Dan, kalian harus bisa menebak sudut pandang dari para karakter, semoga beruntung! :)

-

Deg!

Dadaku terasa sakit, dan mataku mengeluarkan air mata. Aku tidak tahu apa yang terjadi dan apa yang harus kulakukan. Jika aku menolak, mungkin orang tuaku mungkin akan dibunuh, begitu pun juga aku. Namun, jika aku menerima, orang tuaku akan dibebaskan. Tetapi, dalam keadaan tidak mengingatku.

"Aku setuju.." ucapku menyetujui pilihan yang diberikan oleh mahluk bertubuh tinggi dan tidak memiliki wajah tersebut. "Baguslah, jika kau menyetujuinya, nona [Lastname].."

Aku hanya mengangguk, lalu menatapnya sejenak sebelum keluar dari kantornya. "Panggil saja Slenderman." hm.. Tampaknya, ia tahu apa yang kupikirkan. "Baik, Slenderman."

Aku membuka pintu kantor milik Slenderman lalu menutupnya kembali. Dan, aku dapat melihat Ben sedang duduk manis di depan pintu.

"Apa yang kau lakukan?" tanyaku datar, jujur.. Ini sangat menyiksa. "[F/n], aku sudah tahu cara untuk menyembuhkan emotionless!" teriaknya. Aku hanya menghembuskan nafas, lalu bertanya,

"Bagaimana caranya?"

--

Entah mengapa aku merasa sangat senang! Padahal, aku belum pernah tertarik kepada hal-hal lain selain video game. Namun, perkataan wanita cantik itu membuatku berinisiatif untuk menolong [F/n].

-- Flashback --

"Who are you?" tanyaku sembari menatap wanita cukup tinggi tersebut. Wanita itu menatapku dengan sebuah senyuman.

"Namaku, Lily.. Peri penjaga [F/n][L/n].." jelas wanita bernama Lily tersebut. Peri penjaga? Apa-apaan itu? Rasanya aku ingin tertawa.

"Jangan menganggap remeh diriku!" ancam Lily lalu mengeluarkan sebuah pedang. Aku diam sejenak, lalu meminta maaf karena sedang malas bertarung.

"Bagaimana keadaan [F/n]?" tanya Lily, mengapa ia malah tidak tahu? Padahal ia adalah penjaga [F/n].

"Aku tidak dapat masuk kedalam mansion Creepypasta.." jawab Lily, membaca pikiranku.

Ah, aku baru ingat.. Kalau mansion Creepypasta sekarang tidak dapat dimasuki oleh sembarang orang. Hanya member Creepypasta, proxy, dan tamu yang diundang oleh Slendy.

"Jadi, bagaimana keadaannya?" tanya Lily.

"Ia baik-baik saja." jawabku. Kemudian, aku teringat akan penyakit emotionless dari [F/n]. Karena, dia adalah peri penjaga [F/n], seharusnya ia tahu caranya.

"Apakah emotionless bisa disembuhkan?" tanyaku, aku berharap ia tahu sesuatu. Sebelum menjawab, Lily menarik napasnya dan menghembuskannya.

"Tentu saja bisa, tetapi.." aku menunggu jawabannya.

"Kau harus menemukan titik dimana [F/n] kehilangan emosi miliknya.." jelas Lily. Tunggu, jadi [F/n] dulu memiliki emosi?

"Iya, dulu ia memiliki emosi.. Dan, tentu saja aku tidak akan memberitahumu.." jawab Lily yang entah mengapa membuatku sedikit kesal.

"Bagaimana cara menyembuhkannya?" tanyaku tanpa ingin basa-basi.

"Kau harus mencari portal waktu, kembali ke masa lalu untuk mencari orang yang membuat [F/n] menjadi seperti ini.." jelas Lily. Portal waktu? Tampaknya aku tahu apa itu portal waktu..

"Semoga beruntung." ujar Lily lalu menghilang, aku harus memberitahu kabar ini kepada [F/n]!

-- Flashback end --

"Kita harus mencari portal waktu!" teriakku sambil memegang kedua pundak [F/n] lalu menggoyangkannya. Aku melihat kedua matanya, tunggu.. Air mata?

"[F/n], kau menangis?" tanyaku heran. Ia menatapku lalu bertanya, "Apa itu menangis?" tanya [F/n]. Oh iya, aku lupa..

"Menangis itu adalah keadaan dimana kamu mengeluarkan air mata karena merasa sedih." jelasku. Oh iya, [F/n] kan masih baru.. Mungkin aku bisa memperkenalkannya kepada beberapa member.

"[F/n], ayo!" ucapku sembari menarik tangannya, [F/n] hanya diam dan mengikutiku, "Kita mau kemana?" tanyanya.

"Kita akan berkenalan kepada beberapa member.." jawabku masih menarik tangannya, kami pun sampai di ruang keluarga. Disana ada Jeff yang sedang bermain dengan pisaunya, Eyeless Jack dan Sally yang sedang bermain bersama, Mad dan Virus yang sedang nonton televisi, serta Laughing Jack yang sedang menghitung sekarung permen miliknya.

"Hey, semua!" panggilku kepada mereka, mereka semua melihatku.

"Oh, anak baru.." gumam Mad lalu tersenyum, aku tahu maksud dari senyuman itu. Jadi, aku menatapnya tajam.

"Kau mau apa, Ben?" tanya Virus, menatapku lekat dari balik topengnya. "[F/n] mau berkenalan." jawabku sebal.

"Oh, begitu.. Silakan~" ujar Mad. [F/n] pun mulai memperkenalkan dirinya, "Aku [F/n][L/n]." ucap [F/n] dengan sangat singkat. Itu terlalu singkat!

"Halo~ aku Mad, panggil saja Mad~!" Mad memperkenalkan dirinya, entah mengapa aku kesal mendengarnya, "Virus." Virus memperkenalkan dirinya, bahkan lebih singkat dari [F/n].

Jeff menatap [F/n] sejenak lalu memperkenalkan dirinya, "I'm Jeff, and i hate you very much." Jeff membenci [F/n]? Bagaimana bisa?

"Jeff, you are so rude." tegur Eyeless Jack, "I don't f*ck*ng care." jawab Jeff.

"Aku Eyeless Jack, maafkan teman bodohku ini.. Ngomong-ngomong kau bisa memanggilku Jack." jelas Eyeless. Tampaknya hanya dia yang normal.

"Aku Sally! Let's play with me!" ucap Sally dengan imut seperti biasa.. Dan terakhir, adalah Laughing Jack, "Laughing Jack, hahaha! Panggil saja LJ!"

Ketika semuanya sudah berkenalan, aku mengajaknya untuk duduk di sofa, di sebelah Virus.

"Jadi, apa yang akan kita lakukan?" tanyaku kepada mereka semua.

"How about--"

--

Seseorang duduk diatas sebuah kursi memegang sebuah pisau, ia tersenyum sebelum tertawa sangat keras.

"Gadis tadi, benar-benar menarik perhatianku~!" ucapnya lalu kembali serius, "Aku ingin menyiksanya hingga mati.."

"Apalagi, mengingat ia tidak memiliki emosi.."

Kemudian, sebuah ide gila muncul di otaknya, "Bagaimana kalau aku menculiknya saja?" tanyanya pada dirinya sendiri.

"I guess so.. Then, i will kidnap her tomorrow.." gumamnya.

-- TBC --

Chapter 3 sudah dipublikasikan!
Kalian boleh menebak orang ketiga. ;)

Ngomong-ngomong aku akan jarang on di Wattpad, mengingat sudah kembali masa sekolah. :)

EMOTION (Ben Drowned x Reader)Where stories live. Discover now