D r . S m i l e y

193 32 49
                                    

  Kini Sally menangis dengan keras, matanya sembab. Hal itu membuat Ben, yang sudah merasa sangat malas menghadapinya, mengelus kepalanya.

"Maafkan, aku.. Tapi, aku akan bermain denganmu. Setelah mengurus [F/n]." jelas Ben disertai senyuman. Pipi Sally memerah, yah.. Kalian sudah tahu kalau Sally memiliki perasaan ke Ben, bukan?

"[F/n], seharusnya kamu menunggu dikamar saja.." tegur Ben, lalu menyentil dahi [F/n] pelan sebelum menggendongnya.

  Lalu, ia masuk kedalam kamar [F/n] dan meletakan [F/n] diatas tempat tidurnya, setelahnya, ia mengambil mangkuk sup [F/n] dan meletakannya diatas nampan tadi.

"Jangan kemana-mana ya.. Aku hanya ingin mengambil buku di perpustakaan." nasihat Ben. [F/n] hanya mengangguk dengan tatapan kosong miliknya.

  Ben, berlari kecil menuju perpustakaan. Kali ini tidak ada yang mengganggunya, jadi ia bebas. Ben pun sampai di perpustakaan. Ia mencari rak yang menyimpan buku-buku legenda dan mitologi.

"Ah, dapat!" gumam Ben keras. Lalu, Ben berlari kekamar [F/n] untuk menemaninya.

--

  Tidak kusangka aku akan mendapatkan bukunya secepat ini. Aku langsung pergi kearah kamar [F/n], dan setelah sampai aku langsung duduk dikursi.

  [F/n] sudah tidur lagi ya? Haha dasar.. Sebelum membuka buku ini, aku menatap [F/n] sebentar, ia tampak seperti malaikat ketika tidur. Hahaha..

  Aku menyadari adanya perubahan dalam diriku. Aku ingat, dulu aku sama sekali tidak ingin keluar dari kamarku. Namun, ketika aku bertemu dengan [F/n].. Mengapa aku ingin menyelamatkannya?

  Aku rasa, aku akan membaca buku ini, baik. Mari kita buka daftar pustakanya!

  Ierós, kaum suci, aku sudah tahu itu, mereka tinggal dibagian paling utara di Bumi, Antartika? Aku tidak tahu, tapi bagaimana mereka bisa bertahan ditempat sedingin itu?

  Mereka dibantai oleh suruhan kerajaan kuno, yaitu kerajaan Tue. Aneh, namanya.. Lanjut..

  Salah satu dari mereka berhasil kabur, namanya Irone, dan seperempat dari kaum ini berhasil bersembunyi, sisanya dibunuh, dibantai, dan ditawan oleh kerajaan Tue.

  Irone yang berhasil kabur, mencoba beradaptasi dengan manusia. Menurut legenda, setiap kaum Ierós yang membangun keturunan dengan manusia, akan menghilangkan kemurniannya dan benar-benar menghilang pada keturunan keempat.

  Artinya, keturunan keempat Irone sudah tidak suci. Dan hilangnya suku Ierós membuat Bumi ini.. Tidak suci lagi. Memang benar, Bumi yang sekarang sudah kotor.

  Baiklah, buku ini kututup dulu, aku mau mandi. Ketekku bau sekali. Aku berjalan keluar dan menutup pintu. Ah! Mendadak aku ingat sesuatu, aku ingat kalau [F/n] pernah hampir diculik.

  Siapa dia yang ingin menculik [F/n]? Mengapa banyak orang yang mengincar kaum Ierós? Ada apa dengan kaum suci itu?

  Aku memasuki kamarku, mengambil handuk, dan masuk kedalam kamar mandi, aku membuka seluruh bajuku dan mulai menyirami tubuhku dengan air yang keluar dari shower.

  Lalu, aku mengambil spons hijau milikku dan mengambik sedikit sabun cair dengan wangi vanilla milikku. Aku membersihkan seluruhku dari ujung kaki hingga keatas kepala.

  Setelah itu aku membilas tubuhku dengan air. Rasanya sangat segar! Setelah mandi, aku mengeringkan tubuhku dengan handuk hijau kesayanganku yang kuberinama, Hijau.

  Setelah itu, aku melilitkan Hijau pada pinggangku dan keluar dari kamar mandi, aku mengambil pakaianku dan langsung memakainya.

  Setelah itu, Hijau kubawa dan ku gantung didekat jendela menggunakan entah apa namanya itu.

  Nah, habis mandi, aku mau bertemu dengan [F/n]! Aku langsung keluar dan menemui [F/n], ketika aku sampai.. Aku tidak menemuinya dimana pun.

"[F/n].. Dimana kau?" aku mencari [F/n] dari sudut ke sudut, ia tidak ada. Aku menjadi panik. Lalu, seseorang menarikku ke belakang.

"Kalau kau mencari pacarmu, ia sedang menjalankan bersama Dr. Smiley." kata Jack yakni si pelaku yang menarik bajuku. Aku terkejut, mengapa bukan aku? Selama ini kita selalu bersama.

"Tadi, Slendy mencarimu, tapi karena kau tidak ada ia meminta tolong dokter Smiley. Yah, katanya supaya sekalian dengan konselingannya [F/n]." jelas Jack. Aku mendecih kesal, lalu keluar dari kamar [F/n].

'Jika dokter keparat itu melakukan hal-hal yang tidak baik kepada [F/n]. Kubunuh dia..'

  Tentu saja, siapapun pasti kesal. Apalagi jika orang itu adalah orang yang kau sayangi.

--

"Jadi, apakah kau sudah bisa merasakan sesuatu?" tanya dr. Smiley kepada [F/n] yang menatap kosong kedepan, "Tidak." jawab gadis tanpa perasaan tersebut.

  Saat ini mereka berdua sedang berjalan-jalan dikota tua. Melakukan konseling sekaligus menyelesaikan misi adalah hal terbaik, menurut dr. Smiley.

"Misi pertamamu adalah membunuh.. Didalam rumah itu, ada seorang pria mabuk. Bisakah kamu membunuhnya?" tanya dr. Smiley. [F/n] tidak menjawab, namun menatap dr. Smiley.

"Apakah harus?" tanya gadis berambut [H/c], ia tidak takut atau memiliki rasa apapun. Tapi, ia hanya ingin mendengarkan apa yang akan diperintahkan oleh dr. Smiley.

"Of course, dear." jawab dr. Smiley lalu menepuk kepala [F/n] pelan. [F/n] berjalan pelan tanpa ekspresi diwajahnya. Ia masuk kedalam rumah tua itu. Tepat seperti yang dikatakan oleh dr. Smiley, ada pria mabuk didalam.

  Namun, pria itu tidak sendirian, ia ditemani oleh seorang wanita. [F/n] bisa melihat jelas pemandangan menjijikan dihadapannya, karena kedua manusia itu ingin melakukan hubungan intim.

"A-ah!" desah wanita itu, [F/n] hanya berjalan santai kebelakang mereka. Tampaknya kedua manusia menjijikan itu sudah mau mencapai klimaks.

"Ah~ sedikit lagi.." desah pria mabuk itu, [F/n] lalu melayangkan pisaunya tepat ke kepala pria itu, tentu saja ia langsung mati, "Aaaaa!" wanita itu berteriak, lalu [F/n] mengambil pisau itu dan menusuk leher wanita itu, membuat wanita itu tidak dapat berteriak.

  Lalu, [F/n] melihat kedua mata amber wanita itu mengeluarkan air mata, namun, hal itu tidak membuat [F/n] merasakan kasihan. Lalu, ia menusuk kedua bola mata wanita itu. Kini wanita jalang itu buta.

  Dan terakhir, ia mengorok leher wanita itu, hingga terlihat tulangnya. Oke, wanita itu telah mati.

"Wah, mereka mati dengan keadaan seperti itu, aku salut.. Haha!" tawa seorang pria, yang jelas bukan dr. Smiley. Yah, pria itu adalah Mad.

  Lalu, Mad berjalan kearah [F/n] dan berdiri dihadapannya.

Sling

  Sebuah pisau meluncur kearah [F/n], namun ditangkap oleh Mad. "Dr. Smiley.. Jika kau ingin membunuh [F/n]. Mengapa harus diam-diam?" tanya Mad dengan nada mengejek.

"Hei, maniak. Kau menggangguku." kata dr. Smiley datar. Mad hanya menunduk sebelum tertawa kecil.

"Hei, aku sudah tahu kalau kau yang ingin menculik [F/n]. Jangan mencoba kabur kali ini, pengkhianat."

--

.

EMOTION (Ben Drowned x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang