D a t e

225 33 67
                                    

Warning! Curse word.

04.00 am

"Hari ini kencannya, hari ini kencannya, hari ini kencannya, ah sial!"

  Jam empat subuh. Jam dimana mahluk-mahluk hidup masih tertidur nyenyak. Namun, Ben sudah bangun dari tidurnya. Mengapa? Sudah jelas, ia ingin mempersiapkan kencannya bersama [F/n].

  Sedari tadi Ben memutari kamarnya, berpikir, lalu mulai membongkar lemari pakaiannya. Yah, tentu saja untuk persiapan kencannya.

--

  Ben, berpikirlah! Berpikirlah! Berpikirlah! Apa yang harus kulakukan untuk kencan nanti? Aku malu, sial! Pipiku mulai menghangat.

  Aku membayangkan [F/n] dengan dress pendek selutut, dengan senyuman manis terpapar diwajahnya.

  Ah, aku lupa.. Dia emotionless. Tidak akan senyuman manis dari wajah [F/n].. Tapi, aku yakin ia akan menggunakan dress!

Tok tok tok

  Hah? Orang gila mana yang bangun subuh-subuh seperti ini?! Aku berjalan kearah pintu sambil membuka pintu dengan keras. Yah, aku sangat kesal.

"Siapa?!" tanyaku tanpa melihat orangnya. "Ini aku, Mad."

  Yah, sesuai namanya, Mad. Pantas saja dia gila. Ngomong-ngomong, apa yang ingin ia lakukan?

"Ada apa, Mad?" tanyaku kepadanya. Aku tidak begitu penasaran sebenarnya. Namun, perlakuannya cukup membuatku terkejut. Ia melemparkan jarum, tapi dapat kutangkis dengan tanganku, sehingga membuat luka tusukan kecil.

"What the f*ck, Mad?!" sial, aku keceplosan. Mad hanya memandangku tajam. Ya, aku tahu itu.

"You know? Kau memiliki masalah denganku," katanya kepadaku. Aku hanya mengangguk, memberi kode untuk melanjutkan perkataannya. "Aku akan ikut kalian." hah? Ikut? Ikut kemana?

"Ikut?"

"Ya, lebih tepatnya menumpang!"

"Mengapa?" tanyaku berusaha untuk tenang. Aku yakin, ia akan menyerangku lagi, maka aku akan bersiap-siap untuk melawannya. "Karena," baik ia melanjutkan perkataannya.

"Hari ini nuttela ada diskon besar-besaran membuatku harus memborongnya. Lagipula, aku tidak akan menganggu kencan kalian, sungguh!" jelas Mad dengan sangat cepat. Sabar, Ben..

"Kalau begitu, untuk apa kau melempari jarum?" tanyaku penasaran. Mad hanya tertawa kecil, " Itu permintaan Jeff.. Haha!" Jeff? Cepat sekali dia bangun!

"Jam berapa sekarang?" tanyaku, Mad hanya mengernyit heran. "Jam setengah enam.. Mengapa?"

  Apa? Setengah enam? Tunggu, daritadi apa saja yang kulakukan?! Tidak.. Tidak! Kencannya akan berlansung jam sembilan! Ah sial! Aku tidak mengerti apapun tentang gadis!

  Wait a minute.. Hanya satu orang yang sangat mengetahui seluk beluk wanita, yaitu Mad!

"Mad, kau ingin ikut kan?"

"Yah.. Mengapa?"

"Bisa bantu aku?"

--

"[F/n]! Apa kau sudah siap?" tanya Ben sambil melihat kearah [F/n]. "Ya, aku siap.." tentu saja jawaban dingin akan dilontarkan dari [F/n]. Mendengar jawaban [F/n], Ben hanya tertawa garing.

'Kukira ia akan menggunakan dress padahal kasual.. Ah, aku terlalu banyak berharap' batin Ben.

  Apa yang digunakan oleh [F/n]? Yah, dia hanya menggunakan kemeja kotak-kotak yang longgar dan celana jeans hitam dengan boots kulit berwarna coklat. Rambutnya ia ikat gaya pony tail membuatnya ia terlihat cukup keren.

"Oh iya, [F/n]. Mad ingin ikut, hehe. Apakah kau keberatan?" tanya Ben, [F/n] menatap Ben dan menjawab, "Terserah."

  Ben, hanya mengganguk. "Hey, Mad! Lets go, man!" ajak Ben, sambil memanggil Mad yang tidak terlalu jauh. Mad, hanya menyeringai lalu berlari kecil kearah mobil.

"Oke, [F/n] ayo masuk." ajak Ben sambil membukakan pintu untuk [F/n]. [F/n] hanya mengangguk, dan masuk kedalam mobil. Ben, menutup pintu mobil dan masuk kedalam mobil bagian supir, Ben menunggu Mad masuk kedalam mobil.

"Saatnya berangkat!" teriak Mad dari belakang. Membuat Ben risih. Yup, seharusnya ini adalah hari dimana Ben dan [F/n] berkencan.. Namun, Ben tidak tahu bagaimana harus bersikap didepan seorang gadis.

  Ben menyalakan mesin dan mulai menginjak gas yang membuat mobil akan berjalan. Sambil ia menyetir, ia menyalakan radio mobil untuk memutar lagu.

"F*ck! I need tissue!" teriak Mad memberikan kode kepada Ben. Seketika, Ben melemparkan tisu dan bertanya kepada [F/n], "[F/n], kau cantik!" teriak Ben spontan.

'Sh*t! Aku salah bilang!' teriak Ben dalam hati. Mad yang berada dibelakang juga malah tidak bisa diam. [F/n] hanya menatap Ben dengan tatapan dinginnya. Tentu saja, ia tidak terpengaruh.

"Oh.." itulah tanggapan dari [F/n]. Ben dan Mad mendesah lega dalam hati.

  Tidak memerlukan waktu yang lama, Ben, [F/n], dan Mad telah sampai di kota. Mereka turun ditaman pusat kota yang sedang ramai, yah tentu karena nuttela murah.. Kalian tahu betapa mahalnya setoples nuttela yang lezat itu, bukan?

"Aku pergi dulu, kalian silakan berkencan, good luck~" pamit Mad sebelum menggoda Ben yang sudah malu-malu sendiri.

"Yosh.. Ben, kau harus bisa.. Mad sudah mengajarimu, bukan?" guman Ben menyemangati dirinya sendiri. "Kita mau kemana?" tanya [F/n] dengan nadanya.

"Bagaiamana jika kita membeli es-krim?" tanya Ben sambil tersipu, yah.. Walaupun [F/n] hanya mengenakan pakaian kasual, pesona [F/n] tetap ada dan menguar.

"Terserah." jawab [F/n]. Ben menarik tangan [F/n] ke arah stan es-krim. "Selamat sore, mau pesan es-krim rasa apa?" tanya penjual es-krim.

"Hm, kau mau rasa apa, [F/n]?" tanya Ben. "Hm.. Terserah." jawab [F/n] dengan kalimat yang hampir sama. Ben hanya tersenyum, dan membeli dua es-krim rasa strawberry dan vanilla.

"Karena kalian adalah pasangan yang cukup mesra. Saya akan memberikan es-krim ini secara gratis, ini kukembalikan uangnya!" ucap penjual es-krim dengan senyuman terpancar dari wajahnya.

"Terimakasih, pak!" ucap Ben malu-malu. Mereka berdua pun berjalan menuju bangku terdekat dan menikmati es-krim bersama.

"Hey, sehabis makan es-krim.. Didekat sini ada danau! Mau pergi kesana?" tanya Ben. Kali ini [F/n] tidak menjawab, hanya mengangguk.

  Ben dan [F/n] berjalan kearah utara setelah selesai menikmati es-krim tersebut. Yup, seperti kata Ben. Terdapat sebuah danau yang indah dengan air yang jernih disertai pepohonan yang rindang.

"[F/n].. Aku ingin berkata bahwa, aku ingin membantumu untuk--"

Ctas

  Perkataan Ben terpotong oleh suara mencurigakan.

"Suprise motherfuck*r."

--

Don't forget for vote and comment. Thanks for reading.

EMOTION (Ben Drowned x Reader)Where stories live. Discover now