Part 36

2.4K 401 94
                                    


Happy Reading^^

Happy Reading^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

#Seulgi pov.

Keesokan harinya....

"Tidak Seul, Young il akan tetap menjadi milik kita. Aku juga tidak akan berpaling pada Rose." ucapan Jimin selalu ku ingat, berharap apa yang dikatakan olehnya itu benar.

Young il akan tetap menjadi milik kami dan Jimin tidak akan berpaling pada Rose.

"Seulgi-ya, hari ini Rose akan memulai sidang perceraian. Kau mau ikut menemani?" tawar Jimin yang tengah bersiap-siap sebelum pergi ke persidangan.

Aku mengangguk lalu melangkah masuk ke dalam ruang ganti untuk mengganti pakaian, tak lama Jimin masuk untuk menilai setelan yang tengah Seulgi kenakan.

"Cantik seperti orang yang memakainya." komentar Jimin pada setelan yang tengah kukenakan, aku tersenyum lalu melingkarkan tanganku di lengannya.

Aku dan Jimin keluar dari dalam kamar untuk bersiap pergi, di ruang tamu kami tak sengaja berpapasan dengan Rose yang tengah menggendong Young il.

"Oppa, ayo pergi sekarang!" ajak Rose sembari menarik tangan Jimin untuk ia gandeng, hingga tangan kami yang saling bertautan terlepas.

Aku hanya bisa mengikuti langkah mereka sembari memperhatikan punggung keduanya dengan tatapan tak suka tentunya, Jimin adalah suamiku dan seharusnya aku yang menggandengnya.

Eommonim dan Jihoon tak ikut ke pengadilan karena tengah mengurus kepulangan mereka ke luar negeri. "Rose-ya semoga perceraianmu bisa segera selesai." ucapnya pada Rose sebelum kami pergi.

"Dan untukmu, lihatlah nanti! Putraku pasti akan menceraikanmu dan menikahi Rose." ancam eommonim kepadaku, aku hanya diam tak menggubrisnya karena eomma Jimin adalah tipe orang yang tidak bisa di bantah.

Jihoon tersenyum manis padaku. "Nuna, jangan dengarkan apa yang dikatakan eomma. Tetaplah bersama dengan Jimin hyung." dukungnya membuatku mulai tersenyum.

"Seulgi-ya, palli!" panggil Jimin sehingga aku harus bergegas masuk ke dalam mobil menyusul mereka.

Di sepanjang perjalanan aku tak pernah luput memperhatikan Jimin, Rose, juga Young il yang duduk di kursi belakang sementara aku duduk di samping Taeyong.

Sungguh pemandangan yang sangat menyakitiku, melihat Jimin seperti suami Rose dan mereka seperti sebuah keluarga yang bahagia, seketika saja aku menyesal ikut bersama mereka.

Young il tak lama kemudian rewel dan menangis kencang, Rose dan juga Jimin berusaha keras untuk menenangkannya. Hingga aku sebagai ibu kandungnya merasa sangat khawatir.

"Kemari biar aku yang menenangkannya." pintaku sembari mengulurkan kedua tanganku untuk menggapai Young il dari Rose.

Namun, Rose malah menjauhkannya dariku. Dia selalu saja menghindar jika aku ingin dekat dengan putraku padahal aku hanya ingin Young il berhenti menangis.

Wedding Dress (M) Proses RevisiWhere stories live. Discover now