Chapter Fourteen

65.4K 2.2K 50
                                    

Happt Reading

££££££

"Jadi ini cafe punya lo Ry?" Tanya Arlan yang di jawab anggukan dari Riyana

Ya Naca dan Riyana sedang bersama The Cogan, mereka gk tau kalo The Cogan juga ada di cafe ini

Mereka bertemu saat Riyana dan Naca turun dari lift dan Briyan memanggil mereka

"Ya udah kita pergi dulu y. . Ada urusan bye" ucap Riyana pamit pergi meninggalkan The Cogan dengan menarik Naca

Sepeninggalan Naca dan Riyana The Cogan hanya mendengarkan apa yang di bicarakan oleh Arlan yang sedang menceritakan keributan di cafe tadi

Ternyata saat keributan di cafe Arlan sudah di sana

Skip>

"Hy guys dah dari tadi?" Sapa Riyana ke Nilina (Nia,Lia,Ana) yang berdiri di depan markas BD

"Gk cuman gue sampe tumbuh akar aja nungguin kalian" jawab Nia dengan cemberut

"Hehe ya sorry tadi kita pas mau ke sini di cegat ma bang Al dan sahabatnya?" Jawab Riyana, sedangkan Naca hanya memandang mereka datar

"Kok bisa?" Tanya Ana

"Ya bisa lah apa si yang gk bisa di dunia ini" jawaban ngawur dari Riyana

"Ih lo ah ditanya juga!" Sungut Nia

"Udah gk usah ribut di luar kek gini ayo masuk" seperti biasa Lia akan yang menjadi penengah bila ada yang ribut

Mereka berlima masuk ke dalam markas BD, tapi sebelumnya mereka harus menunjukan kartu ke anggotaan dan juga lensa yang ada pada mata mereka ke layar khusus

Semua anggota BD akan punya tanda pengenalnya sendiri dan juga akan di berikan sebuah lensa yang tak akan bisa di lepas, fungsi lensa tersebut adalah tanda pengenal yang paling ampuh jika ingin masuk ke dalam markas BD karena lensa tersebut akan menunjukan DNA, detak jantung dan juga proposal tubuh yang memakainya, dan semua data tersebut akan di kirim menuju layar yang di samping pintu BD dan jika memang cocok maka orang yang memakai nya bisa masuk

Tanda pengenal sendiri merupakan cip yang terpasang di jari masing-masing anggota, di dalam cip tersebut mengakses semua kegiatan si pemakai

Pada saat Naca masuk semua anggota hening, diam membungkuk hormat sampai Naca memerintahkan mereka bangun seperti semula

Ah y jangan lupakan wajah Naca yang sudah di make up sedemikian rupa agar tidak ada yang mengenalinya, tapi semua anggota BD pasti mengenali leadernya, karena Naca selalu memakai kalung bertuliskan BD dan itu hanya di kenali oleh anggota BD

Kalung tersebut tak bisa di lepas kecuali Naca sendiri yang menginginkannya

Naca dan sahabatnya pergi berkeliling hingga mereka pergi ke ruangan Naca

"Jadi?" Tanya Naca

"Sekarang senjata yang seharusnya telah terkirim tapi sekarang ada di tangan polisi perbatasan" jawab Paker yang sudah stay di ruangan Naca

"Siapa yang menyuruh lewat perbatasan?!" Tanya naca tajam dia sungguh sangat kesal karena baru kali ini transaksi mereka di gagalkan olrh polisi

"Kami juga gk tau, karena setauku seharusnya senjata itu di kirim lewat jalur rahasia, tapi kurir itu malah lewat perbatasan, gue curiga ada penghianat di sini apa lagi senjata kita di ringkus juga ada campur tangan dari ken" ujar Paker

"Cari siapa penghianat di sini, aku akan membuat permainana yang menyenangkan" ucap Naca dengan senyum iblisnya

"Apa polisi tau kalau senjata tersebut milik BD?" Tanya Lia

BLACK DEMON'S (Revisi)Where stories live. Discover now