Chapter Eighty

46.6K 1.8K 97
                                    

Up lagi besok jam 7.00, jam 13.00 dan jam 16.00

Mungkin kalian akan bosen dengan part ini karena sangat membosankan dan gaje luar bisa..

Happy reading 😊

ππππ

"Terimakasih" ucap kolega Roy

Roy hanya mengangguk dan meninggalkan para kolega nya

Roy melajukan mobilnya untuk menjemput kekasih tercintanya di UIYC

....

"Aku pamit Ve, aku harus kembali ke Rusia, mungkin akan menetap di sana. Maaf kan aku tak bisa menemanimu besok" ucap Inez penuh sesal

"Oh ayolah Nez, aku tak masalah. . OK! Sekarang sana berangkat! Jangan lupakan aku. Ok" ucap Veve or Naca

"Hihihi gak bakal lah mana mungkin aku lupain temen ku ini. . Hemmm. . Aku pergi dulu, bye bye" jawab Inez dan berbalik meninggalkan Veve di perpustakaan

Naca hanya tersenyum melihat punggung temannya hilang dari pandangannya.

"Hy"

"Hy Roy"

"Pulang?"

"Ayo!"

"Apa sudah selesai meeting nya?"

"Udah dong kalo enggak kenapa aku ada di sini"

"Hihi iy"

"Udah makan?"

"Belum"

"Ayo makan dulu baru pulang!"

Rynilina, dan Arbyn bingung ada hubungan apa mereka berdua (Veve dan Roy)

"Kenapa mereka begitu dekat?" Tanya Arlan

"Entah mungkin pernah kenal. . Ayo pulang, Lo ada pemotretan kan?" Jawab Bryan

Arlan mengangguk dan berjalan mengikuti Brian keluar dari perpustakaan meninggalkan Rynilina yang masih terdiam

Setelah mendengar pertanyaan Veve tentang arti sahabat bagi dirinya, menyesal?

Pasti di dalam hati mereka hanya tersisa sebuah penyesalan begitu besar.

"Apa yang di katakan Veve benar?" Tanya Lia terhadap dirinya sendiri, begitu pun juga yang lainnya

***

"Ayo kita akhiri ini!" Gumam pria yang berdiri di balik rak buku yang berada di sisi kanan dalam perpustakaan

"Hay!! Sedang apa di sini" sapa seorang wanita menghampirinya

"Menjalankan rencana selanjutnya.." jawab pria tersebut

Si wanita hanya mengangguk dan tersenyum

••••

"Roy mau berjanji?" Tanya Naca saat mereka sampai di sebuah kafe

Wajah Roy berubah mengeras mendengar apa yang di tanyakan Naca, sebuah perasaan takut menghampiri hatinya

"Hy!! Buang wajah mu yang menakutkan ini, aku tak akan pergi lagi tenang saja. .OK!" Ucap Naca cepat mengerti apa yang di pikirkan oleh Roy

Sebuah rasa lega menghampiri hati Roy, raut wajahnya pun kembali seperti semula

"Jadi aku harus janji apa?"

"Kamu harus........"

Skip>

"Jadi besok berangkat sendiri?" Tanya Roy saat mobil nya berhenti di depan Aprt Naca

BLACK DEMON'S (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang