Chapter Fifty-five

39.9K 1.7K 121
                                    

Up lagi jam 14•58..

Happy reading 😊

®®®®®®®

Naca dan Roy memutuskan untuk menginap di hotel, namun sebelumnya Roy telah memerintahkan orang untuk membeli pakaian untuk mereka berdua dan berganti di kamar mandi umum. Mereka tak mau di sangka gelandangan lagi, cukup saat di tempat pembuangan sampah tadi.

Mereka memutuskan menginap di hotel karena tidak memungkinkan mereka untuk kembali ke Jakarta, karena jalan yang macet dan juga hari mulai gelap

"Jadi bisa jelaskan kenapa kita satu karya!!?" Tanya Naca yang mendapati dirinya sekamar dengan Roy

"Kamar di hotel ini tinggal satu, karena ada orang yang menyewa semua kamar untuk berpesta" jawab Roy

"Tapi apa harus kamar untuk pasangan yang berbulan madu!?" Kata Naca dengan datar

"Kan gue bilang tadi ni kamar tinggal satu, dan masalah kamarnya gue gak tau" jawab Roy

Naca pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari kotoran-kotoran sampah yang masih menempel

Roy memperhatikan Black Box yang ada di atas kasur itu

Roy POV

Brankas itu kayaknya pernah liat tapi di mana?

Bodo lah

Gue pergi ke jendela kamar melihat-lihat pemandangan kota Bandung dari ketinggian lantai 15

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka, Naca keluar dengan ke adaan baju rapi dan rambut acak-acakan

Author POV

Roy memperhatikan Naca tanpa berkedip Naca yang merasa di perhatikan menatap Roy, Roy langsung memalingkan wajahnya karena ketahuan memperhatikan wajah Naca

"Gk mandi Lo?" Tanya Naca

"Iya ini"

Roy masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Naca dia terlebih dahulu menyisir rambutnya setelahnya dia duduk melihat Black Box nya

"Apa yang harus gue lakuin dengan box ini?" Gumam Naca

Naca melihat sebuah lobang kunci di pojok sisi brankas tersebut, yang merupakan lobang untuk kunci agar bisa di buka, setelah memasukan sandi terlebih dahulu

"Nia apa kuncinya sudah ketemu?" Tanya Naca menelpon Nia di sebrang sana

'hallo boss, kami tidak dapat menemukan keluarga tersebut yang kami tau bahwa nama marga mereka berinisial S, mereka memiliki dua orang anak dan kemungkinan besar kunci itu ada di anak pertama, boss" bukan Nia yang menjawab melainkan Deleo

Naca diam memikirkan bagaimana ia bisa mendapatkan kunci tersebut untuk membuka brankas ini.

"Apa isi box itu?" Tanya Roy tiba-tiba memecahkan lamunan Naca

"Sesuatu yang hanya di ketahui oleh ku saat ini" jawab Naca

"Apa ada penjelasan kenapa Lo terlihat memikirkan sesuatu" tanya Roy

"Kunci! Gue butuh kunci itu tapi tak ada yang bisa menemukannya!" Jawab Naca dengan nada menahan amarah..

Dia marah kenapa dia memiliki begitu banyak anak buah tapi tidak ada yang bisa menemukan satu barang yang panjangnya kurang lebih hanya 15 cm

"Kunci seperti apa?" Tanya Roy

Naca memperlihatkan gambar kunci tersebut, Roy terdiam sesaat setelah melihat kunci itu

"Apa isi box itu berbahaya?" Tanya Roy

"Tidak jika segera di keluarkan dan iya jika tetap di dalam, karena Brankas ini akan meledak dalam waktu 16 hari jika tidak di tempatnya kecuali barang di dalamnya di keluarkan" jawab Naca

Roy terdiam sesaat dan mendial beberapa digit nomer mengirim pesan singkat

"Baiklah kalo begitu gue bantu, tapi jika gue berhasil mendapatkan kunci Lo harus mau jadi pacar gue selama satu hari" kata Roy

Naca yang tak ingin ambil pusing hanya mengangguk

Skip>

Naca dan Roy telah sampai di Jakarta, Naca langsung pulang ke mansion keluarganya begitupun juga dengan Roy.

Rinina mereka berada di sekolah lebih tepatnya kantin sekolah bersama dua teman baru mereka Nazwa dan Ryry

"Jadi ini temen baru yang kalian ceritain? Hay nama gue Ryana sahabat mereka" kata Ryana dan mengulurkan tangannya ke arah Nazwa dan Ryry

"Gue Nazwa model majalah" jawab Nazwa dengan nada sombong, Ryana tak mempermasalahkan itu karena baginya tampil apa adanya keluarkan sifat mu yang asli dari pada memakai topeng busuk

"Aku Ryry, salam kenal" kata Ryry menyambut tangan Ryana

"Wae! Nama kita mirip gue juga sering di panggil Ryry sama Naca, itu gk guys?" Tanya Ryana ke Nina dan di jawab anggukan oleh mereka berdua

"Oh ya kamu dari mana? Kok baru berangkat sekarang?" Tanya Ryry

"Oh! Abis jalan-jalan ke Korea nonton konser EXO Planet 5" jawab Ryana

Nazwa tak menyangka jika Ryana bisa menonton konser EXO planet lima, setahunya tiket konser EXO planet liam sudah terjual habis dua bulan sebelum konser di adakan.

Bahkan dia yang memesan tiket dari 4 bulan yang lalu tidak mendapatkan nya

"Lo bisa datang ke konser ayang EXO, bagaimana bisa? Bukannya tiket udah ludes 2 bulan sebelum konser, Lo pesen dari bulan apa hingga kebagian?" Tanya Nazwa penasaran pasalnya dia juga seorang EXO-L

"Gue awalnya si juga gk kebagian, tapi Naca ngasih tiket konser EXO planet lima ke gue sebagai hadiah ulang tahun gue" jawab Ryana

Jawaban Ryana membuat Nazwa iri, dia juga ingin pergi menonton konser EXO planet lima

"Oh ya Ry ini hadiah buat Lo dari Nia si imut ini" Nia menyerahkan sebuah kado ke Ryana yang di terima oleh Ryana dengan senang hati

"Dan ini dari Ana si cantik" Ana juga memberikan kado untuk Ryana

"Makasih sahabat-sahabat ku!! Gue buka y" Ryana membuat kado dari Nia dan betapa terkejutnya dia jika kado yang di berikan oleh Nia merupakan sepatu model terbaru yang di produksi di Dubai

Ryana menetralkan degupan jantungnya dan kembali membuka kado dari Ana, tak kalah terkejut saat melihat kado dari Nia, kado dari Ana pun membuatnya terkejut. Pasalnya kado yang Ana berikan merupakan jam tangan Rolex berwarna emas dan terdapat ukiran tanda tangan Kriss di bawahnya

"HUWAAAAAAAAA!!! kalian emang yang terbaik, huhuhu gue sayang kalian" Ryana tak bisa menahan tangisnya, dia menangis sambil memeluk mereka berdua menumpahkan air mata bahagia

"Udah jangan nangis Lo malu-maluin kita tau gak" kata Ana yang malu melihat meja mereka jadi pusat perhatian dari siswa-siswi yang ada di kantin

"Abisnya gue terharu sama kalian tau, dan Ana Lo dapet tanda tangan Kriss dari mana?" Tanya Ryana melepas pelukan

"Apa sih yang gak bisa di lakuin oleh Ana!" Ucap Ana dengan sombong

"Iya iya pokoknya makasih banget buat kalian berdua" kata Ryana kembali berterima kasih

Ana dan Nia hanya tersenyum dan mengangguk

Sedangkan Ryry dan Nazwa hanya melihat interaksi dari mereka bertiga

'gue akan hancurkan persahabatan kalian, tunggu kehancuran kalian'- batin seseorang

Bersambung....

By:Ryana

BLACK DEMON'S (Revisi)Where stories live. Discover now