Aku kembali menemui temanku,
melalui celah - celah harap peluk teman lama.
Aku kembali mengingat sendu, berlarian bersama di bawah guyuran senja di samping sekolah.
Aku kembali bertanya, kenapa kau berubah menjadi asing ?
Aku kembali bersedih, duaja parak datang.
Aku kembali melupa, bahwa ia yang dulu bersenda gurau bersamaku, telah mati dimakan ortodoks kehidupan.
YOU ARE READING
Aku, sejumput kata.
PoetryKumpulan sajak, puisi, cerita pendek, tanpa menunggu senja, hujan, dan kopi untuk mengutarakannya. Selamat Merayakan Hidup dengan Kata