Senja Basah

34 3 0
                                    

Senja ini tidak lagi sama. Hembusan angin tidak lagi hangat. Dedaunan kering mulai gugur dan hancur tanpa ampun. Kursi di sudut pojok taman masih kosong, enggan pengunjung mendudukinya. Kali ini senja jingga dibaluri hambar hampa yang memilukan.

Bunga -bunga melambai menitahkan mendekat, kupu - kupu menuntun berdansa bersama, angin semilir membalut gundahnya jiwa. Senja sangat girang rupanya, siluet yang selama ini ditunggu akhirnya kembali. Tiada yang berubah dengan siluetnya. Dia tetap sama, rambut terpotong rapi, paras yang rupawan dengan senyum menyejukkan hati. Waktu seakan berhenti ketika mata kami saling bertemu, pepohonan menunduk seakan patuh pada Rajanya ketika dia menghampiriku.
"Sudah lama ya kau menungguku ?" Kata dia bersamaan senyum yang menenggelamkan mata indah miliknya.
"Sudah lama, sangat lama aku menunggumu Joffrey" kataku lirih.
"Hei, maafkan aku. Sudah ya, jangan menunduk. Aku di sini Samantha, bersamamu".

Joffrey, aku Samantha. Menunggumu setelah sekian lama. Mengunjungi taman ini setiap senja tiba tapi hadirmu selalu kosong. Senja kali ini berpihak padaku, mendatangkan kau. Peluk hangat yang kau beri mampu memabukkan aku Joffrey, asal kau tahu saja. Awan berubah mendung berkabut, rintikkan hujan semakin deras. Samantha terduduk dibawah pohon yang melindunginya dari kucuran hujan. Untuk kesekian kalinya, Samantha bergulat dengan dirinya dan memeluk tubuh ringkihnya  tanpa peluk hangat Joffrey.

Aku, sejumput kata. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang