(s)-6

5.5K 847 48
                                    

"Aydan?" Mata Seokjin menangkap gerak-gerik Taehyung yang gelagapan, namun berusaha tetap tenang. "Belum balik? Atau mau nungguin kakak lu?"

"Anu kak Seokjin, gue-" ucapannya terhenti kala Jungkook merangkul pundaknya.

"Dia-" Jungkook makin merapatkan dirinya pada Taehyung, kemudian menyunggingkan senyum, "Mau makan dulu bareng gue. Iya kan, ay?"

"Saya-" ucapan Taehyung harus terhenti lagi saat Jungkook ditarik paksa oleh Seokjin, dijewer telinganya.

"Aduh, kak Arganta lepasin!" Berusaha untuk melepaskan tangan Seokjin, tapi justru jeweran nya makin kuat. "Ini telinga gue bisa copot kalau ditarik mulu."

Lantas Seokjin melepaskannya, diberikan tatapan tajam kepada Jungkook, "mentang-mentang ketua divisi penertiban, jadwal evaluasi diundur mulu!"

"Kan gue udah bilang ada urusan, lagian bentar kok cuma mau makan bareng ayang dulu." Kemudian sebuah tendangan dari Taehyung sukses mengenai betis Jungkook hingga dia mengangkat kakinya. "Gundulmu tuh ayang!"

Belum cukup jeweran yang tadi juga tambahan tendangan, kini Seokjin kembali menjewer nya lagi, dan berusaha menariknya untuk pergi,

"Iya aduh kak, ini gue bisa jalan sendiri." Jungkook berusaha melepaskan dirinya dari jeweran Seokjin. Dia tak main-main menarik telinga Jungkook sampai sudah terlihat memerah.

"Telinga atau bawah lu yang gue tarik!"

"EH ANJG KAK! Kayak berani aja sih lu!"

"Lagian ga ada Dika kok, ga masalah."

"Eh bngst nya! Gue ga mau nikung Dika, kak."

Taehyung cuma bisa tertawa melihat Jungkook diseret oleh Seokjin. Setidaknya dia merasa lega sekarang karena tidak perlu memenuhi ajakan makan itu.

"Mau saya anterin pulang ga?" Suara Yoongi langsung menghentikan tawa Taehyung. Sedikit gelagapan untuk menjawab ntah kenapa. "Ga usah kak, ada anak kosan yang bakal jemput kok."

"Oh, gitu." Kemudian tangannya terulur ke hadapan Taehyung yang langsung disambut dengan gembira. "Selamat ya udah bisa nyelesein ospek universitas. Tinggal fakultas deh ntar."

"Iya kak, makasih. Seneng juga akhirnya selesai tinggal lanjutin di fakultas aja. Tapi sedih deh ga bisa ketemu kak Yoongi Gilang lagi."

"Saya nih yang harusnya sedih, karena ga bisa jagain kamu lagi."

Raut wajah Taehyung langsung dipenuhi tanda tanya. "Eh?"

"Jagain kamu dari si Jungkook." Tetap saja raut bingung masih menghiasi wajah cantik Taehyung yang sudah terlihat lelah. "Yah, ini dari kak Arganta sih sebenernya yang kasih titip kamu ke saya."

Kini Taehyung makin bingung. Titip? Arganta Seokjin menitipkannya pada Yoongi Gilang?

Diusaknya rambut Taehyung. "Kak Arganta tuh takut kalau adiknya yang satu ini kena banyak bintang, hukuman atau apapun itu dari Akas. Jadi dia suruh saya buat jagain kamu dari Akas."

Taehyung berusaha mencerna semua perkataan Yoongi. Ternyata dada nya sedikit merasakan sesak. Senyumnya muncul, terpaksa sebenarnya. "Oh, makasih kak, bilangin juga ke kak Arganta."

"Iya nanti saya bilangin. Tapi nanti di fakultas kamu jangan datang telat, patuhi aturannya. soalnya kan saya ga bisa bantu kamu."

"Tenang aja, lagian kan udah ga ketemu kak Jungkook lagi."

"Kamu, ga ada ngepoin panitia ospek?"

Taehyung menggeleng. Baginya tidak ada faedahnya untuk mencari tahu informasi tentang senior lainnya apalagi Jungkook. "Cuma kak Gilang aja sih."

"Udah, ga ada lagi yang di kepoin?" Raut bingung terpancar lagi dari wajah Taehyung. "Akas misalnya, engga?" Cuma gelengan dari Taehyung yang di dapat.

"Jadi kamu tuh ga tau ya kalau ketua ospek fakultas mu itu Akas?"

"EH?"

"Padahal Jungkook Akas sama kamu itu juga satu jurusan."

"Oh," setelah tersadar dengan ucapan Yoongi, matanya membulat seketika, rahang tegas nya jatuh dan refleks menengok Yoongi dengan cepat. "WHAT?"

(s)ay...ang || KookVWhere stories live. Discover now