(s)-16

4K 609 19
                                    

Setelah pertemuan pertama kemarin untuk berkenalan, hari minggu langsung digunakan untuk hunting foto ke tempat yang sudah ditentukan oleh tim HRD. Sekarang weekend Taehyung sepertinya tidak akan tenang lagi. Pasalnya dia harus selalu bertemu Jungkook. Memang sih pertemuan wajib hanya hari sabtu saja namun harus ada tambahan pertemuan per kelompok. Dan kelompoknya sudah sepakat untuk mengadakan pertemuan kembali di hari minggu.

Ternyata untuk hunting, sepuluh kelompok itu dibagi dua. Kelompok satu sampai lima mendapatkan jatah tempat di pasar. Sedangkan kelompok enam sampai sepuluh berada di gedung kesenian. Kedua tempat itu letaknya saling berdekatan. Jadi senior yang ikut pun dapat dengan mudah mengawasi di luar.

Iya, di luar. Sebab, anak magang dibiarkan sendiri untuk hunting foto di kedua tempat itu. Para pembimbing pun hanya bisa mengecek dua kali saja setelah itu harus menunggu di luar. Tepatnya di emperan ruko yang sudah tidak terpakai yang berada di seberang jalan.

Tugas pertama yang diberikan hanyalah memotret apapun yang sekiranya menarik di mata mereka  dari aspek apapun. Mereka diberi waktu sekitar satu jam untuk memotret dengan kamera yang mereka punya. Terserah, mau itu kamera DSLR, SLR, mirrorless atau kamera handphone sekalipun. Nanti hasilnya akan dikumpulkan dan di evaluasi per kelompok oleh pembimbing masing-masing.

Tanpa membuang waktu -sebab memang sudah siang juga, para anak magang mulai memasuki tempat yang sudah ditentukan. Sebenarnya masih capek karena harus berjalan kaki dari kampus sampai ke tempat hunting, tapi mereka juga tidak bisa buang-buang waktu. Toh, di dalam juga bisa sambil beristirahat.

Kelompok Taehyung pun berpencar di dalam pasar. Dia hanya bersama Jimin untuk menyusuri seluk beluk tempat hunting pertama mereka. Bukan karena tidak saling dekat dengan yang lain, walaupun benar adanya, tapi tidak mungkin satu kelompok mengambil objek yang sama. Ya, meskipun begitu jika objeknya sama pun pada akhirnya bisa berbeda karena pengambilan angel yang dipilih.

"Nah gini naik dikit." suara Jungkook membuat Taehyung kaget. Ditambah dia berdiri di belakangnya dan mengungkungnya dengan kedua tangan berada di atas telapak tangan Taehyung yang memegang handphone, mengarahkan. Dia berbisik lagi tepat di telinga Taehyung membuat kulit di sekitarnya memanas bahkan menjalar sampai  wajah. "Buat subjeknya kebingkai di tengah. Dan perhatiin kanan kirinya biar seimbang."

Ckrek ckrek ckrek

Jungkook memencet tombol merah di sebelah kanan layar handphone Taehyung beberapa kali sebab cowok itu hanya diam mematung padahal dirinya sudah memberi aba-aba untuk mengambil gambarnya.

"Ay? Kok punggung tangan lu dingin?"

Lantas Taehyung menoleh ke belakang hingga wajah mereka terasa sangat dekat. Dia memperhatikan wajah Jungkook. Memang benar, Jungkook itu tampan.

"Kak?" panggilan Taehyung membuat Jungkook menatapnya. "Kakak modusnya pinter banget ya bisa sampe peluk peluk gini."

Kemudian Jungkook tertawa sambil memundurkan tubuhnya ke belakang. Dia mengusap tengkuknya. "Jangan gitu dong ay, gue malu nih nanti. Tapi ya ga modus juga, kan emang gue mau ajarin lu."

"Alesan aja kak Akas tuh! Dasar tukang modus!" Lalu Taehyung berlalu meninggalkan Jungkook yang justru cekikikan. Sebab rasanya jantung Taehyung mendadak tidak baik ketika berduaan dengan Jungkook.

Taehyung menghampiri Jimin yang sedang memotret tidak jauh darinya. Dia menoleh lagi ke belakang dan masih melihat Jungkook dengan sebuah senyum untuknya. Benar-benar tidak baik.

"Ayok cari tempat lain, Ka!"

Jimin menuruti saja permintaan Taehyung tanpa mengetahui alasan apapun. Mereka berkeliling lagi di pasar sampai waktu untuk hunting habis.

"Gimana, dapet yang menarik ga?" tanya Jimin sambil berjalan menuju pintu keluar pasar.

"Banyak sih, tapi ya ga tau ntar pas evaluasi."

Sesampainya di pintu keluar pasar, mereka melihat ke kanan kiri untuk menyebrang dan harus bergabung kembali dengan kelompok mereka yang menunggu di seberang bersama para senior. Sebenarnya, semua kelompok juga pada akhirnya bertemu di sana sih.

"Dan, lihat ke depan deh!"

Taehyung pun mengikuti arahan Jimin dan melihat Jungkook di depan sana. Tapi bukan itu sepertinya yang ingin Jimin tunjukkan, melainkan si senior tampan itu yang tengah memotret seorang senior cewek yang mungkin pembimbing kelompok lain.

"Cemburu ga?"

"Ngapain? Kan bukan siapa-siapa gue."

"Beneran?" goda Jimin. Dia merapatkan dirinya ke sebelah Taehyung. "Kan kak Akas suka sama dede Aydan. Kali aja gitu pas liat, si Dede ngerasa apa gitu ke si kakak ganteng."

Taehyung mendengus sebal dan mendorong tubuh Jimin untuk menjauh. Namun nyatanya mendekat lagi.

"Kalau suka sama gue ya udah pasti kan ga bakal ngelirik yang lain. Tapi kalau masih suka iya iya sama yang lain ya dipertanyakan. Kaya gitu lah mungkin."

Lantas Jimin memukul kepala bagian belakang Taehyung. "Bego! Lu siapa nya kak Akas emang sih? Orang pacaran juga masih bisa kok dekat-dekat sama orang lain selama dia ga bakal macem-macem atau selingkuh. Kecuali lu udah suami istri boleh ngelarang ini itu."

"Ya kan-"

"Makanya kalau suka ya kasih kode seenggaknya. Jangan udah iya terus enggak terus iya terus enggak. Pehape lu ntar lama-lama terus ditinggal deh."

"Ya udah sih gue kan sama kak Akas emang gak ada apa-apa."

"Benaran enggak? Lihat lagi ke depan!"

Lalu Taehyung kembali menatap ke arah depan.

"Beneran ga suka sama Akas? Atau beneran ga ada perasaan apapun? Ga tertarik sama si kakak ganteng?"

Taehyung mengalihkan wajahnya saat di rasa ada sesuatu yang terasa sesak ketika melihat kedua orang di depan sana tertawa lepas.

Jimin menepuk pundak Taehyung yang membuatnya menoleh. "Gue ngomong gitu biar lu ga nyesel. Ya udah gue mau beli es dulu. Lu jangan nyeberang dulu loh, Dan." Kemudian hanya diangguki oleh Taehyung.

Dia berdiri seperti patung seorang diri. Matanya memperhatikan semua kendaraan yang lewat. Namun tetap saja rasanya ingin melihat ke arah depan.

Taehyung segera mengalihkan wajahnya ke kanan dan kiri seolah tengah melihat jalanan saat tertangkap basah oleh Jungkook. Bisa jadi seniornya itu akan ke geeran karena mendapati Taehyung yang memandanginya sedari tadi. Ya, walaupun tidak salah.

Jungkook tersenyum saat mengetahui Taehyung melihat ke arahnya. Ntah sudah sedari kapan cowok cantik itu memperhatikannya. Kemudian dia mengarahkan kamera yang dia pegang ke arah Taehyung dan memotretnya berkali-kali. Padahal ekspresi nya sama dan tidak ada pergerakan yang berarti di depan sana.

Dia melihat Jimin kembali menghampiri Taehyung dan memberikan seplastik es. Jungkook tidak lupa memotretnya juga. Dia akan mengabadikan setiap gerak-gerik Taehyung lewat mata lensa nya.

Jungkook berjongkok dengan satu lutut bertumpu pada lantai semen dan kembali memotret Taehyung yang tengah berjalan menyeberang bersama Jimin. Ya, tentu dia mengambil potret keduanya. Sudah pasti, untuk dipakai sebagai alasan nantinya.

Sesampainya di seberang, Jimin langsung berlari menghampiri Jungkook. Sedangkan Taehyung berjalan dengan santai di belakang. "Wah, tadi di foto kan? Bagus ga kak? Mau liat dong."

Kemudian Jungkook memberikan kameranya pada Jimin untuk melihat hasilnya sendiri.

"Hebat!" seru Jimin merasa puas saat melihat hasil fotonya. "Berasa kaya model lagi jalan di catwalk. Gue minta ya kak nanti."

Taehyung yang sudah berdiri di sebelah Jimin pun ikut melirik sekilas. Ya, bagus memang. Lalu dia mengarahkan kedua bola matanya untuk menatap Jungkook.

"Kak?"

"Hm?"

"Kak Akas, suka sama aku ya?"

(s)ay...ang || KookVOnde as histórias ganham vida. Descobre agora