Double Ar | 2

292 14 0
                                    

BAGIAN DUA

Ada saatnya, sebuah pertemuan itu tak pernah direncanakan, namun menimbulkan banyak cerita di hari-hari berikutnya.
Ada juga yang merencanakan sebuah pertemuan, namun hanya untuk menjemput sebuah perpisahan.
Jadi, kamu mengartikan pertemuan ini yang mana?
- Arsya -

⛅⛅⛅

SELAMAT MEMBACA

"Jadi kata nya Kaia apa?"tanya Arka yang sudah memberhentikan mobilnya karena lampu merah.

Gadis berikat rambut itu menoleh, kemudian menggaruk kepalanya karena merasa bingung.

"Ternyata mereka sekelas bakal nginep di rumah temen, jadi nggak bisa ketemu hari ini. Besok aja katanya pas keluar main, dan handphone lo nggak bisa dihubungi jadi nggak bisa ngabarin elo."Arka berdecak sebal, kemudian memperbaiki letak maskernya.

"Kebiasaan itu anak, semau-maunya. Rumah lo dimana? Gw anter aja pulang."gadis itu menoleh kemudian menggeleng pelan.

"Rumah kita berlawanan arah Ar. Gw turun di halte bus aja, ntar nelpon bokap buat jemput."tolaknya.

Raka menoleh, "siapa nama lo?"tanya nya.

"Gw Arsya."Arka mengangguk mengerti, kemudian memutar balik arah mobilnya.

"Lo cewek tadi kan? Yang gw titipin bekal nasi kaia?"tanya Arka memastikan ingatannya.

Arsya terkekeh elan dan menggaruk kepalanya yang tak gatal, "iya, hehe."jawabnya membuat Arka mengangguk paham.

Gadis yang memperkenalkan diri bernama Arsya itu menimbulkan bunyi yang membuatnya malu dalam sekejab, Arka menoleh sembari mengulum bibirnya untuk menahan tawa di balik maskernya, agar gadis di sampingnya tak merasa malu.

"Gw lapar Arsya, mau ikut makan?"tanya Arka membuat Arsya memperbaiki poninya untuk menahan malu.

"Mau makan apa? Gw nggak butuh alasan buat nolak."gadis terlihat menggigit bibir bawahnya untuk meredam rasa malu yang masih saja ia alami.

"McD. Emang nggak papa? Serius mau makan?"tanya Arsya sedikit heboh saat Arka terlihat mengangguk dengan pasti.

Arsya bersorak bahagia dengan tertahan, ia bahkan terkejut karena bisa menunjukkan tanggapan seperti itu di depan orang yang baru di kenalnya. Jangan merasa heran, sebab junkfood adalah kebahagiaan baginya.

"Semua cewek pengen kurus, tapi suka junkfood, gw selalu heran. Pantes aja muka lo pipi semua."Arka bergumam sembari menggeleng heran.

Arsya mendengus sebal, "lo menghina gw secara tersirat, ck. Nggak baik."Arka hanya mengedikkan bahunya tak acuh.

Beberapa menit berlalu, dan mereka hanya melewati jalanan sore menjelang malam dengan keheningan, hanya lagu yang menemani, yang membuat Arsya beberapa kali ikut bergumam karena tau lagu yang bersenandung.

"Lo bawa baju ganti? Nggak enak liat lo pake seragam buat makan jam segini di luar."Arsya menoleh kemudian mengangguk.

"Yaudah, lo ke belakang aja ganti bajunya, gw tunggu di dalem, mau pesen apa?"tanya Arka lagi.

"Samain aja, gw suka segala hal tentang yang satu ini."Arka mengangguk mengerti.

"Kuncinya disini. Jangan lupa di kunci, tenang aja, kacanya nggak transparan."Arka keluar dari mobil itu dengan meninggalkan kunci sesuai perkataan nya, sebab Arka memang sudah mengganti baju sejak menunggu Arsya untuk menghampirinya di parkiran.

double ARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang