#5

101 11 0
                                    

Sejam sudah aku di Rumah Sakit. EunWoo yang mendampingiku disana. Lukaku tidak terlalu parah, tapi Eun Woo memaksaku untuk dibawa kesini. Aku juga sudah tau siapa yang menabrakku. Salah seorang mahasiswa Diploma di kampusku yang melakukannya dengan tidak sengaja. Kami sdh berdamai. Katanya aku yang berlari tanpa memperhatikan sekitar. Aku menerima alasannya. Karna pada saat itu aku memang sangat buru-buru ingin bertemu Yoongi. Eun Woo yg td mengurus sisanya.

Haa.. Yoongi. Aku mencari ponselku. Tapi tidak ku temukan. Aku ingat sedang memegangnya saat kejadian itu.

"Apa kau mencari ponselmu?" Tanya Eun Woo yang tampak membawakan aku minuman

"Ah ne.. Aku kehilangannya" jawabku.

"Nanti aku bawakan yang baru lagi. Aku tidak memperhatikannya karena terlalu fokus pada lukamu."

"Lukaku cuma sedikit Oppa. Kenapa kau harus membawaku kesini?"

"Kau perlu pemeriksaan lengkap Nana. Jangan membuatku terlihat seperti bukan seorang dokter." Jawabnya.

Aku terdiam. Menjawabnya pun rasanya tidak berguna. Aku hanya memikirkan Yoongi. Saat ini dia pasti sangat marah kepadaku.

Kulihat jam di pergelangan tanganku. Mereka sudah pergi, kataku dalam hati sambil menahan air mataku.

"Oppa.. Aku boleh pinjam ponselmu?" Eun Woo mengeluarkan ponselnya. Berkali-kali ku hubungi nomor Yoongi tapi tidak aktif. Dia pasti sedang di dalam pesawat sekarang.

Aku langsung menghapus riwayat panggilan lalu mengembalikan ponselnya kepada Eun Woo.

Esoknya aku kembali ke apartemen diantar oleh Eun Woo. Dia juga sudah mengganti ponselku dengan yang baru.
Dasar juragan ponsel! Umpatku dlm hati.

Aku langsung menghubungi Yoongi begitu Eun Woo meninggalkan apartemenku. Tersambung. Tapi tidak diangkat.
Berkali2. Masih sama.
Anak iniii .. pasti dia sedang marah sekali..

Aku mengirimkan foto kakiku yang di perban kepadanya lewat kakao talk dengan caption
"Mianee Yoongi-ahh .. ini semakin terasa sakit karna kau mengabaikanku 😭"

Aku memang sedikit lebay, tapi biasanya itu berhasil.

Tapi sepertinya kali ini tidak.

Aku menunggu panggilannya. Masih nihil.

Keesokan harinya juga masih tetap sama. Aku mulai merasa ada yang aneh. Yoongi tidak biasanya seperti ini. Semarah-marahnya dia kepadaku, dia tidak pernah mengabaikanku selama ini.

Hari ini Eun Woo datang mengantarkan makanan untukku. Membawakan file pelajaran yang aku lewatkan karena harus istirahat di rumah.

Aku benar-benar tidak konsentrasi hari ini. Eun Woo banyak menjelaskan tentang isi file itu tapi telingaku sepertinya sedang tertutup. Isi kepalaku sepertinya sedang penuh dengan tanda tanya tentang Yoongi.

Eun Woo yang menyadari itu mulai bertanya.

"Apa kau mendengarku Nana-ssi?"

"Ah ne.. Ne Oppa.."

"Sepertinya kepalamu juga perlu diperiksa."

"Ahh anio Oppa.. Aku hanya sedikit pusing."

"Istirahatlah. Aku akan pulang."

"Ahh ne.. Gumawo Oppa."

Sampai malam, masih belum ada balasan dari Yoongi. Aku menghubungi Jin, tak lama, dia menjawab telfonku

"Miane Nana-ssi.. Kami sedang sangat sibuk sekarang. Disini sedang ada masalah."

"Ah ne.. Miane Oppa.. Aku hanya ingin tau kabar Yoongi. Dia tidak.."

-SeeSaw-Where stories live. Discover now