Chapter 7

8K 497 63
                                    


Hari terus berganti. Senin pagi sekitar pukul 9, tak terlihat wajah Sasuke di ruang kuliah. Padahal kelas akan segera dimulai sebentar lagi, Naruto bahkan sudah berbaik hati menyiapkan tempat duduk untuk putra bungsu Uchiha tersebut.

'Mungkin dia datang terlambat hari ini...' batin Naruto menyingkirkan pikiran negatifnya jauh-jauh.

Naruto merogoh kantong celananya, lalu mengambil ponselnya mencoba menghubungi Sasuke, tapi yang terdengar hanyalah bunyi dering telfon tanpa ada yang mengangkatnya.

'Mungkin dia masih tidur,' lagi-lagi dugaan buruk ditepisnya.

Sejak kejadian kemarin, Naruto lebih memperhatikan Sasuke.

Itu juga -mungkin- karena rasa bersalah yang menyelimuti dirinya, sebab sampai hari ini Sasuke belum menampakkan diri padanya, atau di kampus sekalipun.

"Ini semua karena ulah Kyuu-nii!" Naruto menggumam kesal.

Kelakuan kakaknya saat kejadian itulah yang membuat Sasuke pergi, sekaligus membuat Naruto jadi khawatir seperti ini.

Saat kejadian itu, Kyuubi memang marah besar. Dia menyalahkan Sasuke atas semua kejadian yang terjadi. Meskipun Naruto menyatakan kalau beberapa hal disebabkan dirinya juga, tapi Kyuubi tidak menerima alasan itu.

Lalu Sasuke yang tidak senang dengan Ucapan Kyuubi yang terlalu melebih-lebihkan, akhirnya melakukan pembelaan. Dan terjadi lah adu mulut diantara mereka.

Minato, Kushina, Itachi juga Naruto sudah berusaha melerai mereka, tapi Kyuubi dan Sasuke kan memang sama-sama keras kepala jadi percuma saja.

Dan akhirnya, kerusuhan mereka berhenti saat Kyuubi mengatakan kalau Sasuke tidak boleh bertemu dengan Naruto. Kyuubi bahkan menyuruh Itachi untuk memulangkan kembali Sasuke ke kota Otogakure lagi. Tapi tentu saja ditolak. Sasuke kan masih harus menyelesaikan kuliahnya, Itachi juga masih mempunyai tanggung jawab atas Sasuke pada ayahnya.

Setelah Kyuubi mengatakan Sasuke dan Naruto tidak boleh bertemu. Respon Sasuke hanya diam, dan lalu beberapa menit kemudian Sasuke pergi meninggalkan ruangan. Itachi bahkan ditinggalkan disana. Entah Sasuke setuju atau tidak mengenai ucapan Kyuubi. Itu masih membuat Naruto cemas,-

Sebenarnya, Minato maupun Kushina tidak mempermasalahkan jika kedua anaknya berpacaran dengan sesama jenis. Tapi, Kyuubi lah yang terlalu mendramatisir. Dia tidak rela jika adiknya harus bersama Sasuke.

'...Kyuu-nii benar-benar keterlaluan! Ucapannya konyol! Kyuu-nii menyebalkan! Lagipula si-siapa juga yang ingin bersama teme mesum! Aku kan hanya mengkhawatirkannya saja!' Batinnya menggerutu kesal. Naruto ingin sekali memaki kakaknya habis-habisan tapi sepertinya mustahil, karena sudah dipastikan jika Naruto pasti akan kalah kalau dengan Kyuubi.

"Aduhh~ Sasuke-kun kok hari ini juga tidak hadir yaaa? Aku kan jadi malas kuliah kalau tidak ada Sasuke-kun! Apa aku bolos saja yah hari ini~~?" Suara dari seorang gadis berkuncir kuda itu menyadarkan lamunan Naruto. Dia adalah Ino teman sekelasnya.

"Silakan saja kalau bisa," Azuma-sensei yang ada di belakangnya langsung melipat tangan di dada dan menggeleng-gelengkan kepalanya tidak habis pikir. Rupanya sang dosen yang mengajar di kelasnya ini datang beriringan dengan Ino.

Semua orang yang ada di kelas pun riuh mentertawakan Ino, apalagi Sakura yang merupakan rival abadinya itu tertawanya paling keras.

"Sudah jangan ribut, kalian ini seperti anak kecil saja," Kata Azuma lalu memulai kelasnya.

Yah, kelas hari ini harus dimulai tanpa Sasuke....

.

.

I Change My Mind (SasuNaru)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz