part 9

2.2K 239 19
                                    

jangan lupa berikan votmen pada setiap cerita 😆😆

butuh perjuangan guys 😉😉

taehyung hanya menunduk, mengabaikan perkataan yang dikeluarkan oleh pria berjubah itu. pikirannya kalut, ia berusaha untuk tidak menerima semuanya, tapi ialah yang mengajukan tuntutan itu. sudah terlambat untuk mencabut gugatan, ia telah menghancurkan hati sohyun terlalu dalam.

"dengan ini saudari kim sohyun dan saudara kim taehyung telah resmi bercerai." suara ketokan palu itu membuat taehyung meneguk salivanya kasar, keringat keluar begitu saja dari pelipisnya.

tatapannya berputar, ia menatap sohyun yang tersenyum ke arah jimin. sepertinya pilihannya sudah benar, membuat sohyun bahagia dengan jimin.
taehyung segera berdiri dan pergi dari sana dan masuk ke dalam mobilnya. mengendarai mobil mewah itu dengan kecepatan diatas rata-rata.

nyonya kim menangis didalam pelukan tuan kim, ia benar-benar menyesal.
"biarkan mereka, bila mereka sudah memutuskan apa yang bisa kita lakukan?"ucap tuan kim membuat tangisan nyonya kim semakin terdengar keras.

jimin menatap lekat wajah sohyun, ia tahu bahwa senyuman itu hanya sekedar senyuman palsu. tersirat kecemasan, kegundahan, serta keraguan disana. jimin segera menepuk bahu sohyun dan memeluk sohyun yang tiba-tiba terisak.
"yang aku lakukan sudah benar bukan?"tanya sohyun membuat jimin mengangguk, walau dalam hatinya ia menggeleng.

"MWO?!!"

semua orang terfokuskan pada nyonya kim yang berteriak histeris dan meraung entah kenapa, tuan kim hanya menunduk dan segera membawa istrinya pergi meninggalkan pengadilan.
sohyun hanya menatap kepergian dua mertuanya dulu.

jimin segera membawa sohyun ke mobilnya, namun sebelum ia menjalankan mobilnya ia memberikan sebuah surat kepada sohyun.
sohyun mengernyit memandangi surat dihadapannya yang diberikan oleh jimin.
"apa itu?"tanya sohyun

"surat, sebelum acara sidang dimulai taehyung memberikan surat ini kepadamu."ucap jimin membuat sohyun mengernyit. ia segera mengambilnya namun memilih menyimpannya kembali ke dalam tas selempangnya.

"kenapa tidak kau baca ?"tanya jimin melihat reaksi sohyun.

"nanti saja, bisakah kita pergi dari sini?"tanya sohyun membuat jimin mengangguk dan memilih pergi dari sana sesuai dengan perkataan sohyun.

.

sohyun melempar tubuhnya ke atas sofa, ia benar-benar lelah. hari ini adalah hari terberatnya, ia segera membuka matanya secara paksa, ia segera mengambil tasnya dan mengambil surat milik taehyung.

sohyun menatap surat yang ada dihadapannya matanya mengembun melihat tulisan yang taehyung tulis.

untuk sohyun yang pernah menjadi bagian hidupku.

Aku benar-benar minta maaf telah membuatmu merasakan masa-masa tersulit yang pernah ada karena sikapku.
aku berharap aku memiliki mesin waktu agar dapat memperbaiki semuanya, namun aku tau bahwa semuanya hanya kesia-siaan belaka.

seandainya aku mengetahui semuanya, seandainya aku tidak melakukan itu, seandainya kata maaf dapat mengembalikan semuanya. aku berharap kau mendapatkan yang terlebih indah, dan jauh lebih baik dariku.
aku sadar aku hanya menorehkan luka yang hanya bisa kembali menyakitimu.

dengan mudahnya aku mengatakan 'maaf' berulang kali. aku sadar bahwa aku tidak pernah bisa mendapatkan maafmu. terima kasih pernah hadir didalam hidupku, pernah menjadi bagian hidupku diselama sisa hidupku.

dari mantan suamimu yang pernah melukaimu.
kim taehyung ❤ kim sohyun

sohyun mendongak menahan air matanya yang berusaha mengalir, ia benar-benar bimbang. sesaat ia merasa bahwa ia sudah memutuskan hal yanh benar dan sekarang ia merasa ia melakukan hal yang salah.

jimin is callingggg....

sohyun tersentak saat mendengar ponselnya berbunyi, ia segera menerima dan menempelkan ponselnya ke telinganya.
"halo?"

"halo hyun?! kau dimana ?"tanya jimin panik

"dirumah, ada apa ? kenapa kau panik? apa terjadi sesuatu?"tanya sohyun

"eoh, taehyung.... dia...."

.

sohyun segera berlari melewati koridor rumah sakit, ia benar-benar tidak bisa menahan air matanya yang terus mengalir membasahi pipinya.

tapp....

tapppp.....

'kumohon jangan pergi...'

sohyun segera menumpu tubuhnya dikedua lututnya, mengatur napasnya kemudian menghapus kasar pipinya yang basah. ia segera membuka ruangan itu dan nampaklah sosok pria yang merupakan mantan suaminya.

sohyun berjalan perlahan, menggabaikan ibu mertua nya dan ayah mertuanya yang menangis terisak.
ia bahkan tidak mengenal pria bergigi kelinci yang disamping jimin, mereka semua menangis dan terisak menatap tubuh pucat milik kim taehyung, jangan lupakan keningnya yang diperban.

sohyun bertumpu pada lututnya, ia menangkup wajahnya. air matanya tidak berhenti turun, ia menganggap bahwa keputusannya sudah benar lalu kenapa ia malah merasakan jauh lebih sedih?

"ia mengalami kecelakaan."ucap pemuda bergigi kelinci yang matanya sudah sembab.

"ia telah berjuang keras, namun...."pemuda itu enggan melanjutkan ucapannya.

semua orang membiarkan sohyun berdua bersama taehyung, bahkan suster maupun dokter pun ditahan.
"hiks...mianhae... bangunlah! ku bilang bangun! pabbo, bagaimana bisa kau melakukan ini semua ?!"teriak sohyun

"kau membuatku menyadari... namun terlambat... kau sangat kejam! bangun bodoh. hiks..."sohyun menggelamkan wajahnya berharap bahwa semua ini hanyalah mimpi belaka.

"sohyun-ah, taehyung harus dimakamkan."ucap jimin membuat sohyun menoleh dan menggeleng.

"dia belum mati...hiks..."isak sohyun

"dia belum mati!! bangun bodoh!!"teriak sohyun

"bangunn!! hiks...hiks..."



semua manusia hanya sering menyalahkan takdir, hargailah semua waktu yang kita punya. karena kita tidak akan pernah bisa mengembalikan waktu yang pernah ada seperti sebelumnya.

-halerax







Won't Turn Away ✔Where stories live. Discover now