Edisi kangen Wafer

2.4K 131 12
                                    


"Tanya apa kabar ya, Ji, di bumi?" Gumam Wafer. Matanya menatap kosong awan yang bergerak.

"Ya, mana aku tau." Sinis Orji. "Kalo kamu penasaran.. turun ke bumi sana. Muncul dihadapan Tanya. Terus bilang, Tanya, aku kangen. Uh, sweetshit!" Orji bergidik mendengar ucapannya sendiri.

"Emang kita bisa turun lagi ke bumi?" Mata Wafer berbinar penasaran.

"Ya gak bisa lah, haha. Lagian, kita itu udah enak di sini. Segala mau turun lagi ke bumi. Mau jadi hantu penasaran lagi apa?" Kata Orji masih dengan nada sinisnya.

"Tapi kangen Tanya." Wafer kembali murung. "Kangen Es krim, Pop mie, air putih dengan berbagai merk, martabak telur, martabak kacang, martabak keju coklat, permen foxs, beng-beng..."

"Woy, kacang asam! Kamu kangen adek aku, apa ngidam makanan instan? Mana merk nya disebut." Orji menepuk kening tidak habis pikir dengan pikiran Wafer. Ada ya jiwa sejenis Wafer. Teman Orji pula. Eh, tunggu, emang jiwa yang udah mati masih punya pikiran?

Peduli kacang lah. Gak usah ikut mikir kalian, dari pada ikutan pening.

"Kangen bumi, Ji."

"Gak usah sedih lu, telur asin. Nangis juga gak ada air matanya."

"Apa ada cara biar kita sekali aja turun ke bumi." tanya Wafer mengabaikan sindiran Orji.

"Ada.."

"Gimana?" Wafer kembali antusias.

"Bilang sama Tuhan, minta kehidupan kedua."

"Gak boleh Orjiiii. Kehidupan kedua hanya akan menyakiti orang-orang sekitar dan merusak keseimbangan kenangan." Wafer menolak tegas.

"Nah, itu kamu tau. Makanya kita bahagia aja di sini. Orang-orang yang kita sayang bahagia di sana." Orji ikut menatap kosong awan yang bergerak.

"Tapi bosen, Ji. Penampilan putih bersih begini udah kayak polesan rumah belum jadi aja." Wafer merengut.Orji mengeram kesal.

Ini hoka-hoka bento ngajak berantem lagi kayaknya.

"Terus kamu mau putih pucat? Kembali jadi hantu sana!"

"Gak putih pucat juga. Ngepink gitu?"

"Cowok kok suka pink?"

"Biarin, dari pada suka marah."

"Merah kali." Orji menimpali. "Eh, Kamu nyindir aku?" Katanya lagi tersadar.

"Gak tuh. Kamu kan, yang dari tadi nyindir aku."

"Kamu ngajak berantem, Waf?"

"Gak juga. Kan kita jiwa yang udah mati dan gak punya emosi."

Iklan hp! Fix, Wafer ngajak berantem.

"Mati aja kamu, Waf."

"Emang udah mati kan kita?"

"Waferrrrr, aku jadiin salad buah kamu."

Tangan Orji bergerak mencengkram Wafer. Tapi belum sempat tersentuh, Wafer sudah berlari pergi dengan tawa menggema.

Dasar Wafer. Mati gak mati, tetap aja ngeselin.


(Sebatas rindu. Saranku, jangan candu. 😄😘)

The Sweet GhostWhere stories live. Discover now