2| Alasan

27 5 2
                                    

Kakinya berjalan menyusuri koridor sedang matanya sibuk memperhatikan sekeliling.

"Yunhee-ya!" Panggilnya.

Si pemilik nama pun menoleh, "Eoh?"

"Mengapa kita masuk di sekolah ini? Aku rasa sekolah ini biasa saja. Bahkan banyak sekolah yang lebih baik," Kalimat itu terlontar begitu saja dari mulut Sunhee.

Mendengar itu Yunhee sedikit kaget.

"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Yunhee malah balik bertanya.

Alisnya mengkerut, "Tidak. Aku hanya penasaran. Bahkan ini kali pertama kita satu sekolah. Sejak dulu kau tidak ingin bersekolah di tempat yang sama denganku. Jadi aku yang menginginkan atau kau yang menginginkan kita bersekolah di sini?"

"Kau dan aku sama-sama ingin masuk di sekolah ini,
Sun-ie. Lagi pula tidak ada alasan spesifik. Kau tau kan ini  salah satu sekolah ternama di Seoul" Yunhee tersenyum kecut.

Sunhee mengangguk, "Eung. Tapi aku merasa seperti familiar dengan tempat ini."

Yunhee mendadak panik. Sebisa mungkin dia mengatur ekspresinya. Seolah takut Sunhee sadar akan kebohongan yang di ciptakan mulutnya tadi.

"Tentu saja. Aku sangat ingin masuk ke sekolah ini. Eomma bilang kau harus bersama denganku sekarang. Sudahlah, lagipula siapa yang peduli akan itu? Ayo kita pulang" Yunhee kemudian merangkul pundak kembarannya itu.

•••

"Tae!" Jimin berteriak kemudian berlari kecil menuju Taehyung.

"Ada apa?" Tanyanya.

"Kau akan langsung pulang? Aku ingin menumpang" Kata Jimin tersenyum sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"Hah? Rumahmu jauh sekali bodoh." Taehyung memukul kepalanya.

" Ya! Apa-apaan kau memukul kepalaku. Tidakkah kau ingat aku sudah pindah ke rumah lamaku?" Jimin tampak protes.

Taehyung tersadar lalu menampakkan senyum kotak khasnya itu, "Ah iya, aku lupa. Ayo kita pulang. Ah ralat, kita ke rumahmu. Aku ingin berkunjung."

Jimin mengangguk.

•••

Taehyung masih sibuk memandangi seluruh isi ruangan itu.

"Sepertinya tak banyak berubah ya?" Katanya.

Jimin mengangguk, "Memang waktu kami pindah ke Busan 10 tahun yang lalu ini di sengaja tidak di kosongkan. Eomma bilang kami akan kembali lagi ketika aku memasuki SMA, tapi ternyata 2 tahun yang lalu Kakekku meninggal, itu sebabnya aku pindah ke rumah nenek yang terletak di daerah pinggiran Seoul, Lalu beberapa bulan lalu nenekku meninggal, makanya pada akhirnya kami pindah ke sini."

"Eummm, tapi kau cukup hebat selama 2 tahun bisa berangkat dari rumah ke sekolah dengan jarak begitu jauh." Taehyung memandang Jimin tak percaya.

"Ya begitulah" Katanya lalu beranjak dari sofa.

•••

"Yunhee-ya! Aku ingin mengikuti salah satu ekstrakurikuler di sekolah" Kata Sunhee antusias.

"Ah iya benar, dulu waktu di sekolah menengah kau mengikuti apa?" Tanya Yunhee kemudian.

Sunhee memasang wajah datarnya, "Mana aku tau bodoh."

Tersadar akan sesuatu Yunhee kemudian memasang tampang tak bersalahnya, "Ah iya, Mianhae Sunhee-ya"

Sunhee mengangguk.

"Bukankah katamu kau dulu mengikuti basket?" Sunhee bertanya.

"Tentu saja, jangan bilang padaku kau ingin mengikuti cheerleader. Ah, tapi tidak terlalu buruk. Kau bisa menyemangatiku di setiap pertandingan nanti." Yunhee mulai menggodanya.

Sunhee memasang tampang jijiknya, "Hah, aku bahkan tidak mau duduk berjam-jam hanya untuk memandangimu berlari kesana kemari. Sangat tidak menarik."

Ya begitulah kedua kakak beradik ini, Yunhee lahir 3 menit lebih dulu dibandingkan Sunhee. Kepribadian mereka cukup berbeda.

Choi Yunhee sangat menyukai basket, menurutnya bermain seperti menumpahkan seluruh beban ke atas tanah kemudian membantingnya berulang kali. Meskipun Yunhee menyukai basket, tetap saja gaya dan penampilannya berbanding terbalik dengan hobinya. Yunhee sangat dewasa dalam berpikir dan bertindak. Yunhee juga bisa dibilang tidak terlalu banyak berbicara, jika itu tidak diperlukan.

Berbeda dengan Yunhee, anak bungsu dari keluarga Choi ini sangat ceria. Sunhee sangat cerewet, dan terkadang hyperactive. Jika Yunhee sangat dewasa, berbanding terbalik dengan adiknya—Sunhee yang masih sangat kekanakan. Tidak, hanya tingkahnya saja yang terlalu menggemaskan, membuatnya terlihat seperti anak-anak.

"Mungkin aku akan mengikuti dance?" Sunhee tersenyum.

Yunhee menegang seketika.

Hide and SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang