3| Dance

17 2 0
                                    

Sunhee terpaksa berangkat ke sekolah sendiri hari ini. Kegiatan adu mulutnya dengan Yunhee kemarin berakhir dengan Sunhee yang menangis, karena Yunhee tak sengaja membentaknya.

"Apa yang salah dengan dance? Huh?" Sunhee berbicara dengan dirinya sendiri.

"Tidak ada"

Sontak Sunhee kaget dan menoleh. Dia mendapati seorang laki-laki yang mungkin sumuran dengannya, dan menggunakan seragam yang sama pula.

Sunhee hanya menatapnya tanpa berekspresi.

"Apa kita satu sekolah? Sepertinya aku pernah melihatmu?" Tanya laki-laki itu.

Lagi-lagi Sunhee diam, menatapnya bingung.

"Apa kau bisu?" Tanyanya lagi.

Sedikit menyebalkan, pikir Sunhee.

"Siapa kau?" Tanya Sunhee datar.

Kedua sudut bibirnya terangkat hingga membuat matanya tak terlihat. Kemudian dia menjulurkan tangannya.

"Aku Jimin"

Sunhee membalas tersenyum, "Aku Sunhee."

Jimin lalu duduk di sebelah Sunhee. Yap, mereka sedang di halte bus sekarang. Entah apa yang membuat Jimin ingin menaiki transportasi umum hari ini.

"Aku mendengarmu menyebutkan kata dance, apa ada sesuatu?" Suaranya sangat lembut.

Sunhee menoleh, "Eung. Kakakku melarang keras aku mengikuti ekstrakurikuler dance."

"Hm? Kenapa begitu?" Tanya Jimin.

"Entahlah. Katanya aku terlalu bodoh jika mengikuti itu, aku juga tidak bisa menari. Bahkan aku sering ceroboh, aku sering jatuh meski —" Omongannya terputus.

"Ah! Pantas saja, kau yang jatuh tempo hari lalu Taehyung menolongmu." Jimin tertawa pelan.

Sunhee menunduk malu.

"Harusnya kau tidak perlu terjatuh untuk mendapatkan perhatian Taehyung." Katanya lagi.

Tentu saja ucapan itu membuat Sunhee kaget, "Apa maksudmu?!"

"Tentu saja, kau sengaja jatuh di depan kami. Mencari perhatian." Ucap Jimin dengan santainya.

"A-apa? Kau gila? Kau pikir aku serendah yang ada di pikiranmu?!" Sunhee memekik.

"Lalu? Aku yakin, kau juga pasti ingin mengikuti dance agar bisa mencari perhatian banyak orang. Bahkan kau tidak bisa menari tapi ingin mengikutinya, untuk apalagi kalau bukan mencari perhatian?" Kali ini Jimin menyindirnya cukup dalam.

Jimin selalu benci dengan tipikal gadis seperti ini. Itu sebabnya hingga kini dia masih saja tidak memiliki pasangan. Menurutnya, perempuan itu menyusahkan dan tidak jelas. Seperti spesies yang ada di hadapannya sekarang.

"Hah! Tentu saja, aku ingin mengikuti dance agar bisa mencari perhatian. Atau mungkin bisa mengencani salah satu anggotanya, atau bahkan ketua? Hmm.. Apa pelatihnya? Kudengar anggota dance di sekolah kita di dominasi laki-laki" Sunhee tersenyum sinis.

Napasnya memburu. Sunhee tak habis pikir dengan laki-laki di hadapannya ini.

Tepat ketika bus datang, Sunhee langsung berdiri dan meninggalkan laki-laki gila itu tanpa mengucapkan apapun.

•••

Sunhee tidak langsung masuk ke sekolah. Kakinya melangkah menuju mini market di seberang sekolahnya.

Kakinya melangkah masuk mengambil sebotol minuman dingin, lalu duduk  di salah satu kursi yang di sediakan pemilik mini market itu.

Sunhee mengacak rambutnya frustasi, "Ada apa dengan semua orang?!"

Tentu saja, meskipun dia anak yang ceria, setiap orang pasti akan kesal jika diperlakukan seperti itu.

"Hah.. Gila. Kurang dalam waktu 24 jam aku sudah adu mulut dengan 2 orang hanya karena ekstrakurikuler yang ingin kuikuti? Apa salahnya aku mengikuti itu?" Sunhee membanting kasar botol minuman yang dipegangnya ke atas meja.

"Kau bolos?" Sebuah suara mengagetkannya.

Sunhee menoleh sebentar lalu kembali pada posisinya semula.

"Ya! Aku berbicara padamu," Lelaki itu bersuara lagi.

"Jangan berbicara padaku jika kau hanya ingin memperburuk moodku. Aku tidak mengenalmu." Kata Sunhee ketus.

"Hei bodoh! Aku ketua kelasmu."

Sunhee sangat malas meladeni laki-laki aneh yang berdiri di dekatnya. Tapi, nyawanya juga bisa terancam.

Tapi, Hei! Bahkan Sunhee tidak berniat untuk bolos.

"Hmm.. Baiklah, bapak ketua yang saya hormati. Silahkan anda berbalik dan pergilah menuju kelas. Jangan mengurusiku disini."

"Ah! Dan, satu hal. Aku. Tidak. Berniat. Bolos." Kata Sunhee dengan penuh penekanan.

to be continued..

Hide and SeekWhere stories live. Discover now