10 | Peringatan

14 1 0
                                    

Bagaimana dengan masa sebelum kau mengalami kecelakaan?

Pertanyaan itu masih terngiang di telinganya, padahal dirinya juga sudah pernah membahas hal itu dengan Yunhee. Tapi, entah mengapa saat Jimin yang menanyakan hal itu kepadanya, ada hal yang terlintas dalam ingatannya. Namun, percuma saja.. Ingatannya tak sekuat itu.

"Yunhee? Bisakah aku bertanya sesuatu padamu?" Sunhee tersadar dari lamunannya.

Yunhee menoleh, tak biasanya saudarinya itu seperti ini. Biasanya jika mau bertanya, Sunhee langsung saja bertanya tanpa perlu meminta izin.

"Ya, ada apa?" Balas Yunhee tak yakin.

Sunhee terdiam sebentar, menatap lurus ke papan tulis.

"Apa kau yakin, aku orang biasa saja sebelum kecelakaan?" Tanyanya ragu.

Yunhee tersentak, Dia tak mengira saudarinya itu akan bertanya hal demikian lagi.

"T-tentu saja. Memangnya ada apa? Bukankah aku dan Ibu sudah menjelaskan semuanya padamu?" Kata Yunhee sambil membereskan bukunya.

Sunhee menggeleng, "Tidak. Aku hanya seperti mengingat sesuatu."

Kalimat itu bagaikan petir yang menyambar, Yunhee mendadak panik. Meskipun Ia tau, Sunhee sudah beberapa kali mengatakan hal seperti itu, namun entah mengapa kali ini rasanya berbeda.

Yunhee menghela napas perlahan, "Sudahlah, tak perlu kau paksakan. Pasti ini efek dari drama koreamu. Sudah kukatakan, jangan terlalu banyak menonton, nanti kau jadi melow seperti ini."

Sunhee tertawa sambil memukul pelan lengan saudarinya itu, "Ya! Ini tak ada hubungannya dengan drama koreaku! Oppaku tidak terlibat apapun dalam masa laluku."

"Benar. Bahkan kau baru menggilai Oppamu juga setelah kau mengalami kecelakaan." Katanya sambil tersenyum. "Setelah ini aku ada latihan basket. Kau tak apa sendiri?"

Sunhee mengangguk, "Tentu. Sepertinya aku akan ke perpustakaan setelah ini."

"Baiklah, kalau begitu sampai nanti."

•••

"Sunhee!"

Sunhee menoleh ke arah sumber suara.

"Eoh! Jiminssi!" Sunhee membalas lambaian tangan Jimin.

"Kau mau kemana?" Tanya Jimin setelah berhenti tepat di depan Sunhee.

"Pulang ke rumah. Apa kau juga ingin pulang?"

Jimin menggeleng, "Tidak. Aku hari ini ada jadwal latihan dance. Kau mau ikut denganku?"

"Tidak!" Sunhee menjawab dengan cepat disertai perubahan ekspresi di wajahnya.

Jimin menaikkan alisnya sebelah, "Kenapa? Padahal aku ingin—"

"Tidak, karena aku kesal denganmu dan juga ruangan dance itu! Aku menarik semua ucapanku kemarin." Wajahnya ditekuk, lalu Sunhee melipat kedua tangannya di dada.

Jimin tertawa pelan, "Ya! Jangan di bawa serius. Lagipula, waktu itu aku hanya bercanda. Kalau begitu, aku minta maaf."

Sunhee memicingkan matanya, "Aku tidak yakin."

"Aku bersungguh-sungguh. Ayo akan kukenalkan pada dancer-dancer tampan yang mungkin akan kau jadikan pacarmu." Kata Jimin sambil tertawa.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 24, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hide and SeekWhere stories live. Discover now