7 : Di Atas Lapangan Quidditch

2.4K 376 52
                                    

Setelah sore itu, Ginny tidak pernah mengucapakan sepatah kata pun pada Harry dan Ron. Memang Ron tidak bersalah, tetapi Ron adalah sahabat Harry. Dan entah mengapa bisa terbawa begitu saja.

Seperti hari ini, tepatnya di pelajaran Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, tempramen Ginny muncul dan menggila. Ketika kelas duel dimulai, Ginny dipasangkan dengan Neville untuk berduel. Meskipun Neville sudah menyerah, Ginny terus menerus mengeluarkan mantra. Akibatnya, Neville mendapatkan cedera di bagian kakinya dan harus dilarikan ke Hospital Wings.

"Neville, maafkan aku!" ujar Ginny disela-sela jeda antarkelas. Ia menengok Neville bersama Hermione, Ron, Harry, Seamus, Dean, Lavender dan beberapa Gryffindor lainnya. "Aku tidak sadar dengan apa yang kuperbuat. Mungkin aku sudah gila!" lanjutnya.

Neville merasa bersalah. Karena sejujurnya, ia tahu bahwa Ginny tidak berniat melukainya.

"Tidak apa-apa, Ginny," ujar Neville. "Aku baik-baik saja. Lagipula, ini hanya luka kecil dan aku bisa kembali ke sekolah besok,"

"Kau tidak bisa masuk ke sekolah besok, Mr. Longbottom. Tulang tempurung lututmu retak dan tulang keringmu bergeser satu setengah sentimeter," Madam Pomfrey datang dan membawakan nampan berisi ramuan. "Dan aku rasa, itu tidak baik-baik saja,"

Ginny menunduk. Sudah seharusnya ia menahan gejolak amarah yang ia pendam sejak Hari Sabtu. Namun, rasanya amarah yang ia pendam itu malah meledak-ledak dan melukai orang. Seperti Obscurus atau Obscurial atau apalah namanya itu.

"Hei," Hermione menepuk pundak Ginny. "Neville pasti cepat sembuh. Kau berbuat seperti itu karena tidak sadar, bukan?"

Ginny mengangguk dan menatap Hermione. "Ya―mungkin,"

Hermione pun tersenyum dan merangkul Ginny. Mereka berdua tersenyum lega dan senang sampai dua orang paling menyebalkan akhir-akhir ini tiba-tiba datang menghampiri mereka berdua.

"Kau hampir membuat Neville meminum Skele-Gro!" ujar Ron sambil berjalan di samping Hermione.

Ginny diam menahan amarah. "Apa maumu?" ujarnya kesal.

"Kau ini kenapa? Biasanya kau tidak seperti ini meskipun sedang mengalami datang bulan," jelas Ron. "Apa kau sedang marah?"

Ginny memutar bola matanya. Jelas-jelas ia marah besar. Ginny menyadari Harry menatapnya, tetapi ia biarkan.

"Sudahlah, Ron," lerai Hermione. "Ginny sedang dalam masa-masa yang menyebalkan,"

"Masa yang menyebalkan?" tanya Harry heran. "Memangnya ada apa?"

Ginny mendengus. Ia membuang muka kemudian menarik pergelangan tangan Hermione. Mereka berdua pergi meninggalkan Harry dan Ron.

"Mereka kenapa, sih?" tanya Ron heran.

Harry mengangkat bahunya tanda tidak tahu. "Tidak biasanya mereka berdua menjauhi kita seperti itu. Apa kita melakukan sesuatu yang salah?"

Kali ini, gantian Ron yang mengangkat bahunya.

***

"Granger!" Hermione memutar bola matanya seusai mendengar suara orang yang memanggilnya itu. Ia melirik ke atas pohon dan mendapati Draco Malfoy sedang duduk diatas sana : membaca buku dan memakan apel hijau.

"Apa?" tanyanya ketus. Hermione sudah muak dengan Draco yang memanggilnya terus menerus untuk hal yang sangat-sangat tidak penting. Misalnya saja ia pernah memanggil Hermione hanya untuk mencari dasi Slytherin miliknya yang hilang dan ternyata sedang dipakai.

Draco meloncat turun dari atas pohon dan berdiri di depan Hermione. Ia membuang bekas apel sembarangan dan seringaiannya semakin lebar. "Kau tahu pelajaran apa setelah ini?"

Miss You Where stories live. Discover now