19 : Tak Ada Yang Bilang Mudah

2.3K 309 60
                                    

ADA ADEGAN 15+ BITCHES

.

Hari Senin pun tiba. Hermione terbangun dengan perasaan begitu baik dan ia bergegas mengambil handuk untuk mandi. Ketika ia membuka pintu, tampaklah pemuda berambut pirang yang baru saja bangun tidur dan sedang membuka pintu.

"Oh, hei, kau!" Hermione merasa konyol memanggil pacarnya dengan seperti itu. Ia terlalu gugup.

"Baru bangun tidur, Granger?" tanya Draco sambil menggosok rambut platinanya. Ia berjalan menuju ruang tengah. Begitupun Hermione. Keduanya berhadapan di dekat sofa.

"Mimpi indah?" tanya Hermione sambil menarik-narik ujung kaus putih yang dipakai pemuda itu.

"Hell, yeah," Draco meletakkan tangannya di pinggang Hermione dan menarik gadis itu lebih dekat dengannya. "Kau berantakan,"

Hermione tersenyum pelan. "Aku lebih suka kau seperti ini," kemudian, gadis itu mengalungkan kedua tangannya di leher Draco.

"Morning kiss?" tanya Draco. Hermione menggeleng.

"Kita berdua belum mandi," ucap gadis itu sambil melepas tangan Draco dari pinggang rampingnya. "Aku duluan,"

Hermione berlari masuk ke kamar mandi dan mengunci pintu. Kemudian, ia bersandar di dinding toilet dan menahan diri untuk tidak berteriak.

"Panas sekali," Hermione mengipasi dirinya sendiri dengan tangan. Bayangan Draco memakai kaus putih dan celana pendek, baru bangun tidur, berantakan, dan seksi berkelibat di pikirannya. "Aku sudah gila,"

Kemudian, Hermione buru-buru melepaskan pakainnya dan mandi dengan air dingin sebelum otaknya panas dan terbakar habis.

***

"Hermione, bisa kau memakaikan ini?" tanya Draco sambil memberikan segulung dasi garis-garis hijau dan silver.

"Apa kau tidak bisa memakai dasi sendiri?" tanya Hermione.

"Aku bisa. Hanya saja aku tidak mau,"

"Dasar manja,"

Kemudian, Hermione buru-buru memakaikan dasi di kerah Draco dan merapihkannya. Tangan gadis itu begitu lincah, namun, ketika Draco menatapnya, Hermione membeku.

"Aku suka warna matamu," ucap Hermione sambil menatap mata abu-abu milik Draco. Begitupun sebaliknya. Kemudian, tanpa aba-aba Draco mencium Hermione.

Hermione meletakkan tangannya di pundak pemuda itu. Sementara tangan Draco bergerak menuju punggung Hermione. Keduanya pun berciuman tanpa terburu-buru.

"Good Morn―OH MY GOD!"

Draco dan Hermione buru-buru memisahkan diri begitu mendengar teriakan lelaki di pintu asrama. Keduanya buru-buru menengok dan tampaklah pemuda berambut hitam, berkacamata bulat, dan bernama Harry James Potter.

Tiga orang di ruangan itu saling diam dan bertukar tatapan. Terutama Harry yang tampak seperti terkena serangan jantung. Kedua matanya melotot dan membulat lebar sekali.

"Harry, ini―"

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan, Potter,"

"Ya, kami hanya―"

Harry memberikan isyarat untuk diam. Pemuda berkacamata itu pun buru-buru membalikkan badan dan berkacak pinggang. Ia berdiri menghadap tembok dan membelakangi Draco serta Hermione.

"Aku tidak percaya," ucap Harry dengan suara bergetar. "K―kalian?!"

Draco dan Hermione saling bertukar pandang gugup.

Miss You Where stories live. Discover now