Seusai pelajaran terbang, Hermione terus dihantui oleh ucapan Ron. Mengenai ialah satu-satunya orang yang mempelajari Quidditch dengan membacanya dari buku. Hermione merasa, Ron ada benarnya, sedikit. Ia terlalu fokus pada materi pelajaran hingga melupakan prakteknya.
Awalnya Hermione ingin meminta Harry atau Ginny untuk mengajarinya. Namun, mereka bilang tidak ada waktu kosong selain malam hari karena Harry mulai gila-gilaan melatih anggota baru.
"Kau tahu? Kurasa Harry tertular Oliver Wood," ujar Ginny ketika waktu makan siang tiba. "Ia jadi keranjingan berlatih, ia bahkan menyiapkan tim cadangan,"
Hermione yang mendengar itu hanya tersenyum lemah dan pasrah, tidak ada seorang pun yang bisa ia jadikan mentor dalam pelajaran terbang. Hermione menjadi banyak tenggelam dalam pikirannya sendiri, hal ini pun terbawa ketika rapat prefek tiba.
"Jadi, Granger bilang kalau―" Draco melirik Hermione. Gadis itu sedang bertumpu di tangannya dengan tatapan kosong. Draco menyikut Hermione. "Granger, giliranmu,"
Hermione salah tingkah. Ia menatap bingung Draco dan baru sadar beberapa detik kemudian. "Ah―iya, jadi tidak ada perubahan pada prefek, kecuali menambahkan posisi yang kosong ; Ginevra Weasley dan Blaise Zabini,"
Pansy Parkinson mengacungkan tangan. "Dan lebih tepatnya, siapa itu Ginevra Weasley? Apa dia anak perempuan kedua di keluarga Weasley?"
Hannah Abbott dan Ernie Macmillan berpandangan dan memberi isyarat lalu mengacungkan tangan. "Bagaimana dengan jadwal patroli dan pengurangan poin?"
"Pengurangan poin masih berlaku seperti biasa, hanya ada pembatasan pengurangan yakni dua puluh poin," jelas Hermione.
"Aku dan Granger akan berpatroli setiap malam Selasa dan Rabu. Kami berdua yang akan mengawasi kunjungan Hogsmeade untuk murid tahun keenam," ucap Draco, kemudian ia mengulurkan perkamen berisi jadwal patroli.
Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.
