12 : Bunga Mawar dan Mistletoe

2.4K 364 102
                                    

Pagi di Hari Jumat merupakan salah satu waktu paling indah dan tenang bagi beberapa murid Hogwarts.

Tetapi tidak bagi Hermione Granger.

Ketika bangun, ia tiba-tiba mendapati sesuatu yang aneh. Tidak ada rambut keriting yang selalu menghalangi indra penciumannya setiap pagi. Ketika ia bermaksud untuk mandi, dan menatap kaca. Barulah ia sadar apa yang sedang terjadi.

Rambutnya berubah menjadi warna pirang platina dan lurus, Ia tampak seperti salah satu keturunan darah murni Malfoy!

Hermione melakukan segala cara untuk mengembalikan warna rambutnya seperti semula. Namun, tidak bisa. Dan Hermione tahu, Draco Malfoy―lah pelakunya. Hermione buru-buru keluar dari kamar mandi setelah memakai seragam dan mendapati bahwa pemuda itu tidak ada di asrama.

'dia pasti kabur,' gerutu Hermione. Ia menatap cermin sekali lagi. Rambutnya memang bagus, jika bukan pertanda klan Malfoy. Sekarang, bagaimana caranya ia menyembunyikan rambutnya ini? Terutama dari Ron dan Harry.

Hermione mencari topi baseball―nya, dan ternyata topi itu tidak ada. Ia mencari topi-topi lainnya dan semuanya menghilang. Draco Malfoy memang sungguh matang dalam urusan balas dendam.

'baiklah, santai saja,' Hermione mensugesti dirinya sendiri. 'malfoy bisa melewati makan malam dan hari dengan rambut berwarnah merah, mengapa kau tidak?'

Hermione menatap cermin sekali lagi untuk memastikan penampilannya baik-baik saja. Tetapi pada akhirnya, ia mengambil ikat rambut dan mengikatnya secara asal-asalan. Hermione mengambil tasnya dan keluar dari asrama ketua murid sambil berlari menghindari pandangan orang-orang yang ia lewati sepanjang perjalanan.

***

"Dimana Hermione?" tanya Ginny ketika tiba di aula. Ia menaruh tas dan duduk di samping Harry.

"Aku tidak tahu. Dia belum datang, sepertinya," jawab Harry. Ia menyodorkan sepiring roti panggang. "Mau?"

"Sebentar," Ginny berdiri dan melirik ke arah meja Slytherin. Ia mencari sesosok rambut pirang platina, namun nihil. Ia hanya menemukan sosok pucat berambut merah. "Apa Malfoy sudah datang daritadi?"

"Ya, dia datang bersama Zabini," jawab Ron. "Ada apa denganmu?"

Ginny hanya terdiam dan kembali duduk. Ketika tangannya mengambil salah satu roti panggang di piring, barulah ia mendengar suara kaget orang-orang. Ginny melihat ke arah pintu aula dan tampaklah Hermione Granger dengan rambut pirang platina khas Malfoy.

Hermione berjalan santai sambil duduk di samping Ron. Ia mengambil sereal dan memasukkanya ke dalam mangkuk. "Ron, tolong ambilkan susu," pintanya. Tetapi Ron malah bingung. Alisnya dikerutkan.

"Bloody hell, apa yang terjadi dengan rambutmu?" tanya Ron.

"Ya, kenapa rambutmu menjadi lurus dan berganti warna?" Harry ikut bertanya.

"Rambutmu seperti Malfoy," lanjut Ginny. Ia mengambil botol susu dan memberikannya pada Hermione. "Tapi jangan khawatir, kau cocok dengan rambut itu, Hermione,"

Hermione menepuk jidatnya.

"Tolong jangan komentari rambutku. Aku sedang tidak bersemangat," ucap Hermione. Ia menuang susu ke dalam mangkuk lalu mengambil sendok dan memakan serealnya. Pandangannya menangkap sesosok mata abu-abu di meja Slytherin. Ia melirik wajahnya, dan tampaklah Draco Malfoy yang sedang menyeringai. "Akan kubunuh dia kalau aku sudah lulus,"

Miss You Where stories live. Discover now