Cinta dalam ikhlas (SELESAI)

10

Bila sudah takdirnya
Yang harusnya bertemu akan tetap bertemu, yang harusnya terpisah akan tetap terpisah, sejauh atau sedekat apapun jaraknya.

...

Bandung, 10.30 WIB

Hari ini agenda humaira akan ada perkumpulan dengan anggota LDK (lembaga dakwah kampus), BEM, DPM, dan HM

Kebetulan sekali humaira berpihak di LDK karena di BEM periode nya sudah habis, dan HM sudah diwakilkan oleh putra dan zein,

Sebenarnya di LDK pun humaira sudah tidak menjabat apa-apa lagi seperti dulu, ya dulu ia menjabat sebagai ketua keputrian tapi sekarang ia hanya pendamping mereka yang baru menjabat,

Humaira berjalan menuju ruang BEM sendiri, tadi fatimah bilang ia duluan kesana,

Klek

"Assalamuallaikum," salam humaira saat masuk,

"Waalaikumussalam," jawab semua yang ada didalam ruangan,

Humaira duduk disamping mutiara, kebetulah rapatnya belum dimulai jadi ada waktu untuk rehat,

Humaira tersenyum pada anggota BEM baru, junior-junior nya memang ramah, "humaira nanti setelah ini ikut dengan ku sebentar ya," bisik mutiara pada humaira,

Humaira mengangguk, "insyaallah ya," jawabnya,

Tak lama semua sudah berkumpul, dan ketua BEM memberikan sambutan,

Rencananya rapat kali ini akan membahas tentang kajian kampus, disitu bukan hanya LDK saja yang bekerja namun Anak BEM, dan organisasi lain dikampus ikut andil jadi hubungan silaturahmi mereka tetap terjaga,

Skip..

Tepat azan zuhur mereka memutuskan untuk menjeda diskusi ini, karena harus melaksanakan kewajiban masing-masing yaitu solat,

Humaira berjalan menuju masjid bersama para akhwat lain, fatimah tadi bilang bahwa ia sedang halangan jadi tidak ikut,

"Teh humai mau nanya boleh?" ucap salah satu anggota bem akhwat--caca--

Humaira tersenyum, "silahkan, selagi bisa dijawab," lembut humaira,

"Teteh caca lagi suka sama seseorang, nah cara supaya rasa suka ini ngga menguasai hati dan otak caca gimana ya?" tanya caca disamping humaira,

Humaira terkekeh, begitupun mutiara yang berada disampingnya, "Cinta terkadang menjerumuskan seseorang pada dosa, lebih–lebih ketika hati kosong dari mencintai Allah ‘Azza  wa Jalla sebagaimana penyakit mabuk asmara yang lebih popular dengan al-‘isyq atau cinta yang berlebih–lebihan. Dan wanita yang memiliki paras cantik atau tampilan menarik bisa membuat lelaki tergoda. Begitu pula sebaliknya, pria tampan mampu membuat kaum hawa terfitnah ketika keduanya tak menjaga pandangannya."

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat : “Telah ditulis bagi setiap bani Adam bagiannya dari zina, pasti dia akan melakukannya. Kedua mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zinanya adalah mendengar. Lidah (lisan) zinanya adalah berbicara. Tangan zinanya adalah memegang. Kaki zinanya adalah melangkah. Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan maka kemaluanlah yang membenarkan (merealisasikan hal itu atau mendustakannya).”(HR. Al-Bukhari dari Ibnu ‘Abbas dan Muslim dari Abu Hurairah)".