18

2.3K 163 2
                                    

Ketika kau dalam keraguan, memohonlah kepada allah, karena hanya dia yang dapat menuntunmu pada jawaban kepastian.

...

Humaira berjalan turun kebawah sambil menerima telpon fatimah, karena ia lupa berpamitan pulang dengan fatimah.

"Maaf ya fat, aku buru-buru ibu bilang ayah udah sadar" ucap humaira sambil mencari keberadaan nunu.

Mata humaira menyelidik mencari keberadaan nunu, dan tepat di bagian kursi pojok disana nunu sedang melayani salah satu pelanggan.

Humaira mendekati nunu, "nanti kita telponan lagi ya, bilang pada putra maafkan aku yang belum bisa mengajar, assalamuallaikum" ucap humaira mengakhiri telponnya,

"A nunu" panggil humaira yang membuat nunu dan pelanggan itu menengok.

Nunu tersenyum, "iya neng, udah ke ruangan ibunya?" tanya nunu.

"Udah a, ini makasih ya" ucap humaira memberi kunci itu pada nunu.

Nunu mengangguk, "hum--

"Humaira" potong pelanggan itu.

Humaira menengok kearah yang memanggilnya, ia diam.

"Pa azka" ucap humaira.

Azka tersenyum, "wah ngga nyangka kita bertemu disini ya" ucapnya yang membuat humaira tersenyum kaku dibalik cadarnya.

"Kebetulan saja pak" ucap humaira canggung.

Azka mengangguk, "kamu mau kemana? Ngga sebaiknya kita makan siang bersama dulu disini?" ucap azka.

"Ouh maaf pak saya buru-buru, lain waktu ya pak" ucap humaira karena memang ia harus cepat menuju rumah sakit untuk bertemu ayahnya.

"Oh gitu baiklah," ucap azka.

"Selamat menikmati ya pak, kalo ada yang kurang dalam pelayanan bisa lapor ke saya, permisi assalamuallaikum" ucap humaira dengan senyumnya lalu pergi meninggalkan azka yang terdiam.

"Jadi? Dia pe--pemilik rumah makan ini" gumam azka dengan pandangan lurusnya,

"Baik pak ada mau dipesan lagi?" tanya nunu pada azka.

Azka tersadar, "bungkus saja ya, nanti saya akan kembali kesini" ucap azka lalu mengejar humaira.

"Gue harus ikutin dia pergi" gumam azka dengan berlari menuju tempat parkir mobilnya.

.

Putra dan fatimah duduk disamping bunda dan ayahnya, setelah melaksanakan solat zuhur dan bersiap untuk mengajar mereka duduk santai dulu bersama orangtuanya.

"Bunda tau ayah humaira sudah sadar loh" ucap fatimah pada bundanya,

Ayah yang sedang membaca koran langsung melipat korannya, "alhamdulillah, lalu kalian akan pergi kesana kapan? Biar ayah dan bunda ikut" ucap ayah yang kebetulan akrab juga dengan ayah humaira karena kerja sama rumah makan yang akan mereka sepakati.

Putra menyimpan cangkir teh nya, "habis maghrib yah, putra, fatimah, zein dan fikri akan kesana" ucap putra.

Ayah dan bunda mengangguk, "baiklah kita kesana bareng oke" ucap bunda dan disetujui semua.

Fatimah mengambil camilan diatas meja, sambil menunggu waktu ia akan habiskan dengan mengemil dulu agar saat mengajar tidak lesu.

"Ouh iya neng tadi ada temen kamu kesini" ucap bunda,

Fatimah mengerutkan halisnya, "siapa bun?" tanya fatimah,

"Teman kecil kamu dan aa kamu itu, maryam" jawab bunda antusias

Cinta dalam ikhlas (SELESAI) Where stories live. Discover now