11

2.9K 188 0
                                    

Bertemu tapi tak saling sapa..
'Biarkan doa yang menyapanya'

...

Setelah mengantarkan mutiara pulang humaira langsung pulang tapi saat tak jauh ia akan sampai rumah makan azan maghrib berkumandang dan mengharuskannya berhenti disalah satu masjid dekat situ.

Humaira mengambil wudhu lalu ikut solat berjamaah dengan yang lain. setelah ia melaksanakan solat ia tidak langsung meninggalkan masjid seperti para wanita yang lain, ia masih dengan posisi tahiyat akhir dan mulai berzikir.

Bibir mungil yang tidak tertutup niqob itu terus bergerak karena zikir, ia bersyukur karena saf perempuan sangat tertutup penghalang, jadi wajahnya tidak bisa dilihat oleh para lelaki yang ikut solat dimasjid ini,

Humaira menyelesaikan zikirnya, ia merapikan khimarnya lalu memakai kembali niqobnya,

Setelah ia rasa tidak ada yang tertinggal ia langsung bangkit dari duduknya dan melangkah kan kakinya untuk meninggalkan tempat solatnya,

Namun baru satu langkah ia berjalan tiba-tiba suara merdu itu terdengar,

Lantunan surah al-mulk, dan suara yang tak asing yang pernah ia dengar,

"Putra," gumam humaira,

Humaira kembali ketempat awal ia solat, lalu duduk kembali dan mendengarkan dengan khusyu lantunan surah favoritnya itu.

"Apa benar dia putra?" gumamnya lagi,

"Tapi memang ini suaranya," monolognya lagi pada dirinya sendiri,

.

Putra menyelesaikan tadaruas qur'annya, setelah itu ia menyimpan al-qurannya kedalam tas.

Tadi setelah menemani zein mengobrol ia berniat akan pergi ke salah satu rumah makan dekat sini untuk mengambil berkas yang disuruh bunda,

Tapi karena maghrib ia mampir kemasjid ini.

"Huh, langsung pergi aja deh takut keburu malam," gumam putra lalu pergi meninggalkan tempatnya tadi,

.

Humaira berjalan keluar saat sudah tidak mendengar suara yang mirip putra tersebut,

Ia tadinya ingin mengintip tapi karena banyak orang ia mengurungkan niatnya, sudahlah mungkin memang mirip saja. Gumam humaira dalam hati.

Humaira menaiki motor kesayangannya lalu pergi meninggalkan masjid tersebut.

.

Putra memarkirkan motor besar(ninja) hitamnya diparkiran rumah makan tersebut,

Ia membuka helmnya, lalu berjalan untuk masuk. Didepan terpampang besar tulisan rumah makan sadulur .

Putra masuk kedalam menemui kasir didepan, "assalamuallaikum. Punten teh, apa bisa bertemu dengan bu aisyah?"

Teteh kasir berhijab dengan nametag elin itu tersenyum ramah, "waalaikumussalam, bu aisyah? Oh aa teh yang dari rumah makan bale adem ya?" tanyanya,

Putra hanya tersenyum lalu mengangguk, "sebentar ya a, silahkan duduk dulu,"

Putra pun duduk tak jauh dari tempat kasir itu, ia melihat kasir itu menelpon seseorang mungkin bu aisyah.

Cinta dalam ikhlas (SELESAI) Where stories live. Discover now