20

2.6K 160 1
                                    

فَاِذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَـأْخِرُوْنَ  سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْن
َ
"Maka apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 61)

...


Pukul 03.15 WIB.

Tiitt..

Suara monitor pendeteksi jantung tiba-tiba berbunyi keras, humaira dan aisyah yang masih terlelap tidur langsung bangun karena mendengar suara itu.

Humaira dan aisyah berlari kearah brangkar tempat ayah mereka dibaringkan. Dengan panik humaira memencet tombol yang menyambungkannya dengan perawat dan dokter.

Dan tanpa hitungan menit tiga suster dan salah satu dokter laki-laki yang berbeda dengan dokter yang biasa menangani ayahnya masuk dengan cepat.

Tanpa bicara, humaira menenangkan ibunya disamping ayah.

"Lakukan kejut jantung(shock listrik) sus," ucapnya.

Suster itu menyiapkan segala sesuatunya, termasuk alat kejut jantung.

Beberapa kali tubuh pasien terlonjak saat kejut jantung itu menyentuh dada.

"Clear."

"200 joule."

Suster kembali menekan tombol energi.

"Shock!"

Tidak ada respond ditubuh pasien.

"Lagi."

Namun saat kembali dicoba monitor pendeteksi jantung menampilkan gelombang lurus dan bersuara nyaring.

Tiitt...

"Innalillahi wa innailahi rajiun, tepat hari minggu, jam 03.45 pak herlambang menghembuskan nafasnya yang terakhir".

Bagaikan disambar petir yang begitu hebat, humaira dan aisyah diam kaku. Dari pelupuk mata air yang sedari tadi ditahan tumpah.

Aisyah berlari mendekat kearah brangkar suaminya, ia memeluk tubuh dingin suaminya erat.

Sedangkan humaira masih diam memperhatikan ibunya yang memeluk ayahnya erat.

"Ira mimpi kok!" gumam humaira tegas.

Dokter mendekat, "maaf nona, ayah anda tidak bisa kami selamatkan" ucap dokter muda itu.

Humaira hanya mengangguk mencoba tabah, ia mendekat ke arah meja tempat tasnya disimpan.

Humaira mengambil handphonenya. Ia mencari kontak salah satu kakak ayahnya. Setelah menelpon uwa-nya humaira menghubungi sahabatnya fatimah.

Dan,

Fatimah yang baru saja selesai solat tahajjud langsung berlari menuju kamar orangtuanya.

"Bunda! Ayah!" panggil fatimah sembari mengetuk pintu.

Tanpa butuh waktu lama asma keluar dengan mukena yang masih melekat, "kamu kunaon sih?" tanya asma,

"Ayah ira meninggal!" ucap fatimah,

"Innalillahi wa innailahi rajiuun"

"Fatimah mau ke a putra ya, mau izin sama bunda buat pergi duluan ke rumah sakit." ucap fatimah yang langsung disetujui asma.

Cinta dalam ikhlas (SELESAI) Where stories live. Discover now