#22 Apa yang Kau Tahu Tentang Saya?

1.1K 215 69
                                    

Balik ke Malang?

Balasan Pengelana kuterima setelah di kereta. Aku mengatakan padanya kalau aku hanya ingin mengambil barang-barangku.

Sampai kapan?

Mungkin lusa pulang.

Dia tidak membalas lagi. Aku  kembali ingat mimpiku. Jadi, aku menuju akun Pengelana. Kupandangai foto pantai yang sama dengan yang pernah dikirimkan kepadaku. Hanya saja, dia mengambil dari sudut yang berbeda. Aku memberi tanda jempol tanpa komentar apapun.

Aku masih takjub dengan mimpiku. Aku memimpikan dia di pantai, lalu saat bangun dia mengunggah foto pantai.

***

Kedatanganku di kos disambut heboh oleh teman-teman. Terutama Dewi.

“Lama amaat. Nggak kangen gelas bekas?”

Aku menoleh ke meja. Gelas itu masih di sana.

Kuceritakan pada Dewi perihal kedatanganku yang ingin berkemas.

“Kamu serius, Gani?” Mata Dewi berkaca-kaca.

Aku mengangguk. Kujelaskan padanya bahwa saat ini, begitulah pilihan terbaik. Dewi memelukku erat. Kemudian dia membantu menyiapkan beberapa perlengkapan packing yang kubutuhkan.

Aku tidak punya banyak barang.  Pakaianku hanya satu rak. Selebihnya buku-buku. Namun tetap saja perlu waktu untuk membereskan semuanya. Sebagian barang-barang itu aku kemas di kardus dan mengirimnya lewat jasa paket.

Keesokan harinya aku pergi ke sekolah. Pamit pada semuanya. Pada murid-muridku. Aku mencium mereka satu persatu. Masih jernih di ingatan bagaimana mereka menyambut saat aku mendongeng dengan gelas Pengelana.

Ibu kepala sekolah memberi aku surat keterangan tentang kebaikanku selama mengajar di sini. Katanya bisa dilampirkan kalau melamar mengajar lagi. Guru-guru memberiku pelukan erat secara bergantian. Semua yang di sini adalah guru-guruku. Aku belajar banyak  meskipun tidak lama.

Sepulang dari sekolah, aku langsung menuju laundry. Pamit ke teman-teman. Setelah sebelumnya ke rumah pemiliknya.  Sekali lagi, aku menerima pelukan perpisahan. Mataku berkaca-kaca, tak bisa kucegah pipiku basah. Mereka semua orang-orang yang baik.

Aku kemudian pergi ke kampus UIN. Duduk di taman. Mengenang kembali pertama kali menapakkan kaki di tempat ini.

Hai G. Pesan Pengelana

Hei

Sudah beres?

Sudah. Besok pagi pulang.

Sekarang di mana?

Di kampus. Duduk-duduk mengenang :D kataku diikuti emoticon tertawa.

G.
Apa yang kau tahu tentang saya?

Aku diam. Kenapa Pengelana tiba-tiba bertanya begitu?

Apa yang aku tahu tentangnya? Hmmm… Aku tahu masa lalunya, tentu saja hanya yang diceritakan kepadaku. Dia pernah cerita gadis pertama yang berjalan dengannya, yang katanya mirip Kimberly Ryder.

Kemudian gadis lain yang membuatnya patah hati dan melarikan diri itu. Dia  berkisah bagaimana proses pergi dari rumah. Pernah mengatakan arti seorang ibu baginya,  cerita bagaimana dia mendapati keajaiban doa.

Aku tahu rokok kesukaannya. Dia tidak betah tanpa kopi. Dia suka kwaci. Sering makan mie goreng malam-malam. Aku tahu dia suka hujan. Suka senja. Suka pantai.  Apa saja tentang alam. Dia suka tempat-tempat baru. Aku tahu cita-citanya.

Meskipun Hujan Masih Turun (Sudah Terbit Versi Cetak)Where stories live. Discover now