Chapter 3 (Mine)

2.9K 263 22
                                    

Ini adalah kali pertama Jungkook melihat Taehyung seperti ini. Peluh yang membanjir, pandangan tak stabil dan gigi yang bergemelatuk. Nafas yang ia hembuskan juga tak normal, untungnya Hoseok bersama dengan mereka malam ini, membawa Taehyung pergi sejauh mungkin dari kediaman mereka. Pertanyaan demi pertanyaan terngiang dalam benak Jungkook, sesuatu telah terjadi pada para alpha dari kawanan mereka. Entah apa yang menyebabkan semua ini dengan tiba-tiba, sehingga Yoongi dan Taehyung harus dibawa ke tempat terpisah sejauh yang mereka bisa, meninggalkan Namjoon di sana.

Diantara semua anggota kawanannya, Jungkook adalah yang termuda, ia masih hijau, presentasi kematangannya sebagai seorang werewolf juga belum nampak, dan hal tersebut menjadi tanda bahwa dirinya belum bisa digolongkan sebagai alpha, beta atau omega. Saat memikirkannya Jungkook teringat, sesuatu telah terjadi pada Seokjin, hyung-nya.

"A-aku harus kembali..." Jungkook berbisik lirih, ia baru menyadari bahwa ada yang tidak beres pada kakak kandung satu-satunya. Kekhawatiran yang luar biasa melanda benaknya, ia merasa kalau dirinya harus ada disamping Seokjin sekarang, walau mereka sudah jauh masuk ke dalam hutan karena berlari tak tentu arah karena yang paling penting adalah membawa Taehyung yang sedang trigger untuk pergi sejauh mungkin.

"Tidak Jungkook, tetap 'lah disini." Hoseok menjegal lengan Jungkook, menariknya kembali mendekat. "Jin hyung akan baik-baik saja." Ucap Hoseok kemudian, seolah tahu apa yang sedang Jungkook pikirkan. Setelah merasa bahwa mereka sudah cukup jauh, Hoseok membawa kedua dongsaeng-nya duduk di sebuah pohon pinus tua yang telah tumbang, Taehyung yang sejak tadi ada dalam rangkulannya sudah mulai tenang dan Jungkook duduk bersama mereka dalam diam.

"Sebenarnya apa yang terjadi, hyung? Aku tahu kau mengetahui sesuatu." Hoseok menghela nafas panjang saat Jungkook bertanya demikian. Coat-nya yang menutupi sebagian tubuh dan wajah Taehyung ia lepaskan, memperlihatkan raut wajahnya yang tampak seperti orang yang baru saja berlari puluhan kilometer tanpa bethenti.

"A-apa yang terjadi padaku?" Dengan bibir yang sedikit bergetar, Taehyung juga bertanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Wajar saja, dalam keadaannya yang seperti tadi, ia hanya setengah sadar dan hampir tak mengingat apa 'pun.

"Seperti yang sudah kuduga sebelumnya." Meski Hoseok berucap pelan, Taehyung dan Jungkook masih dapat mendengar suaranya yang sayup-sayup bersahutan dengan deru angin malam yang terbawa dari arah laut. "Aku belum tahu pasti tapi kurasa," ia menelan ludah, berharap agar tindakannya dapan melumasi tenggorokannya yang mendadak kering, "kita mendapatkan omega pertama kita."

Hening melanda. Tak ada seorang 'pun bicara setelah Hoseok mengucapkan apa yang selama ini ia ketahui. Sejujurnya, Hoseok tak ingin berspekulasi lebih jauh terlebih dahulu sebelum menemukan bukti nyata bahwa Seokjin adalah omega. Tapi setelah apa yang mereka alami malam ini, ia semakin yakin bahwa Seokjin memang terlahir sebagai seorang omega. Tapi mengapa? Seorang omega laki-laki sangat jarang terjadi, belum lagi Seokjin bukan 'lah seorang werewolf sejak lahir, ia diubah oleh Ken saat sedang sekarat. Hoseok pernah mendengar seorang omega laki-laki dari tabib tetua mereka dahulu, dari segi fisik mereka memiliki fisik yang sama dengan laki-laki pada umumnya, kuat, bidang, dan tangkas, hanya saja mereka memiliki 'organ tambahan'. Dan hal itu yang Hoseok takutkan untuk ia ucapkan pada mereka yang tak mengetahuinya.

Jika tidak dalam penanganan dan pengetahuan lebih lanjut, Seokjin bisa dalam bahaya.

"Jin hyung... omega?" Apa yang Hoseok katakan seharusnya sudah cukup menjelaskan segala hal, tapi tetap saja, Jungkook hanya ingin memastikan. Sebuah hal mustahil terjadi di segala kemungkinan yang tak terduga. Termasuk apa yang telah terjadi pada Seokjin dan kawanan mereka. Sekali lagi, mereka hanya dapat menebak, apa 'kah ini sebuah keajaiban? Atau kutukan?

Light on MeWhere stories live. Discover now