1. MOS

2.5K 332 235
                                    

06.00

Hari ini masa orientasi siswa dimulai. Seorang gadis mungil berdiri ditengah koridor yang panjang dan gelap.

Gadi itu menatap lorong gelap yang akan menjadi sekolah barunya hari ini.

Aquila Kyrene Albina

Begitu mamanya memberi nama.

"Mama ... Aquila hari ini masuk SMA, apa dunia baru akan sangat menyakitkan?" Suaranya dengan lirih mengumam.

Gadis yang mungil dan manis.

Mungkin itu pemikiran beberapa orang lalu lalang yang melihat Aquila.

Rambutnya yang cokelat ikal di kuncir menjadi dua bagian, mengikuti peraturan di MOS kali ini.

Seragam yang disediakan sekolah swasta elit ini sangat lah bagus, kemeja putih berenda dipadukan dengan sweter abu abu yang sangat feminim. Rok 10 cm diatas lutut tampak sangat pas ditubuh Aquila.

Sepuluh jari tangan milik Aquila saling bertautan. Gelisah dengan teman baru yang akan didapatnya.

'Gue ke uks aja deh, disini banyak orang orang bahagia yang bikin perut eneg,' gumam Aquila.

Langkah kakinya terlihat sangat bingung mencari tempat tujuan.

"Oy ... elo yang manis! Siniin duit lo! Bukan buat beli rokok kok duitnya! Duitnya mau gue kasiin ke orang orang yang gak mampu diluar sana!"

Aquila melirik kekanan dan kekiri. Apa Aquila yang mereka maksud?

"Kakak manggil gue?" Aquila menujuk wajahnya, kemudian bertanya ke gerombolan senior laki laki yang sepertinya pembuat onar.

Salah satu laki-laki yang memiliki rupa tampan dengan bibir merah menggoda menghampiri Aquila. Sesaat Aquila simpulkan, laki-laki didepannya sangat sexy.

"Iya adek ... buka dulu dong sweternya, panas panas gini kok udah dipake aja," sahut laki laki yang menghampiri Aquila.

Panas pale lo! Masih pagi gini!

Senior kurang ajar itu mulai memegang bahu Aquila.

Mau mati rupanya.

Dengan berani sang senior menyingkap sweter yang dikenakan Aquila. Aquila memandang lekat lekat wajah yang beberapa menit lalu dia kagumi, satu kesimpulan melintas di benak Aquila.

Laki-laki sampah.

Banyak siswa ataupun siswi yang melihat kelakuan semena mena senior yang menyingkap sweter Aquila, tapi kenapa tidak ada yang berusaha membela? Bahkan hanya menegur saja tidak.

Aquila geram sendiri.

Argggh

Suara raungan yang nyaring membuat banyak perhatian tertuju di tempat Aquila berdiri.

"CEWEK SIALAN! NGAPAIN LO TUSUK TANGAN GUE PAKEK PISAU?!"

Pria didepan Aquila mengangkat tangannya dengan tinggi, ingin menampar Aquila.

Arrghhhhhh

Sekali lagi mulut seniornya meraung dengan nyaring.

Aquila menarik pisau yang menancap di lengan senior itu dengan kasar, membuat banyak darah muncrat kemana mana.

"ADA APA INI?" Intrupsi dari laki-laki yang juga memiliki wajah rupawan khas eropa.

[END] Pshycopath RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang