19. Mencintai Aquila

724 155 79
                                    

Gadis yang baru menginjak umur lima belas tahun melihat pemandangan yang membuatnya terlempar ke masa lalu.

Gadis itu memandang sepasang suami istri yang sedang berdiri-memohon restu padanya.

Sang gadis tertawa lirih melihatnya. Rasa nyeri dihatinya membuat mulutnya membuka suara, "Pa-papa tega ... Papa tega!"

"PAPA TEGA SAMA MAMA! PAPA TEGA SAMA AQUILA! PAPA JAHAT!"

Aquila di umur limas belas tahun mendorong, menghancurkan, dan melempar semua benda yang bisa diraihnya.

"Maafin papa sayang ... Papa butuh sosok istri. Kamu juga butuh sosok mama ... Dan sekarang, dia juga jadi mama baru kamu Aquila."

Aquila mematung. "Mama baru?" lirihnya.

"Orang baru harus mati! KAMU HARUS MATI! MATI!"

Aquila meraih botol wine yang ada di pantry bar. Kemudian memukulkannya ke dahi wanita yang baru dinikahi papanya.

Dahinya memuncratkan darah segar. Tubuhnya oleng. Kemudian jatuh pingsan ke lantai.

Ada satu kaca yang menancap didahinya, bekas luka itu akan selalu menjadi peringatan untuk wanita perebut posisi nyonya besar di keluarga Mackenzie.

"MATI! DIA HARUS MATI!" Aquila berlari, ingin menancapkan puing puing kaca ke wajah wanita itu.

Tapi semuanya tiba tiba gelap. Ada yang membiusnya. Hanya satu hal yang Aquila pikirkan saat itu, "Wanita itu masih hidup!"

Aquila menggemeletukan giginya saat mengingat memori di masa lalunya.

"Mhiu lo mau makan apa?"

[END] Pshycopath RomanceWhere stories live. Discover now