Chapter 35 - Badai

3.4K 277 52
                                    

....badai di musim panas....

*
**
***

[Warning! Mengandung kata-kata kasar, atau umpatan yang tidak disamarkan. No details proofreading. Typos bersebaran.]

Tiga hari kemudian.

James sudah dinyatakan pulih, namun ia belum bisa ke kantor dan lagi, besok adalah hari sabtu. Jadi, dua hari lagi barulah ia pergi ke kantornya.

Hari itu Sam kembali menemui James di rumahnya.

"Tuan Reid. Anda sudah tau kan bahwa hari ini adalah rapat penting itu dilaksanakan?"

"Iya, aku tau. Sebenarnya, aku ingin rapat itu diadakan setelah aku sembuh saja. Tapi, Loui berkata bahwa para investor itu memaksa, jadi aku menyetujuinya saja."

"Tuan Smith yang memaksa anda Tuan Reid?" Selidik Sam.

James mengangguk, "aku ingat bahwa kau pernah berkata bahwa aku tidak boleh sepenuhnya percaya dengannya. Tapi, bukankah Loui tidak akan ikut dalam rapat itu, ia hanya akan menyerahkan dokumen-dokumenku kepada Tuan Hobbs kan?" Usut James kembali seraya menyebutkan nama wakilnya.

"Oh Tuhan, tuan Reid. Saya tak tau, bahwasanya saya harus mengatakan ini kepada anda atau tidak." Ujar Sam yang terlihat kalut.

"Ada apa, Sam?! Demi Tuhan katakan saja!" Pinta James.

"Hari ini, ada dua Smith di rapat itu!"

"Dua Smith? Maksudmu, bukan hanya Paman Peter tetapi juga Loui? Apakah Loui juga hadir?!"

Sam mengangguk, ia sudah tak bisa berkata apa-apa lagi.

"Shit!! Fuck!! Loui! Beraninya kau berpihak kepada Ayahmu, dan berpaling dariku?! Shit!!" James terus saja mengumpat.

(Maaf kata umpatan tidak disamarkan di cb ini.)

"Tuan Reid, sebenarnya hari ini mereka mengajukan agenda lain." Timpal Sam.

"Memangnya apa agenda lain yang dibawa Paman Peter hari ini?!" Usut James.

"Hm... Tuan Reid. Saya harap anda bisa lebih tenang. Dan saya harap anda tidak gegabah setelah mendengar ini."

"Sudahlah, Sam. Cepatlah katakan!" Titah James.

"Ng... Hari ini, mereka mengajukan Tuan Smith junior sebagai presdir." Ucap Sam. "...dan hasilnya sudah keluar, bahwa agenda itu telah disetujui." Lanjutnya.

"APA?! Bagaimana bisa?! Aku adalah pemimpin tertinggi perusahaan, dan juga pemiliknya, lagipula aku sudah pernah bilang, sampai kapanpun posisi itu akan tetap kosong. Dimana kubu pendukungku?! Kenapa mereka bisa setuju?!" Gerutu James.

"Mereka tau, bahwa anda telah mempercayakan dokumen-dokumen penting padanya. Tuan Smith junior juga menunjukkan sebuah surat bahwa kau telah menunjuknya sebagai presdir." Terang Sam.

"APA?! Kurang ajar!!! Shit! Brengsek kau Loui!!" Umpat James terbakar emosi.

"Tenanglah dulu Tuan Reid, ada hal lain yang harus saya katakan pada anda. Tapi, jika anda seemosi ini, maka saya akan menahan ini dulu."

"Memangnya apa yang lebih buruk dari hal ini?!" Celetuk James.

"Tarik nafas anda dalam-dalam, Tuan Reid. Saya mohon, anda harus lebih tenang agar kita bisa merencanakan tindakan kita selanjutnya." Sam memohon.

James menarik nafasnya dalam-dalam dan menghelanya panjang. "Baiklah, aku akan berusaha lebih tenang. Sekarang katakan!"

"Apakah Tuan ingat bahwa yang menemukan Tuan pertama kali saat Tuan terjebak di dalam ruang kantor adalah saya?"

Let Me InTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang